Himmes Fitra Yuda, M. Amri, Suherman Dwi Nuryana, Murni Sulastri, Novi Triany, Mohammad Apriniyadi, Syahadun Syahadun
{"title":"西博戈尔区首府城市发展中行政区域扩张背景下的地质环境问题","authors":"Himmes Fitra Yuda, M. Amri, Suherman Dwi Nuryana, Murni Sulastri, Novi Triany, Mohammad Apriniyadi, Syahadun Syahadun","doi":"10.24036/geografi/vol12-iss2/3570","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat membahayakan dan mengganggu kehidupan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam dan non alam, maupun yang disebabkan dengan sengaja oleh manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan alam dan lingkungan, serta dampak psikologis terhadap korban bencana. Bencana alam sendiri merupakan suatu ancaman bagi masyarakat. Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sebagai ibu kota calon daerah otonom baru Kabupaten Bogor Barat, telah memicu pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah menjadi sangat cepat. Melihat potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dinilai menjadi wilayah yang strategis karena berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengembangan wilayah harus memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuannya agar kegiatan pembangunan tidak menjadi pemicu terjadinya bencana, dan lokasi pembangunan harus berada di wilayah yang aman dari bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan kondisi geologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi terjadinya tanah longsor, serta membuat peta zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode penilaian parameter, dimana parameter yang dibutuhkan adalah parameter geologi, jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Zonasi risiko bencana ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah kota Bogor untuk mitigasi bencana dan meningkatkan kewaspadaan terkait zona kerentanan gerakan tanah.","PeriodicalId":31787,"journal":{"name":"Jurnal Geografi","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM RANGKA PEMEKARAN WILAYAH ADMINISTRASI, DALAM PEMBANGUNAN IBU KOTA KABUPATEN BOGOR BARAT\",\"authors\":\"Himmes Fitra Yuda, M. Amri, Suherman Dwi Nuryana, Murni Sulastri, Novi Triany, Mohammad Apriniyadi, Syahadun Syahadun\",\"doi\":\"10.24036/geografi/vol12-iss2/3570\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat membahayakan dan mengganggu kehidupan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam dan non alam, maupun yang disebabkan dengan sengaja oleh manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan alam dan lingkungan, serta dampak psikologis terhadap korban bencana. Bencana alam sendiri merupakan suatu ancaman bagi masyarakat. Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sebagai ibu kota calon daerah otonom baru Kabupaten Bogor Barat, telah memicu pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah menjadi sangat cepat. Melihat potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dinilai menjadi wilayah yang strategis karena berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengembangan wilayah harus memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuannya agar kegiatan pembangunan tidak menjadi pemicu terjadinya bencana, dan lokasi pembangunan harus berada di wilayah yang aman dari bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan kondisi geologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi terjadinya tanah longsor, serta membuat peta zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode penilaian parameter, dimana parameter yang dibutuhkan adalah parameter geologi, jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Zonasi risiko bencana ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah kota Bogor untuk mitigasi bencana dan meningkatkan kewaspadaan terkait zona kerentanan gerakan tanah.\",\"PeriodicalId\":31787,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Geografi\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Geografi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/geografi/vol12-iss2/3570\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geografi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/geografi/vol12-iss2/3570","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM RANGKA PEMEKARAN WILAYAH ADMINISTRASI, DALAM PEMBANGUNAN IBU KOTA KABUPATEN BOGOR BARAT
Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat membahayakan dan mengganggu kehidupan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam dan non alam, maupun yang disebabkan dengan sengaja oleh manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan alam dan lingkungan, serta dampak psikologis terhadap korban bencana. Bencana alam sendiri merupakan suatu ancaman bagi masyarakat. Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sebagai ibu kota calon daerah otonom baru Kabupaten Bogor Barat, telah memicu pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah menjadi sangat cepat. Melihat potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dinilai menjadi wilayah yang strategis karena berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengembangan wilayah harus memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuannya agar kegiatan pembangunan tidak menjadi pemicu terjadinya bencana, dan lokasi pembangunan harus berada di wilayah yang aman dari bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan kondisi geologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi terjadinya tanah longsor, serta membuat peta zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode penilaian parameter, dimana parameter yang dibutuhkan adalah parameter geologi, jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Zonasi risiko bencana ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah kota Bogor untuk mitigasi bencana dan meningkatkan kewaspadaan terkait zona kerentanan gerakan tanah.