Suse Lamtiar, Wahyu Dwi Agustini, Reza Pahlevi, Zhabri Gaffari D.
{"title":"采用 FAA 方法设计苏加诺-哈达国际机场 6 号中间快速出口滑行道的几何形状和路面挠曲厚度","authors":"Suse Lamtiar, Wahyu Dwi Agustini, Reza Pahlevi, Zhabri Gaffari D.","doi":"10.46509/ajtk.v6i1.336","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara tersibuk di Indonesia, pada tahun 2018 Bandar Udara Soekarno Hatta peringkat ke 17 Bandar Udara tersibuk di dunia dengan 462.071 pergerakan pesawat per tahun, pada jam puncak Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta melayani 100 pergerakan pesawat per jam, tingkat pertumbuhan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 7% per tahun (Rosalinda Avelina, 2018). Menurut (Tengku Annisa, 2016) perkiraan peak hour yang didapat untuk tahun 2020 sebesar 148 pergerakan, sedangkan pada perhitungan simulasi menggunakan metode time space analysis pergerakan yang bisa dilayani sebesar 124 pergerakan per jam. Maka diketahui terdapat keterlambatan (delay) sebanyak 24 pergerakan. Berdasarkan hasil survei lapangan, lahan pada sisi selatan runway 06/24 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat dibuat rapid exit taxiway di area Middle 6. Oleh karena itu, penulis melakukan desain rapid exit taxiway dengan melakukan peramalan (forecast) pergerakan pesawat untuk 10 tahun mendatang menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) untuk melayani pergerakan pesawat yang mengalami delay dan mengurangi waktu tunggu antrian masuk runway, sehingga waktu antrian masuk runway lebih cepat dan mengurangi traffic congestion di runway.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Desain Geometrik dan Tebal Perkerasan Lentur Rapid Exit Taxiway Middle 6 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan Metode FAA\",\"authors\":\"Suse Lamtiar, Wahyu Dwi Agustini, Reza Pahlevi, Zhabri Gaffari D.\",\"doi\":\"10.46509/ajtk.v6i1.336\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara tersibuk di Indonesia, pada tahun 2018 Bandar Udara Soekarno Hatta peringkat ke 17 Bandar Udara tersibuk di dunia dengan 462.071 pergerakan pesawat per tahun, pada jam puncak Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta melayani 100 pergerakan pesawat per jam, tingkat pertumbuhan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 7% per tahun (Rosalinda Avelina, 2018). Menurut (Tengku Annisa, 2016) perkiraan peak hour yang didapat untuk tahun 2020 sebesar 148 pergerakan, sedangkan pada perhitungan simulasi menggunakan metode time space analysis pergerakan yang bisa dilayani sebesar 124 pergerakan per jam. Maka diketahui terdapat keterlambatan (delay) sebanyak 24 pergerakan. Berdasarkan hasil survei lapangan, lahan pada sisi selatan runway 06/24 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat dibuat rapid exit taxiway di area Middle 6. Oleh karena itu, penulis melakukan desain rapid exit taxiway dengan melakukan peramalan (forecast) pergerakan pesawat untuk 10 tahun mendatang menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) untuk melayani pergerakan pesawat yang mengalami delay dan mengurangi waktu tunggu antrian masuk runway, sehingga waktu antrian masuk runway lebih cepat dan mengurangi traffic congestion di runway.\",\"PeriodicalId\":282183,\"journal\":{\"name\":\"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46509/ajtk.v6i1.336\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v6i1.336","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Desain Geometrik dan Tebal Perkerasan Lentur Rapid Exit Taxiway Middle 6 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan Metode FAA
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara tersibuk di Indonesia, pada tahun 2018 Bandar Udara Soekarno Hatta peringkat ke 17 Bandar Udara tersibuk di dunia dengan 462.071 pergerakan pesawat per tahun, pada jam puncak Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta melayani 100 pergerakan pesawat per jam, tingkat pertumbuhan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 7% per tahun (Rosalinda Avelina, 2018). Menurut (Tengku Annisa, 2016) perkiraan peak hour yang didapat untuk tahun 2020 sebesar 148 pergerakan, sedangkan pada perhitungan simulasi menggunakan metode time space analysis pergerakan yang bisa dilayani sebesar 124 pergerakan per jam. Maka diketahui terdapat keterlambatan (delay) sebanyak 24 pergerakan. Berdasarkan hasil survei lapangan, lahan pada sisi selatan runway 06/24 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat dibuat rapid exit taxiway di area Middle 6. Oleh karena itu, penulis melakukan desain rapid exit taxiway dengan melakukan peramalan (forecast) pergerakan pesawat untuk 10 tahun mendatang menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) untuk melayani pergerakan pesawat yang mengalami delay dan mengurangi waktu tunggu antrian masuk runway, sehingga waktu antrian masuk runway lebih cepat dan mengurangi traffic congestion di runway.