{"title":"全身性脓疱型银屑病的营养医学疗法:病例报告","authors":"Prinindita Artiara Dewi, Steffi Sonia, Diyah Eka Andayani","doi":"10.59141/jsi.v6i01.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Psoriasis Pustulosa Generalisata (PPG) merupakan jenis psoriasis yang jarang terjadi. PPG merupakan penyakit autoinflamasi yang terjadi di kulit dan sistemik. Manifestasi kulit ditandai dengan inflamasi di epidermis, pustul multipel dan hiperkeratosis, sedangkan salah satu manifestasi sistemik berupa sepsis. Pemberian nutrisi berperan dalam pencegahan malnutrisi, mendukung proses penyembuhan dan mengatasi inflamasi. Laki-laki berusia 32 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama bercak kemerahan dengan bintik-bintik bernanah yang semakin meluas sejak 3 hari SMRS. Keluhan lain berupa demam dan bengkak di tungkai bawah. Status gizi pasien adalah berat badan normal. Terdapat anemia, leukositosis, hipoalbuminemia dan peningkatan kadar C-Reactive Protein (CRP). Pemeriksaan histopatologis tidak dilakukan. Pasien didiagnosis dengan PPG (total body surface area 75%) dan sepsis et causa Skin and Soft Tissue Infection (SSTI). Pasien mendapatkan terapi antibiotik sistemik per oral, kortikosteroid topikal, dan kompres NaCl 0,9%. Selama perawatan, pasien mendapat asupan nutrisi secara adekuat melalui oral berupa makanan padat dan makanan cair tinggi protein. Pasien mendapatkan transfusi albumin 20% 100 mL sebanyak 1 kali. Mikronutrien diberikan berupa vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, asam folat dan zinc per oral. Pasien dirawat di rumah sakit selama 16 hari. Pada akhir pemantauan, status gizi normal dapat dipertahankan, terdapat penurunan luas lesi kulit menjadi sebesar 30%, kadar albumin meningkat dari 2,3 menjadi 2,8 g/dL, dan penurunan kadar CRP. Pemberian makro- dan mikronutrien yang adekuat pada PPG dapat mempertahankan status gizi yang baik, menunjang proses penyembuhan lesi kulit, dan perbaikan kadar inflamasi.","PeriodicalId":270791,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)","volume":"121 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Terapi Medik Gizi pada Psoriasis Pustulosa Generalisata: Laporan Kasus\",\"authors\":\"Prinindita Artiara Dewi, Steffi Sonia, Diyah Eka Andayani\",\"doi\":\"10.59141/jsi.v6i01.83\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Psoriasis Pustulosa Generalisata (PPG) merupakan jenis psoriasis yang jarang terjadi. PPG merupakan penyakit autoinflamasi yang terjadi di kulit dan sistemik. Manifestasi kulit ditandai dengan inflamasi di epidermis, pustul multipel dan hiperkeratosis, sedangkan salah satu manifestasi sistemik berupa sepsis. Pemberian nutrisi berperan dalam pencegahan malnutrisi, mendukung proses penyembuhan dan mengatasi inflamasi. Laki-laki berusia 32 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama bercak kemerahan dengan bintik-bintik bernanah yang semakin meluas sejak 3 hari SMRS. Keluhan lain berupa demam dan bengkak di tungkai bawah. Status gizi pasien adalah berat badan normal. Terdapat anemia, leukositosis, hipoalbuminemia dan peningkatan kadar C-Reactive Protein (CRP). Pemeriksaan histopatologis tidak dilakukan. Pasien didiagnosis dengan PPG (total body surface area 75%) dan sepsis et causa Skin and Soft Tissue Infection (SSTI). Pasien mendapatkan terapi antibiotik sistemik per oral, kortikosteroid topikal, dan kompres NaCl 0,9%. Selama perawatan, pasien mendapat asupan nutrisi secara adekuat melalui oral berupa makanan padat dan makanan cair tinggi protein. Pasien mendapatkan transfusi albumin 20% 100 mL sebanyak 1 kali. Mikronutrien diberikan berupa vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, asam folat dan zinc per oral. Pasien dirawat di rumah sakit selama 16 hari. Pada akhir pemantauan, status gizi normal dapat dipertahankan, terdapat penurunan luas lesi kulit menjadi sebesar 30%, kadar albumin meningkat dari 2,3 menjadi 2,8 g/dL, dan penurunan kadar CRP. Pemberian makro- dan mikronutrien yang adekuat pada PPG dapat mempertahankan status gizi yang baik, menunjang proses penyembuhan lesi kulit, dan perbaikan kadar inflamasi.\",\"PeriodicalId\":270791,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)\",\"volume\":\"121 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59141/jsi.v6i01.83\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59141/jsi.v6i01.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Terapi Medik Gizi pada Psoriasis Pustulosa Generalisata: Laporan Kasus
Psoriasis Pustulosa Generalisata (PPG) merupakan jenis psoriasis yang jarang terjadi. PPG merupakan penyakit autoinflamasi yang terjadi di kulit dan sistemik. Manifestasi kulit ditandai dengan inflamasi di epidermis, pustul multipel dan hiperkeratosis, sedangkan salah satu manifestasi sistemik berupa sepsis. Pemberian nutrisi berperan dalam pencegahan malnutrisi, mendukung proses penyembuhan dan mengatasi inflamasi. Laki-laki berusia 32 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama bercak kemerahan dengan bintik-bintik bernanah yang semakin meluas sejak 3 hari SMRS. Keluhan lain berupa demam dan bengkak di tungkai bawah. Status gizi pasien adalah berat badan normal. Terdapat anemia, leukositosis, hipoalbuminemia dan peningkatan kadar C-Reactive Protein (CRP). Pemeriksaan histopatologis tidak dilakukan. Pasien didiagnosis dengan PPG (total body surface area 75%) dan sepsis et causa Skin and Soft Tissue Infection (SSTI). Pasien mendapatkan terapi antibiotik sistemik per oral, kortikosteroid topikal, dan kompres NaCl 0,9%. Selama perawatan, pasien mendapat asupan nutrisi secara adekuat melalui oral berupa makanan padat dan makanan cair tinggi protein. Pasien mendapatkan transfusi albumin 20% 100 mL sebanyak 1 kali. Mikronutrien diberikan berupa vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, asam folat dan zinc per oral. Pasien dirawat di rumah sakit selama 16 hari. Pada akhir pemantauan, status gizi normal dapat dipertahankan, terdapat penurunan luas lesi kulit menjadi sebesar 30%, kadar albumin meningkat dari 2,3 menjadi 2,8 g/dL, dan penurunan kadar CRP. Pemberian makro- dan mikronutrien yang adekuat pada PPG dapat mempertahankan status gizi yang baik, menunjang proses penyembuhan lesi kulit, dan perbaikan kadar inflamasi.