引起消费者争议的排除条款的司法分析(宪法法院第 23/PUU-XX/2022 号裁决和第 527/PDT.G/2019/PN.JKT.PST 号裁决案例研究)

Erlita Kusumawati
{"title":"引起消费者争议的排除条款的司法分析(宪法法院第 23/PUU-XX/2022 号裁决和第 527/PDT.G/2019/PN.JKT.PST 号裁决案例研究)","authors":"Erlita Kusumawati","doi":"10.35814/otentik.v5i2.4980","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perjanjian baku diperlukan guna menunjang kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa seiring dengan berkembang pesatnya inovasi teknologi, seperti halnya penggunaan perjanjian baku oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online terhadap para konsumen yang menggunakan jasanya, dimana permasalahan hukum terjadi saat konsumen yang menggunakan jasa transportasi online diwajibkan menyetujui syarat dan ketentuan pada saat proses pemasangan aplikasi transportasi online agar aplikasi dapat digunakan tanpa terlebih dahulu membaca isi dari syarat dan ketentuan tersebut, sehingga luput dari pengawasan dan pengetahuan konsumen bahwa pelaku usaha dapat saja mencantumkan klausula baku yang mengandung klausula eksonerasi yang dilarang UUPK. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis-normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, klausula eksonerasi dilarang untuk dicantumkan pada perjanjian baku berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UUPK, yang mana apabila itu dicantumkan pada perjanjian baku mengakibatkan klausula tersebut dinyatakan batal demi hukum dan harus diajukan pembatalannya kepada pengadilan yang berwenang, dan kedua berdasarkan analisis kasus, bahwa klausula baku yang menentukan forum penyelesaian sengketa secara sepihak pada dasarnya tidak bertentangan dengan UUPK karena tidak dilarang, namun untuk klausula baku yang mewajibkan konsumen untuk tunduk kepada peraturan yang ditetapkan oleh pelaku usaha secara sepihak berpotensi mengandung klausula eksonerasi sehingga dilarang dicantumkan pada perjanjian baku.","PeriodicalId":391160,"journal":{"name":"Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS YURIDIS KLAUSULA EKSONERASI YANG MENGAKIBATKAN SENGKETA KONSUMEN (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 23/PUU-XX/2022 Dan Putusan Nomor 527/PDT.G/2019/PN.JKT.PST)\",\"authors\":\"Erlita Kusumawati\",\"doi\":\"10.35814/otentik.v5i2.4980\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perjanjian baku diperlukan guna menunjang kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa seiring dengan berkembang pesatnya inovasi teknologi, seperti halnya penggunaan perjanjian baku oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online terhadap para konsumen yang menggunakan jasanya, dimana permasalahan hukum terjadi saat konsumen yang menggunakan jasa transportasi online diwajibkan menyetujui syarat dan ketentuan pada saat proses pemasangan aplikasi transportasi online agar aplikasi dapat digunakan tanpa terlebih dahulu membaca isi dari syarat dan ketentuan tersebut, sehingga luput dari pengawasan dan pengetahuan konsumen bahwa pelaku usaha dapat saja mencantumkan klausula baku yang mengandung klausula eksonerasi yang dilarang UUPK. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis-normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, klausula eksonerasi dilarang untuk dicantumkan pada perjanjian baku berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UUPK, yang mana apabila itu dicantumkan pada perjanjian baku mengakibatkan klausula tersebut dinyatakan batal demi hukum dan harus diajukan pembatalannya kepada pengadilan yang berwenang, dan kedua berdasarkan analisis kasus, bahwa klausula baku yang menentukan forum penyelesaian sengketa secara sepihak pada dasarnya tidak bertentangan dengan UUPK karena tidak dilarang, namun untuk klausula baku yang mewajibkan konsumen untuk tunduk kepada peraturan yang ditetapkan oleh pelaku usaha secara sepihak berpotensi mengandung klausula eksonerasi sehingga dilarang dicantumkan pada perjanjian baku.\",\"PeriodicalId\":391160,\"journal\":{\"name\":\"Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan\",\"volume\":\"66 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35814/otentik.v5i2.4980\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Otentik's : Jurnal Hukum Kenotariatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35814/otentik.v5i2.4980","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

随着技术创新的快速发展,需要有标准协议来支持商品和/或服务的贸易活动,例如,提供在线运输服务的公司向使用其服务的消费者提供标准协议,当使用在线运输服务的消费者在安装在线运输应用程序的过程中被要求同意条款和条件,从而无需先阅读条款和条件的内容即可使用应用程序时,就会出现法律问题,从而逃避了消费者的监督和知晓企业行为人可以在标准条款中包含《GCPL 法》禁止的免责条款。本研究采用的研究方法是法学-规范法学研究。研究结果表明:首先,根据《通用消费合同法》第 18 条第 1 款的规定,免责条款是禁止写入标准协议的,如果写入标准协议,该条款将被宣布无效,必须提交主管法院撤销;其次,根据案例分析,单方面确定争议解决机构的标准条款基本上与《通用消费合同法》不冲突,因为它不被禁止,但对于要求消费者服从商家单方面规定的标准条款,它有可能包含免责条款,因此禁止写入标准协议。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ANALISIS YURIDIS KLAUSULA EKSONERASI YANG MENGAKIBATKAN SENGKETA KONSUMEN (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 23/PUU-XX/2022 Dan Putusan Nomor 527/PDT.G/2019/PN.JKT.PST)
Perjanjian baku diperlukan guna menunjang kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa seiring dengan berkembang pesatnya inovasi teknologi, seperti halnya penggunaan perjanjian baku oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online terhadap para konsumen yang menggunakan jasanya, dimana permasalahan hukum terjadi saat konsumen yang menggunakan jasa transportasi online diwajibkan menyetujui syarat dan ketentuan pada saat proses pemasangan aplikasi transportasi online agar aplikasi dapat digunakan tanpa terlebih dahulu membaca isi dari syarat dan ketentuan tersebut, sehingga luput dari pengawasan dan pengetahuan konsumen bahwa pelaku usaha dapat saja mencantumkan klausula baku yang mengandung klausula eksonerasi yang dilarang UUPK. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian hukum yuridis-normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, klausula eksonerasi dilarang untuk dicantumkan pada perjanjian baku berdasarkan Pasal 18 ayat (1) UUPK, yang mana apabila itu dicantumkan pada perjanjian baku mengakibatkan klausula tersebut dinyatakan batal demi hukum dan harus diajukan pembatalannya kepada pengadilan yang berwenang, dan kedua berdasarkan analisis kasus, bahwa klausula baku yang menentukan forum penyelesaian sengketa secara sepihak pada dasarnya tidak bertentangan dengan UUPK karena tidak dilarang, namun untuk klausula baku yang mewajibkan konsumen untuk tunduk kepada peraturan yang ditetapkan oleh pelaku usaha secara sepihak berpotensi mengandung klausula eksonerasi sehingga dilarang dicantumkan pada perjanjian baku.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信