Analisis Harga Pokok Produksi Untuk Menentukan Harga Produk Pagar di Bengkel Las Agung Sedayu

Penetapan biaya produksi meliputi perhitungan keuntungan dan kerugian secara berkala serta penentuan biaya penyimpanan barang jadi dan barang dalam masa proses produksi yang semuanya tercantum di dalam laporan pembukuan. Ada dua pendekatan untuk menghitung biaya produksi. 1) metode full costing untuk menghitung semua dari elemen produksi, termasuk bahan mentahan, upah karyawan atau tenaga kerja langsung, dan biaya overhead perusahaan; 2) metode variabel costing yang hanya difokuskan pada analisis biaya bahan mentah, upah kerja langsung, serta biaya overhead perusahaan. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisa metode biaya produksi serta mengetahui perhitungan biaya penetapan harga pagar pada Bengkel Las Agung Sedayu. Hasil dari perbandingan rata-rata harga pokok produksi yang dihitung menggunakan dua metode tersebut, terlihat bahwa harga pokok produksi pada metode bengkel las lebih rendah daripada dengan Variabel Costing method. Perbedaan ini disebabkan oleh pendekatan bengkel las yang hanya mencatat biaya pengeluaran uang untuk pembelian kebutuhan produksi, sehingga untuk biaya tambahan seperti biaya penyusutan harga tidak terdokumentasi, menghasilkan kesan bahwa beban usaha tampak lebih kecil.