宗教中的先知概念和道德教义

Abdul Hafiz, Leli Romdaniah, Rasya Ahmad Nizar, Syifa Mauliza
{"title":"宗教中的先知概念和道德教义","authors":"Abdul Hafiz, Leli Romdaniah, Rasya Ahmad Nizar, Syifa Mauliza","doi":"10.37274/rais.v8i1.912","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kenabian merupakan konsep sentral dalam banyak agama-agama yang tersebar di seluruh dunia. Konsep ini merujuk pada wahyu ilahi yang diterima oleh individu tertentu, yang disebut sebagai nabi atau rasul, untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada umat manusia. Artikel ini mengeksplorasi peran kenabian dalam beberapa agama utama, seperti Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Dalam Islam, kenabian diwakili oleh serangkaian nabi, dengan Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai nabi terakhir. Mereka dianggap sebagai utusan Tuhan yang membawa petunjuk hidup, hukum moral, dan ajaran-ajaran untuk mencapai kehidupan yang benar di dunia dan akhirat. Sementara itu, dalam Kekristenan, kenabian terfokus pada Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan penyelamat umat manusia. Alkitab Kristen, yang mencakup Perjanjian Lama dan Baru, memuat banyak catatan kenabian yang memberikan panduan spiritual. Dalam tradisi Yahudi, kenabian terkait dengan nabi-nabi seperti Musa dan Elia, yang membawa Taurat dan tulisan-tulisan nabi lainnya. Hindu memiliki konsep Avatara, di mana Dewa turun ke dunia sebagai inkarnasi untuk melindungi dharma. Dalam Buddhisme, Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha, dianggap sebagai \"yang tercerahkan\" dan membimbing orang untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan signifikan dalam pemahaman kenabian di antara agama-agama tersebut, konsep ini secara umum mencerminkan upaya Tuhan untuk berkomunikasi dengan umat manusia melalui utusan-utusan-Nya. Kenabian tidak hanya menjadi dasar ajaran moral dan spiritual, tetapi juga menginspirasi umat manusia untuk mencapai tujuan kehidupan yang bermakna dan mendalam. Artikel ini merinci peran dan signifikansi kenabian dalam kerangka kepercayaan beragam, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana agama-agama memandang hubungan antara manusia dan yang Maha Kuasa. \nProphethood is a central concept in many religions spread throughout the world. This concept refers to divine revelations received by certain individuals, referred to as prophets or apostles, to convey God's messages to humanity. This article explores the role of prophecy in several major religions, such as Islam, Christianity, Judaism, Hinduism, and Buddhism. In Islam, prophethood is represented by a series of prophets, with the Prophet Muhammad SAW considered the last prophet. They are considered as messengers of God who bring life guidance, moral laws, and teachings to achieve a right life in this world and the afterlife. Meanwhile, in Christianity, prophecy focuses on Jesus Christ as the Son of God and savior of mankind. The Christian Bible, which includes the Old and New Testaments, contains many prophetic accounts that provide spiritual guidance. In Jewish tradition, prophethood is associated with prophets such as Moses and Elijah, who brought the Torah and the writings of other prophets. Hinduism has the concept of Avatara, where Gods descend to the world as incarnations to protect dharma. In Buddhism, Siddhartha Gautama, later known as the Buddha, was considered \"the enlightened one\" and guided people to achieve liberation from the cycle of birth and death. Although there are significant differences in the understanding of prophecy between these religions, this concept generally reflects God's efforts to communicate with humanity through His messengers. Prophethood is not only the basis of moral and spiritual teachings, but also inspires humanity to achieve meaningful and deep life goals. This article details the role and significance of prophecy within diverse belief frameworks, providing a better understanding of how religions view the relationship between humans and the Almighty.","PeriodicalId":256744,"journal":{"name":"Rayah Al-Islam","volume":"242 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Konsep Kenabian dan Ajaran Moral dalam Agama-Agama\",\"authors\":\"Abdul Hafiz, Leli Romdaniah, Rasya Ahmad Nizar, Syifa Mauliza\",\"doi\":\"10.37274/rais.v8i1.912\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kenabian merupakan konsep sentral dalam banyak agama-agama yang tersebar di seluruh dunia. Konsep ini merujuk pada wahyu ilahi yang diterima oleh individu tertentu, yang disebut sebagai nabi atau rasul, untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada umat manusia. Artikel ini mengeksplorasi peran kenabian dalam beberapa agama utama, seperti Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Dalam Islam, kenabian diwakili oleh serangkaian nabi, dengan Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai nabi terakhir. Mereka dianggap sebagai utusan Tuhan yang membawa petunjuk hidup, hukum moral, dan ajaran-ajaran untuk mencapai kehidupan yang benar di dunia dan akhirat. Sementara itu, dalam Kekristenan, kenabian terfokus pada Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan penyelamat umat manusia. Alkitab Kristen, yang mencakup Perjanjian Lama dan Baru, memuat banyak catatan kenabian yang memberikan panduan spiritual. Dalam tradisi Yahudi, kenabian terkait dengan nabi-nabi seperti Musa dan Elia, yang membawa Taurat dan tulisan-tulisan nabi lainnya. Hindu memiliki konsep Avatara, di mana Dewa turun ke dunia sebagai inkarnasi untuk melindungi dharma. Dalam Buddhisme, Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha, dianggap sebagai \\\"yang tercerahkan\\\" dan membimbing orang untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan signifikan dalam pemahaman kenabian di antara agama-agama tersebut, konsep ini secara umum mencerminkan upaya Tuhan untuk berkomunikasi dengan umat manusia melalui utusan-utusan-Nya. Kenabian tidak hanya menjadi dasar ajaran moral dan spiritual, tetapi juga menginspirasi umat manusia untuk mencapai tujuan kehidupan yang bermakna dan mendalam. Artikel ini merinci peran dan signifikansi kenabian dalam kerangka kepercayaan beragam, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana agama-agama memandang hubungan antara manusia dan yang Maha Kuasa. \\nProphethood is a central concept in many religions spread throughout the world. This concept refers to divine revelations received by certain individuals, referred to as prophets or apostles, to convey God's messages to humanity. This article explores the role of prophecy in several major religions, such as Islam, Christianity, Judaism, Hinduism, and Buddhism. In Islam, prophethood is represented by a series of prophets, with the Prophet Muhammad SAW considered the last prophet. They are considered as messengers of God who bring life guidance, moral laws, and teachings to achieve a right life in this world and the afterlife. Meanwhile, in Christianity, prophecy focuses on Jesus Christ as the Son of God and savior of mankind. The Christian Bible, which includes the Old and New Testaments, contains many prophetic accounts that provide spiritual guidance. In Jewish tradition, prophethood is associated with prophets such as Moses and Elijah, who brought the Torah and the writings of other prophets. Hinduism has the concept of Avatara, where Gods descend to the world as incarnations to protect dharma. In Buddhism, Siddhartha Gautama, later known as the Buddha, was considered \\\"the enlightened one\\\" and guided people to achieve liberation from the cycle of birth and death. Although there are significant differences in the understanding of prophecy between these religions, this concept generally reflects God's efforts to communicate with humanity through His messengers. Prophethood is not only the basis of moral and spiritual teachings, but also inspires humanity to achieve meaningful and deep life goals. This article details the role and significance of prophecy within diverse belief frameworks, providing a better understanding of how religions view the relationship between humans and the Almighty.\",\"PeriodicalId\":256744,\"journal\":{\"name\":\"Rayah Al-Islam\",\"volume\":\"242 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Rayah Al-Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37274/rais.v8i1.912\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rayah Al-Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37274/rais.v8i1.912","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

先知是世界各地许多宗教的核心概念。它指的是某些被称为先知或使徒的人接受神的启示,向人类传达神的信息。本文探讨了先知在伊斯兰教、基督教、犹太教、印度教和佛教等几大宗教中的作用。在伊斯兰教中,先知身份由一系列先知代表,先知穆罕默德(PBUH)被认为是最后一位先知。他们被视为真主的使者,为人们带来生活指南、道德法则和教义,使人们在今世和来世过上正直的生活。与此同时,在基督教中,预言的重点是作为上帝之子和人类救世主的耶稣基督。基督教《圣经》(包括《旧约》和《新约》)中有许多提供精神指引的预言。在犹太教传统中,先知与摩西和以利亚等先知有关,他们带来了《圣经》和其他先知著作。印度教有 "阿瓦塔拉"(Avatara)的概念,即众神化身来到世间保护佛法。在佛教中,释迦牟尼(即后来的佛陀)被视为 "觉者",引导人们从生死轮回中获得解脱。尽管不同宗教对先知的理解存在很大差异,但这一概念一般反映了神通过其使者与人类沟通的努力。先知不仅为道德和精神教义提供了基础,还激励人类实现有意义和深刻的人生目标。本文详细介绍了先知在不同信仰框架中的作用和意义,让人们更好地了解各宗教如何看待人类与万能的真主之间的关系。先知是世界各地许多宗教的核心概念。它指的是某些被称为先知或使徒的人接受神的启示,向人类传达神的信息。本文探讨了预言在伊斯兰教、基督教、犹太教、印度教和佛教等几大宗教中的作用。在伊斯兰教中,预言由一系列先知代表,先知穆罕默德(Muhammad SAW)被认为是最后一位先知。他们被视为真主的使者,为人们带来生活指南、道德法则和教义,以实现今世和来世的正确生活。与此同时,在基督教中,预言的重点是作为上帝之子和人类救世主的耶稣基督。基督教《圣经》(包括《旧约》和《新约》)中有许多提供精神指引的预言。在犹太教传统中,预言与摩西和以利亚等先知有关,他们带来了《圣经》和其他先知的著作。印度教有 "阿瓦塔拉"(Avatara)的概念,即众神化身来到世间保护佛法。在佛教中,释迦牟尼(后来被称为佛陀)被认为是 "觉悟者",他引导人们从生死轮回中获得解脱。尽管这些宗教对预言的理解存在很大差异,但这一概念总体上反映了神通过其使者与人类沟通的努力。先知不仅是道德和精神教义的基础,也激励人类实现有意义和深刻的人生目标。本文详细介绍了预言在不同信仰框架中的作用和意义,让人们更好地了解各宗教如何看待人类与全能神之间的关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Konsep Kenabian dan Ajaran Moral dalam Agama-Agama
Kenabian merupakan konsep sentral dalam banyak agama-agama yang tersebar di seluruh dunia. Konsep ini merujuk pada wahyu ilahi yang diterima oleh individu tertentu, yang disebut sebagai nabi atau rasul, untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada umat manusia. Artikel ini mengeksplorasi peran kenabian dalam beberapa agama utama, seperti Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Dalam Islam, kenabian diwakili oleh serangkaian nabi, dengan Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai nabi terakhir. Mereka dianggap sebagai utusan Tuhan yang membawa petunjuk hidup, hukum moral, dan ajaran-ajaran untuk mencapai kehidupan yang benar di dunia dan akhirat. Sementara itu, dalam Kekristenan, kenabian terfokus pada Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan penyelamat umat manusia. Alkitab Kristen, yang mencakup Perjanjian Lama dan Baru, memuat banyak catatan kenabian yang memberikan panduan spiritual. Dalam tradisi Yahudi, kenabian terkait dengan nabi-nabi seperti Musa dan Elia, yang membawa Taurat dan tulisan-tulisan nabi lainnya. Hindu memiliki konsep Avatara, di mana Dewa turun ke dunia sebagai inkarnasi untuk melindungi dharma. Dalam Buddhisme, Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha, dianggap sebagai "yang tercerahkan" dan membimbing orang untuk mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan signifikan dalam pemahaman kenabian di antara agama-agama tersebut, konsep ini secara umum mencerminkan upaya Tuhan untuk berkomunikasi dengan umat manusia melalui utusan-utusan-Nya. Kenabian tidak hanya menjadi dasar ajaran moral dan spiritual, tetapi juga menginspirasi umat manusia untuk mencapai tujuan kehidupan yang bermakna dan mendalam. Artikel ini merinci peran dan signifikansi kenabian dalam kerangka kepercayaan beragam, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana agama-agama memandang hubungan antara manusia dan yang Maha Kuasa. Prophethood is a central concept in many religions spread throughout the world. This concept refers to divine revelations received by certain individuals, referred to as prophets or apostles, to convey God's messages to humanity. This article explores the role of prophecy in several major religions, such as Islam, Christianity, Judaism, Hinduism, and Buddhism. In Islam, prophethood is represented by a series of prophets, with the Prophet Muhammad SAW considered the last prophet. They are considered as messengers of God who bring life guidance, moral laws, and teachings to achieve a right life in this world and the afterlife. Meanwhile, in Christianity, prophecy focuses on Jesus Christ as the Son of God and savior of mankind. The Christian Bible, which includes the Old and New Testaments, contains many prophetic accounts that provide spiritual guidance. In Jewish tradition, prophethood is associated with prophets such as Moses and Elijah, who brought the Torah and the writings of other prophets. Hinduism has the concept of Avatara, where Gods descend to the world as incarnations to protect dharma. In Buddhism, Siddhartha Gautama, later known as the Buddha, was considered "the enlightened one" and guided people to achieve liberation from the cycle of birth and death. Although there are significant differences in the understanding of prophecy between these religions, this concept generally reflects God's efforts to communicate with humanity through His messengers. Prophethood is not only the basis of moral and spiritual teachings, but also inspires humanity to achieve meaningful and deep life goals. This article details the role and significance of prophecy within diverse belief frameworks, providing a better understanding of how religions view the relationship between humans and the Almighty.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信