印度尼西亚共和国监察员巴厘岛省代表在防止公共服务提供商行政失当方面的现场报告接收与核查服务问责制

Republik Indonesia, Perwakilan Bkkbn Provinsi Bali, st Pande, Kadek Kusumadewi, I. Dewa, Ayu Putri Wirantari, rd Putu, Anik Prabawati
{"title":"印度尼西亚共和国监察员巴厘岛省代表在防止公共服务提供商行政失当方面的现场报告接收与核查服务问责制","authors":"Republik Indonesia, Perwakilan Bkkbn Provinsi Bali, st Pande, Kadek Kusumadewi, I. Dewa, Ayu Putri Wirantari, rd Putu, Anik Prabawati","doi":"10.61292/eljbn.149","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The reception of public complaints by the Ombudsman of the Republic of Indonesia must of course be accountable for the preparation, implementation and evaluation of the implementation of on the spot report reception and verification services (PVL OTS). The aim of this research is to analyze and describe the theory of accountability in the On The Spot Report Reception and Verification (PVL OTS) service in preventing maladministration by public service providers by the Ombudsman of the Republic of Indonesia representing Bali Province. This research uses a descriptive qualitative type. The results of this research show that the service for receiving and verifying reports on the spot (PVL OTS) has been running quite well in terms of the five indicators of accountability dimensions. However, there are still several obstacles in implementing reception services, such as the lack of public knowledge regarding the implementation of PVL OTS, the lack of Human Resources, the lack of PVL OTS facilities, and the lack of time for implementing PVL OTS. The recommendations that can be given are to increase socialization to people who have minimal internet access, make legal regulations regarding the number of human resources (HR) in each assistantship based on the weight of each assistantship's tasks, make a community satisfaction survey regarding the implementation of PVL OTS, and for agencies. Public services that are used as venues for implementing PVL OTS should have a high level of commitment to help make the program a success. \nAbstrak \nPenerimaan pengaduang masyarakat oleh Ombudsman Republik Indonesia tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari penyusunan, pelaksanaan dan juga evaluasi dari pelaksanaan pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis serta mendeskripsikan teori akuntabilitas pada pelayanan Penerimaan dan Verifikasi Laporan On The Spot (PVL OTS) Dalam Pencegahan Maladministrasi Penyelenggara Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Penelitian ini menggunajan jenis kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS) sudah berjalan cukup baik dari lima indikator dimensi akuntabilitas. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pelayanan penerimaan seperti minimnya pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, minimnya Sumber Daya Manusia, minimnya fasilitas PVL OTS, dan kurangnya waktu pelaksanaan PVL OTS. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan yaitu lebih meningkatkan sosialisasi ke masyarakat yang minim mengakses internet, membuat aturan hukum mengenai jumlah sumber daya manusia (SDM) di setiap keasistenan berdasarkan bobot tugas masing-masing keasistenan, membuat survei kepuasan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, dan untuk instansi pelayanan publik yang dijadikan tempat pelaksanaan PVL OTS hendaknya memunyai komitmen yang tinggi untuk membantu menyukseskan program tersebut. \nKata Kunci: Akuntabilitas, pelayanan publik, Ombudsman Republik Indonesia","PeriodicalId":502746,"journal":{"name":"Ethics and Law Journal: Business and Notary","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Akuntabilitas Pelayanan Penerimaan dan Verifikasi Laporan On The Spot (PVL OTS) Dalam Pencegahan Maladministrasi Penyelenggara Pelayanan Publik Oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali\",\"authors\":\"Republik Indonesia, Perwakilan Bkkbn Provinsi Bali, st Pande, Kadek Kusumadewi, I. Dewa, Ayu Putri Wirantari, rd Putu, Anik Prabawati\",\"doi\":\"10.61292/eljbn.149\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The reception of public complaints by the Ombudsman of the Republic of Indonesia must of course be accountable for the preparation, implementation and evaluation of the implementation of on the spot report reception and verification services (PVL OTS). The aim of this research is to analyze and describe the theory of accountability in the On The Spot Report Reception and Verification (PVL OTS) service in preventing maladministration by public service providers by the Ombudsman of the Republic of Indonesia representing Bali Province. This research uses a descriptive qualitative type. The results of this research show that the service for receiving and verifying reports on the spot (PVL OTS) has been running quite well in terms of the five indicators of accountability dimensions. However, there are still several obstacles in implementing reception services, such as the lack of public knowledge regarding the implementation of PVL OTS, the lack of Human Resources, the lack of PVL OTS facilities, and the lack of time for implementing PVL OTS. The recommendations that can be given are to increase socialization to people who have minimal internet access, make legal regulations regarding the number of human resources (HR) in each assistantship based on the weight of each assistantship's tasks, make a community satisfaction survey regarding the implementation of PVL OTS, and for agencies. Public services that are used as venues for implementing PVL OTS should have a high level of commitment to help make the program a success. \\nAbstrak \\nPenerimaan pengaduang masyarakat oleh Ombudsman Republik Indonesia tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari penyusunan, pelaksanaan dan juga evaluasi dari pelaksanaan pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis serta mendeskripsikan teori akuntabilitas pada pelayanan Penerimaan dan Verifikasi Laporan On The Spot (PVL OTS) Dalam Pencegahan Maladministrasi Penyelenggara Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Penelitian ini menggunajan jenis kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS) sudah berjalan cukup baik dari lima indikator dimensi akuntabilitas. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pelayanan penerimaan seperti minimnya pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, minimnya Sumber Daya Manusia, minimnya fasilitas PVL OTS, dan kurangnya waktu pelaksanaan PVL OTS. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan yaitu lebih meningkatkan sosialisasi ke masyarakat yang minim mengakses internet, membuat aturan hukum mengenai jumlah sumber daya manusia (SDM) di setiap keasistenan berdasarkan bobot tugas masing-masing keasistenan, membuat survei kepuasan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, dan untuk instansi pelayanan publik yang dijadikan tempat pelaksanaan PVL OTS hendaknya memunyai komitmen yang tinggi untuk membantu menyukseskan program tersebut. \\nKata Kunci: Akuntabilitas, pelayanan publik, Ombudsman Republik Indonesia\",\"PeriodicalId\":502746,\"journal\":{\"name\":\"Ethics and Law Journal: Business and Notary\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ethics and Law Journal: Business and Notary\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61292/eljbn.149\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ethics and Law Journal: Business and Notary","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61292/eljbn.149","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚共和国监察专员受理公众投诉,当然必须对现场举报受理与核查服务(PVL OTS)的准备、实施和执行评估负责。本研究的目的是分析和描述代表巴厘省的印度尼西亚共和国监察员在现场举报受理与核查服务(PVL OTS)中防止公共服务提供者行政失当的问责理论。本研究采用描述性定性研究方法。研究结果表明,就问责制的五项指标而言,现场受理和核查报告服务(PVL OTS)运行良好。然而,在实施接待服务方面仍存在一些障碍,如公众对实施 "当场受理、当场核实 "服务缺乏了解、缺乏人力资源、缺乏 "当场受理、当场核实 "服务设施以及缺乏实施 "当场受理、当场核实 "服务的时间。可以提出的建议包括:提高上网人数极少的人的社会化程度;根据每项助理任务的权重,对每项助理任务的人力资源(HR)数量做出法律规定;对各机构开展有关实施开放式公共交通服务的社区满意度调查。作为实施 "有偿家访 "计划场所的公共服务机构应高度投入,帮助计划取得成功。摘要 印度尼西亚共和国监察员受理公众投诉,当然必须从准备、实施和评估现场受理和核实举报服务(PVL OTS)的执行情况两方面进行问责。本研究的目的是分析和描述印度尼西亚共和国巴厘省代表监察员在预防公共服务提供者行政失当方面的现场报告受理与核查服务(PVL OTS)中的问责理论。本研究采用描述性定性类型。研究结果表明,从问责维度的五项指标来看,现场受理和核查报告(PVL OTS)服务运行良好。然而,在实施受理服务的过程中仍存在一些障碍,如公众对当场受理并核实举报服务缺乏了解、缺乏人力资源、当场受理并核实举报服务设施不足以及缺乏实施当场受理并核实举报服务的时间。可以提出的建议有:进一步提高社会化程度,让更少的人接触到互联网;根据每个助理职位的职责权重,对每个助理职位的人力资源(HR)数量做出法律规定;对公众进行与实施 PVL OTS 相关的满意度调查;作为实施 PVL OTS 的场所的公共服务机构应做出高度承诺,帮助项目取得成功。关键词问责制、公共服务、印度尼西亚共和国监察员
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Akuntabilitas Pelayanan Penerimaan dan Verifikasi Laporan On The Spot (PVL OTS) Dalam Pencegahan Maladministrasi Penyelenggara Pelayanan Publik Oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali
The reception of public complaints by the Ombudsman of the Republic of Indonesia must of course be accountable for the preparation, implementation and evaluation of the implementation of on the spot report reception and verification services (PVL OTS). The aim of this research is to analyze and describe the theory of accountability in the On The Spot Report Reception and Verification (PVL OTS) service in preventing maladministration by public service providers by the Ombudsman of the Republic of Indonesia representing Bali Province. This research uses a descriptive qualitative type. The results of this research show that the service for receiving and verifying reports on the spot (PVL OTS) has been running quite well in terms of the five indicators of accountability dimensions. However, there are still several obstacles in implementing reception services, such as the lack of public knowledge regarding the implementation of PVL OTS, the lack of Human Resources, the lack of PVL OTS facilities, and the lack of time for implementing PVL OTS. The recommendations that can be given are to increase socialization to people who have minimal internet access, make legal regulations regarding the number of human resources (HR) in each assistantship based on the weight of each assistantship's tasks, make a community satisfaction survey regarding the implementation of PVL OTS, and for agencies. Public services that are used as venues for implementing PVL OTS should have a high level of commitment to help make the program a success. Abstrak Penerimaan pengaduang masyarakat oleh Ombudsman Republik Indonesia tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari penyusunan, pelaksanaan dan juga evaluasi dari pelaksanaan pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis serta mendeskripsikan teori akuntabilitas pada pelayanan Penerimaan dan Verifikasi Laporan On The Spot (PVL OTS) Dalam Pencegahan Maladministrasi Penyelenggara Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Penelitian ini menggunajan jenis kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan penerimaan dan verifikasi laporan on the spot (PVL OTS) sudah berjalan cukup baik dari lima indikator dimensi akuntabilitas. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pelayanan penerimaan seperti minimnya pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, minimnya Sumber Daya Manusia, minimnya fasilitas PVL OTS, dan kurangnya waktu pelaksanaan PVL OTS. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan yaitu lebih meningkatkan sosialisasi ke masyarakat yang minim mengakses internet, membuat aturan hukum mengenai jumlah sumber daya manusia (SDM) di setiap keasistenan berdasarkan bobot tugas masing-masing keasistenan, membuat survei kepuasan masyarakat terkait pelaksanaan PVL OTS, dan untuk instansi pelayanan publik yang dijadikan tempat pelaksanaan PVL OTS hendaknya memunyai komitmen yang tinggi untuk membantu menyukseskan program tersebut. Kata Kunci: Akuntabilitas, pelayanan publik, Ombudsman Republik Indonesia
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信