谷歌翻译将英语短语动词翻译成印尼语时出现的错误

V. P. Feka, Selfiana T. M. Ndapa Lawa, Ofrisna Liunokas
{"title":"谷歌翻译将英语短语动词翻译成印尼语时出现的错误","authors":"V. P. Feka, Selfiana T. M. Ndapa Lawa, Ofrisna Liunokas","doi":"10.37792/hinef.v3i1.1224","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. \nThis research aims to explore and analyze the errors that commonly occur when translating English phrasal verbs into Indonesian using Google Translate (GT). The research method employed is descriptive-qualitative, and data collection was conducted through a documentation study. The study utilizes descriptive analysis, analyzing all data to obtain results and conclusions. The technique involves several steps, including the identification of data that aligns with the research problem, grouping the data based on the type of phrasal verbs, then, discussing and drawing conclusions. The results of the research indicate the weaknesses of GT in translating English phrasal verbs into Indonesian accurately. GT faces difficulties with three types of phrasal verbs: separable, inseparable, and intransitive. In separable phrasal verbs, GT struggles to transfer the intended meaning accurately, often resulting in a literal translation that mismatches the context. For example, \"bring (someone) down\" is translated instead of considering the idiomatic aspect. In inseparable phrasal verbs, GT makes mistakes in selecting appropriate word equivalents based on context. For instance, \"call on\" should be translated as \"mengunjungi\" rather than \"menelepon\". Likewise, GT still finds idiomatic meanings difficult to interpret, such as translating \"break into\" as \"masuk ke dalam\" instead of \"membobol or menerebos ke dalam\". Regarding intransitive phrasal verbs, GT seems to be unable to identify idiomatic meanings and sentence context. For example, \"get away\" is translated as \"menjauh\" instead of the correct meaning \"terlepas dari\". GT also fails to understand the idiomatic meaning of \"flip out,\" which should be translated as \"terkejut atau marah sekali\". Though GT provides convenience in translation, the quality of phrasal verb translations still requires improvement, and this research offers valuable insights for machine translation.\nAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan yang sering muncul ketika menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Google Translate (GT). Metode penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data ditempuh melalui penelaahan dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang mana semua data dianalisis untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan. Teknik tersebut melibatkan beberapa langkah, yaitu peneliti mengidentifikasi data yang sesuai dengan pernyataan masalah, peneliti mengelompokkan data berdasarkan jenis phrasal verbs. Selanjutnya, data yang telah diklasifikasikan akan dibahas, kemudian peneliti menarik kesimpulan untuk pernyataan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat keterbatasan GT dalam menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia. GT kesulitan dalam menangani tiga jenis phrasal verbs, yaitu separable, inseparable, dan intransitive. Pada jenis separable phrasal verbs, GT kesulitan dalam mentransfer makna secara akurat, seperti dalam kasus \"bring (someone) down\" yang kurang memahami aspek idiomatis. GT cenderung menerjemahkan secara harfiah, mengakibatkan ketidakcocokan kontekstual. Pada jenis inseparable phrasal verbs, GT keliru dalam memilih padanan kata yang sesuai dengan konteks, seperti pada \"call on\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \"mengunjungi\", bukan \"menelepon\". GT juga menunjukkan kesulitan dalam mengartikan makna idiomatis, seperti pada \"break into\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \"membobol atau menerebos ke dalam\". Sementara, pada jenis intransitive phrasal verbs, GT terlihat kesulitan dalam mengidentifikasi makna idiomatis dan konteks kalimat. Contohnya, pada \"get away\", GT menerjemahkan secara harfiah sebagai \"menjauh\", padahal makna yang benar adalah \"terlepas dari\". GT juga belum mampu memahami makna idiomatis dari \"flip out\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \"terkejut atau marah sekali\". Walau GT memberikan kemudahan dalam menerjemahkan, kualitas terjemahan phrasal verbs masih perlu diperbaiki, dan penelitian ini memberikan wawasan tambahan bagi dunia penerjemahan mesin.","PeriodicalId":441529,"journal":{"name":"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan","volume":"7 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KESALAHAN GOOGLE TRANSLATE DALAM MENERJEMAHKAN ENGLISH PHRASAL VERBS KE DALAM BAHASA INDONESIA\",\"authors\":\"V. P. Feka, Selfiana T. M. Ndapa Lawa, Ofrisna Liunokas\",\"doi\":\"10.37792/hinef.v3i1.1224\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. \\nThis research aims to explore and analyze the errors that commonly occur when translating English phrasal verbs into Indonesian using Google Translate (GT). The research method employed is descriptive-qualitative, and data collection was conducted through a documentation study. The study utilizes descriptive analysis, analyzing all data to obtain results and conclusions. The technique involves several steps, including the identification of data that aligns with the research problem, grouping the data based on the type of phrasal verbs, then, discussing and drawing conclusions. The results of the research indicate the weaknesses of GT in translating English phrasal verbs into Indonesian accurately. GT faces difficulties with three types of phrasal verbs: separable, inseparable, and intransitive. In separable phrasal verbs, GT struggles to transfer the intended meaning accurately, often resulting in a literal translation that mismatches the context. For example, \\\"bring (someone) down\\\" is translated instead of considering the idiomatic aspect. In inseparable phrasal verbs, GT makes mistakes in selecting appropriate word equivalents based on context. For instance, \\\"call on\\\" should be translated as \\\"mengunjungi\\\" rather than \\\"menelepon\\\". Likewise, GT still finds idiomatic meanings difficult to interpret, such as translating \\\"break into\\\" as \\\"masuk ke dalam\\\" instead of \\\"membobol or menerebos ke dalam\\\". Regarding intransitive phrasal verbs, GT seems to be unable to identify idiomatic meanings and sentence context. For example, \\\"get away\\\" is translated as \\\"menjauh\\\" instead of the correct meaning \\\"terlepas dari\\\". GT also fails to understand the idiomatic meaning of \\\"flip out,\\\" which should be translated as \\\"terkejut atau marah sekali\\\". Though GT provides convenience in translation, the quality of phrasal verb translations still requires improvement, and this research offers valuable insights for machine translation.\\nAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan yang sering muncul ketika menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Google Translate (GT). Metode penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data ditempuh melalui penelaahan dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang mana semua data dianalisis untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan. Teknik tersebut melibatkan beberapa langkah, yaitu peneliti mengidentifikasi data yang sesuai dengan pernyataan masalah, peneliti mengelompokkan data berdasarkan jenis phrasal verbs. Selanjutnya, data yang telah diklasifikasikan akan dibahas, kemudian peneliti menarik kesimpulan untuk pernyataan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat keterbatasan GT dalam menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia. GT kesulitan dalam menangani tiga jenis phrasal verbs, yaitu separable, inseparable, dan intransitive. Pada jenis separable phrasal verbs, GT kesulitan dalam mentransfer makna secara akurat, seperti dalam kasus \\\"bring (someone) down\\\" yang kurang memahami aspek idiomatis. GT cenderung menerjemahkan secara harfiah, mengakibatkan ketidakcocokan kontekstual. Pada jenis inseparable phrasal verbs, GT keliru dalam memilih padanan kata yang sesuai dengan konteks, seperti pada \\\"call on\\\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \\\"mengunjungi\\\", bukan \\\"menelepon\\\". GT juga menunjukkan kesulitan dalam mengartikan makna idiomatis, seperti pada \\\"break into\\\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \\\"membobol atau menerebos ke dalam\\\". Sementara, pada jenis intransitive phrasal verbs, GT terlihat kesulitan dalam mengidentifikasi makna idiomatis dan konteks kalimat. Contohnya, pada \\\"get away\\\", GT menerjemahkan secara harfiah sebagai \\\"menjauh\\\", padahal makna yang benar adalah \\\"terlepas dari\\\". GT juga belum mampu memahami makna idiomatis dari \\\"flip out\\\" yang seharusnya diterjemahkan sebagai \\\"terkejut atau marah sekali\\\". Walau GT memberikan kemudahan dalam menerjemahkan, kualitas terjemahan phrasal verbs masih perlu diperbaiki, dan penelitian ini memberikan wawasan tambahan bagi dunia penerjemahan mesin.\",\"PeriodicalId\":441529,\"journal\":{\"name\":\"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan\",\"volume\":\"7 3 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37792/hinef.v3i1.1224\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37792/hinef.v3i1.1224","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要本研究旨在探讨和分析使用谷歌翻译(GT)将英语短语动词翻译成印尼语时经常出现的错误。本研究采用描述-定性研究方法,通过文献研究收集数据。研究采用描述性分析法,通过分析所有数据得出结果和结论。该技术涉及多个步骤,包括确定与研究问题相符的数据,根据短语动词的类型对数据进行分组,然后进行讨论并得出结论。研究结果表明,GT 在将英语短语动词准确翻译成印尼语方面存在不足。GT 在处理三类短语动词时面临困难:可分离短语动词、不可分离短语动词和不及物动词。在可分离的短语动词中,GT 难以准确地传递预期的含义,往往导致直译与上下文不符。例如,在翻译 "bring (someone) down "时,就没有考虑成语方面。在不可分割的短语动词中,GT 在根据上下文选择合适的对等词时也会出错。例如,"call on "应译为 "拜访 "而不是 "打电话"。同样,GT 仍然发现习语意义难以解释,例如将 "break into "翻译为 "进去 "而不是 "闯入"。关于不及物动词,GT 似乎无法识别习语意义和句子语境。例如,"get away "被译为 "离开",而不是正确的 "脱离"。GT 也无法理解 "flip out "的习语含义,它应译为 "惊讶或愤怒"。虽然 GT 为翻译提供了便利,但短语动词翻译的质量仍有待提高,本研究为机器翻译提供了有价值的启示。本研究旨在探讨和分析使用谷歌翻译(GT)将英语短语动词翻译成印尼语时经常出现的错误。研究方法为描述-定性。数据收集技术是通过文档审查。本研究采用描述性分析法,对所有数据进行分析,以获得结果和结论。该技术包括几个步骤,即研究人员根据问题陈述确定数据,研究人员根据短语动词的类型对数据进行分组。此外,研究人员还将对分类后的数据进行讨论,然后针对问题陈述得出结论。研究结果表明,GT 在将英语短语动词翻译成印尼语时仍存在局限性。GT 在处理三种类型的短语动词时存在困难,即可分离、不可分离和不及物动词。在可分离的短语动词中,GT 难以准确地转译其含义,例如 "bring (someone) down "缺乏对习语方面的理解。GT 倾向于按字面翻译,导致语境不匹配。在不可分割的短语动词中,GT 错误地选择了符合语境的对等词,如 "call on "应译为 "拜访",而不是 "打电话"。GT 在解释成语意义时也表现出困难,如 "闯入 "应译为 "闯入"。同时,对于不及物动词短语,GT 似乎难以识别习语意义和句子语境。例如,在 "get away "中,GT 按字面翻译为 "远离",而正确的意思是 "尽管"。GT 也无法理解 "flip out "的成语含义,应译为 "惊讶或非常生气"。虽然 GT 使翻译变得简单,但短语动词的质量仍有待提高,这项研究为机器翻译世界提供了更多启示。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KESALAHAN GOOGLE TRANSLATE DALAM MENERJEMAHKAN ENGLISH PHRASAL VERBS KE DALAM BAHASA INDONESIA
Abstract. This research aims to explore and analyze the errors that commonly occur when translating English phrasal verbs into Indonesian using Google Translate (GT). The research method employed is descriptive-qualitative, and data collection was conducted through a documentation study. The study utilizes descriptive analysis, analyzing all data to obtain results and conclusions. The technique involves several steps, including the identification of data that aligns with the research problem, grouping the data based on the type of phrasal verbs, then, discussing and drawing conclusions. The results of the research indicate the weaknesses of GT in translating English phrasal verbs into Indonesian accurately. GT faces difficulties with three types of phrasal verbs: separable, inseparable, and intransitive. In separable phrasal verbs, GT struggles to transfer the intended meaning accurately, often resulting in a literal translation that mismatches the context. For example, "bring (someone) down" is translated instead of considering the idiomatic aspect. In inseparable phrasal verbs, GT makes mistakes in selecting appropriate word equivalents based on context. For instance, "call on" should be translated as "mengunjungi" rather than "menelepon". Likewise, GT still finds idiomatic meanings difficult to interpret, such as translating "break into" as "masuk ke dalam" instead of "membobol or menerebos ke dalam". Regarding intransitive phrasal verbs, GT seems to be unable to identify idiomatic meanings and sentence context. For example, "get away" is translated as "menjauh" instead of the correct meaning "terlepas dari". GT also fails to understand the idiomatic meaning of "flip out," which should be translated as "terkejut atau marah sekali". Though GT provides convenience in translation, the quality of phrasal verb translations still requires improvement, and this research offers valuable insights for machine translation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kesalahan yang sering muncul ketika menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan Google Translate (GT). Metode penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data ditempuh melalui penelaahan dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang mana semua data dianalisis untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan. Teknik tersebut melibatkan beberapa langkah, yaitu peneliti mengidentifikasi data yang sesuai dengan pernyataan masalah, peneliti mengelompokkan data berdasarkan jenis phrasal verbs. Selanjutnya, data yang telah diklasifikasikan akan dibahas, kemudian peneliti menarik kesimpulan untuk pernyataan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat keterbatasan GT dalam menerjemahkan English phrasal verbs ke dalam bahasa Indonesia. GT kesulitan dalam menangani tiga jenis phrasal verbs, yaitu separable, inseparable, dan intransitive. Pada jenis separable phrasal verbs, GT kesulitan dalam mentransfer makna secara akurat, seperti dalam kasus "bring (someone) down" yang kurang memahami aspek idiomatis. GT cenderung menerjemahkan secara harfiah, mengakibatkan ketidakcocokan kontekstual. Pada jenis inseparable phrasal verbs, GT keliru dalam memilih padanan kata yang sesuai dengan konteks, seperti pada "call on" yang seharusnya diterjemahkan sebagai "mengunjungi", bukan "menelepon". GT juga menunjukkan kesulitan dalam mengartikan makna idiomatis, seperti pada "break into" yang seharusnya diterjemahkan sebagai "membobol atau menerebos ke dalam". Sementara, pada jenis intransitive phrasal verbs, GT terlihat kesulitan dalam mengidentifikasi makna idiomatis dan konteks kalimat. Contohnya, pada "get away", GT menerjemahkan secara harfiah sebagai "menjauh", padahal makna yang benar adalah "terlepas dari". GT juga belum mampu memahami makna idiomatis dari "flip out" yang seharusnya diterjemahkan sebagai "terkejut atau marah sekali". Walau GT memberikan kemudahan dalam menerjemahkan, kualitas terjemahan phrasal verbs masih perlu diperbaiki, dan penelitian ini memberikan wawasan tambahan bagi dunia penerjemahan mesin.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信