在波兰外国人违反nyepi习俗的情况下移民执法的协同作用

Putu Triska Arintia Permata Putri, Putu Titah Kawitri Resen
{"title":"在波兰外国人违反nyepi习俗的情况下移民执法的协同作用","authors":"Putu Triska Arintia Permata Putri, Putu Titah Kawitri Resen","doi":"10.61511/eaebjol.v1i2.2024.121","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak\nPerkembangan dunia di era globalisasi telah memudahkan persebaran informasi mengenai kondisi alam dan budaya yang berdampak pada meningkatnya minat kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Kunjungan ini semakin meningkat sejak dikeluarkannya berbagai aturan dari pemerintah yang memudahkan bagi para wisatawan. Peningkatan kunjungan tersebut menjadi kabar positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia sekaligus pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain masifnya peningkatan kunjungan wisatawan asing juga memiliki dampak negatif seperti meningkatnya risiko tindak kejahatan serta pelanggaran. Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia juga mengalami berbagai dampak akibat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing. Berdasarkan laporan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, telah terjadi peningkatan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan penahanan Orang Asing pada Rumah Detensi Imigrasi yang terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa telah ditemukan peningkatan pelanggaran selama tiga tahun belakangan pada lima wilayah yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli. Salah satu kasus viral yang terjadi di Bali yaitu pelanggaran aturan adat Nyepi oleh Orang Asing berkebangsaan Polandia. Bentuk pelanggaran yang dilakukan adalah dengan berkemah di area umum pada saat hari raya Nyepi. Kasus ini telah ditangani oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar bersama dengan Mapolsek Sukawati. Hal ini menunjukkan adanya sinergitas keimigrasian bersama dengan pihak kepolisian sehingga menarik untuk diteliti. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan fenomena berdasarkan data dari lapangan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan terkait peran Imigrasi, law enforcement/penindakan hukum keimigrasian, serta sinergitas keimigrasian dalam penanganan kasus tersebut. Dalam kasus ini, Imigrasi khususnya seksi Inteldakim berperan dalam dua fungsi yaitu penegakan hukum dan keamanan. Penindakan hukum yang diberlakukan oleh Imigrasi didasarkan pada kebijakan selektif yang memberikan kewenangan dalam pemberian sanksi berupa Tindakan Administratif Keimigrasian yang pada kasus ini berupa deportasi dan penangkalan. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa bentuk sinergitas yang dilakukan oleh Imigrasi dan pihak kepolisian merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan pada tahapan awal berupa alur koordinasi, pemberian rekomendasi, serta penyerahan Orang Asing untuk ditindaklajuti sesuai dengan Undang-Undang Keimigrasian.","PeriodicalId":474202,"journal":{"name":"Ex Aequo Et Bono Journal Of Law","volume":"476 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sinergitas law enforcement keimigrasian dalam kasus pelanggaran aturan adat nyepi oleh orang asing asal Polandia\",\"authors\":\"Putu Triska Arintia Permata Putri, Putu Titah Kawitri Resen\",\"doi\":\"10.61511/eaebjol.v1i2.2024.121\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak\\nPerkembangan dunia di era globalisasi telah memudahkan persebaran informasi mengenai kondisi alam dan budaya yang berdampak pada meningkatnya minat kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Kunjungan ini semakin meningkat sejak dikeluarkannya berbagai aturan dari pemerintah yang memudahkan bagi para wisatawan. Peningkatan kunjungan tersebut menjadi kabar positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia sekaligus pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain masifnya peningkatan kunjungan wisatawan asing juga memiliki dampak negatif seperti meningkatnya risiko tindak kejahatan serta pelanggaran. Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia juga mengalami berbagai dampak akibat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing. Berdasarkan laporan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, telah terjadi peningkatan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan penahanan Orang Asing pada Rumah Detensi Imigrasi yang terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa telah ditemukan peningkatan pelanggaran selama tiga tahun belakangan pada lima wilayah yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli. Salah satu kasus viral yang terjadi di Bali yaitu pelanggaran aturan adat Nyepi oleh Orang Asing berkebangsaan Polandia. Bentuk pelanggaran yang dilakukan adalah dengan berkemah di area umum pada saat hari raya Nyepi. Kasus ini telah ditangani oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar bersama dengan Mapolsek Sukawati. Hal ini menunjukkan adanya sinergitas keimigrasian bersama dengan pihak kepolisian sehingga menarik untuk diteliti. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan fenomena berdasarkan data dari lapangan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan terkait peran Imigrasi, law enforcement/penindakan hukum keimigrasian, serta sinergitas keimigrasian dalam penanganan kasus tersebut. Dalam kasus ini, Imigrasi khususnya seksi Inteldakim berperan dalam dua fungsi yaitu penegakan hukum dan keamanan. Penindakan hukum yang diberlakukan oleh Imigrasi didasarkan pada kebijakan selektif yang memberikan kewenangan dalam pemberian sanksi berupa Tindakan Administratif Keimigrasian yang pada kasus ini berupa deportasi dan penangkalan. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa bentuk sinergitas yang dilakukan oleh Imigrasi dan pihak kepolisian merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan pada tahapan awal berupa alur koordinasi, pemberian rekomendasi, serta penyerahan Orang Asing untuk ditindaklajuti sesuai dengan Undang-Undang Keimigrasian.\",\"PeriodicalId\":474202,\"journal\":{\"name\":\"Ex Aequo Et Bono Journal Of Law\",\"volume\":\"476 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ex Aequo Et Bono Journal Of Law\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61511/eaebjol.v1i2.2024.121\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ex Aequo Et Bono Journal Of Law","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61511/eaebjol.v1i2.2024.121","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要 全球化时代的世界发展促进了有关自然和文化条件的信息传播,这对外国游客访问印度尼西亚的兴趣与日俱增产生了影响。自从政府颁布了各种方便游客的法规后,外国游客到访印尼的人数不断增加。访问量的增加对印尼旅游业的发展和当地社区的经济增长都是一个利好消息,而当地社区的经济增长曾因 Covid-19 大流行而有所下降。但另一方面,外国游客的大量增加也带来了负面影响,如犯罪和违法行为的风险增加。巴厘岛作为印尼最受欢迎的旅游目的地之一,也因外国游客数量的增加而受到各种影响。根据登巴萨 TPI 一级移民局发布的移民行政措施数量报告,从 2020 年到 2022 年,以驱逐出境和在移民拘留中心拘留外国人为形式的移民行政措施数量有所增加。这表明在过去三年中,登巴萨市、塔巴南县、巴东县、吉安雅县、克隆孔县和邦里县这五个地区的违法行为有所增加。巴厘岛发生的病毒性案件之一是波兰籍外国人违反 Nyepi 习俗。违反的形式是在 Nyepi 日期间在公共场所露营。此案由登巴萨一级 TPI 移民局与苏卡瓦蒂警察总部共同处理。这显示了移民局与警方的协同作用,因此值得研究。这类研究属于定性研究,根据实地数据描述现象。本研究得出了与移民、移民执法和移民协同在处理案件中的作用有关的若干结论。在本案例中,移民局,尤其是 Inteldakim 部门,发挥着两种职能,即执法和安全。移民局实施的法律执行基于选择性政策,这些政策授权以移民行政措施的形式进行制裁,在本案例中就是驱逐出境和威慑。此外,研究人员还发现,移民局和警方之间的协同作用是在早期阶段开展的一种合作形式,其形式包括协调流程、提供建议以及根据《移民法》提交需要跟进的外国人。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Sinergitas law enforcement keimigrasian dalam kasus pelanggaran aturan adat nyepi oleh orang asing asal Polandia
Abstrak Perkembangan dunia di era globalisasi telah memudahkan persebaran informasi mengenai kondisi alam dan budaya yang berdampak pada meningkatnya minat kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Kunjungan ini semakin meningkat sejak dikeluarkannya berbagai aturan dari pemerintah yang memudahkan bagi para wisatawan. Peningkatan kunjungan tersebut menjadi kabar positif bagi perkembangan pariwisata Indonesia sekaligus pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain masifnya peningkatan kunjungan wisatawan asing juga memiliki dampak negatif seperti meningkatnya risiko tindak kejahatan serta pelanggaran. Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia juga mengalami berbagai dampak akibat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing. Berdasarkan laporan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, telah terjadi peningkatan jumlah Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan penahanan Orang Asing pada Rumah Detensi Imigrasi yang terhitung sejak tahun 2020 hingga tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa telah ditemukan peningkatan pelanggaran selama tiga tahun belakangan pada lima wilayah yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli. Salah satu kasus viral yang terjadi di Bali yaitu pelanggaran aturan adat Nyepi oleh Orang Asing berkebangsaan Polandia. Bentuk pelanggaran yang dilakukan adalah dengan berkemah di area umum pada saat hari raya Nyepi. Kasus ini telah ditangani oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar bersama dengan Mapolsek Sukawati. Hal ini menunjukkan adanya sinergitas keimigrasian bersama dengan pihak kepolisian sehingga menarik untuk diteliti. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan fenomena berdasarkan data dari lapangan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan terkait peran Imigrasi, law enforcement/penindakan hukum keimigrasian, serta sinergitas keimigrasian dalam penanganan kasus tersebut. Dalam kasus ini, Imigrasi khususnya seksi Inteldakim berperan dalam dua fungsi yaitu penegakan hukum dan keamanan. Penindakan hukum yang diberlakukan oleh Imigrasi didasarkan pada kebijakan selektif yang memberikan kewenangan dalam pemberian sanksi berupa Tindakan Administratif Keimigrasian yang pada kasus ini berupa deportasi dan penangkalan. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa bentuk sinergitas yang dilakukan oleh Imigrasi dan pihak kepolisian merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan pada tahapan awal berupa alur koordinasi, pemberian rekomendasi, serta penyerahan Orang Asing untuk ditindaklajuti sesuai dengan Undang-Undang Keimigrasian.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信