{"title":"在基于托拉贾教会背景的怜悯事工中拥抱儿童","authors":"Yanni Paembonan, Rindi Indraswary, Agustian Simu, Julianti Irri","doi":"10.34307/peada.v4i1.100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan yang hendak dicapai adalah menguraikan strategi yang efektif untuk merangkul anak dalam pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja. Fokus masalah dalam penelitian ini: pertama, menitik beratkan pada strategi untuk meretas pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja di tengah kondisi sosial yang tidak stabil. Kedua, menemukan perspektif baru dalam pelayanan yang merangkul anak dalam kasih sayang.. Metode yang digunakan adalah descriptive qualitative dengan literature study dan observasi langsung. Berangkat dari sejarah, berbagai teori pendidikan, dan aturan-aturan yang disusun oleh Gereja Toraja menjadi titik tolak teori. Hasil yang diperoleh adalah strategi merangkul anak dalam pelayanan kasih sayang dalam tiga strategi yaitu secara konteks, struktural, dan teknis. Secara konteks tidak terlepas dari budaya yang dianut pada Tongkonan dan kehadiran gereja dilambangkan sebagai Tongkonan Kristus yang sejati. Secara struktural, Gereja Toraja memiliki dokumen-dokumen keesaan gereja seperti tata kerja dan pengakuan yang diturunkan kepada OIG termasuk SMGT yang kemudian dibuat dalam tata kerja dan undang-undang perlindungan anak, pembimbing diberikan kesempatan mengikuti berbagai pelatihan, dan tersedianya kurikulum. Secara teknis dilihat dalam enam tahap antara lain; dukungan keluarga, interaksi-relasi, komitmen melalui support dan motivasi, membangun Self-confidence, keterlibatan dalam pelayanan, dan merangkul dengan kasih sayang.","PeriodicalId":235144,"journal":{"name":"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Merangkul Anak dalam Pelayanan Kasih Sayang Berdasarkan Konteks Gereja Toraja\",\"authors\":\"Yanni Paembonan, Rindi Indraswary, Agustian Simu, Julianti Irri\",\"doi\":\"10.34307/peada.v4i1.100\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan yang hendak dicapai adalah menguraikan strategi yang efektif untuk merangkul anak dalam pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja. Fokus masalah dalam penelitian ini: pertama, menitik beratkan pada strategi untuk meretas pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja di tengah kondisi sosial yang tidak stabil. Kedua, menemukan perspektif baru dalam pelayanan yang merangkul anak dalam kasih sayang.. Metode yang digunakan adalah descriptive qualitative dengan literature study dan observasi langsung. Berangkat dari sejarah, berbagai teori pendidikan, dan aturan-aturan yang disusun oleh Gereja Toraja menjadi titik tolak teori. Hasil yang diperoleh adalah strategi merangkul anak dalam pelayanan kasih sayang dalam tiga strategi yaitu secara konteks, struktural, dan teknis. Secara konteks tidak terlepas dari budaya yang dianut pada Tongkonan dan kehadiran gereja dilambangkan sebagai Tongkonan Kristus yang sejati. Secara struktural, Gereja Toraja memiliki dokumen-dokumen keesaan gereja seperti tata kerja dan pengakuan yang diturunkan kepada OIG termasuk SMGT yang kemudian dibuat dalam tata kerja dan undang-undang perlindungan anak, pembimbing diberikan kesempatan mengikuti berbagai pelatihan, dan tersedianya kurikulum. Secara teknis dilihat dalam enam tahap antara lain; dukungan keluarga, interaksi-relasi, komitmen melalui support dan motivasi, membangun Self-confidence, keterlibatan dalam pelayanan, dan merangkul dengan kasih sayang.\",\"PeriodicalId\":235144,\"journal\":{\"name\":\"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34307/peada.v4i1.100\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34307/peada.v4i1.100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Merangkul Anak dalam Pelayanan Kasih Sayang Berdasarkan Konteks Gereja Toraja
Tujuan yang hendak dicapai adalah menguraikan strategi yang efektif untuk merangkul anak dalam pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja. Fokus masalah dalam penelitian ini: pertama, menitik beratkan pada strategi untuk meretas pelayanan kasih berdasarkan konteks Gereja Toraja di tengah kondisi sosial yang tidak stabil. Kedua, menemukan perspektif baru dalam pelayanan yang merangkul anak dalam kasih sayang.. Metode yang digunakan adalah descriptive qualitative dengan literature study dan observasi langsung. Berangkat dari sejarah, berbagai teori pendidikan, dan aturan-aturan yang disusun oleh Gereja Toraja menjadi titik tolak teori. Hasil yang diperoleh adalah strategi merangkul anak dalam pelayanan kasih sayang dalam tiga strategi yaitu secara konteks, struktural, dan teknis. Secara konteks tidak terlepas dari budaya yang dianut pada Tongkonan dan kehadiran gereja dilambangkan sebagai Tongkonan Kristus yang sejati. Secara struktural, Gereja Toraja memiliki dokumen-dokumen keesaan gereja seperti tata kerja dan pengakuan yang diturunkan kepada OIG termasuk SMGT yang kemudian dibuat dalam tata kerja dan undang-undang perlindungan anak, pembimbing diberikan kesempatan mengikuti berbagai pelatihan, dan tersedianya kurikulum. Secara teknis dilihat dalam enam tahap antara lain; dukungan keluarga, interaksi-relasi, komitmen melalui support dan motivasi, membangun Self-confidence, keterlibatan dalam pelayanan, dan merangkul dengan kasih sayang.