Muhammad Jumsar, Mujiburrohman Mujiburrohman, M. Abdullah
{"title":"在 2022/2023 学年,在 Pondok Pesantren Tahfidzul Quran(PPTQ)Tarbiyatuna Sragen 实施 Ta'lim Muta'allim 学习,以塑造十班 Santri 的诚信。","authors":"Muhammad Jumsar, Mujiburrohman Mujiburrohman, M. Abdullah","doi":"10.35931/aq.v17i6.2804","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji lebih mendalam tentang implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Fokus penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengeimplementasikan pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT, Guru, Ustadz, Ustadzah, dan sesama santri di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kaualitatif deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi wawancara, dan dokumentasi. Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok, kesantrian, guru/ustadz pengajar kitab ta’lim muta’allim dan santri. Langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu dengan melakukan triangulasi dengan teori yang sudah dipahami. Hasil penelitian ini menunjukan: 1. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri tidak meninggalkan sholat lima waktu, bahkan dikerjakan secara berjama’ah dimasjid, sholat dhuha, sholat sunnah qobliyah ba’diyah, sholat tahajjud, membaca asmaulhusna tiap selesai sholat magrib, membaca wirid, membaca al-ma’tsurat (dzikir pagi petang), berdoa ketika hendak belajar, sabar dalam menjalani hidup yang sederhana dan penuh dengan keterbatasan, selalu di awasi dan tidak bebes seperti layaknya anak-anak diluar kawasan pesantren, bersabar ketika jauh dengan orangtua, suka-duka ditanggung bersama dipesantren. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada guru (ustadz) di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri sopan terhadap guru (ustadznya), tidak berjalan didepannya, tidak duduk ditempat duduknya, tidak memulai pembicaraan dengannya kecuali dengan izinnya, rendah hati atau tawaddhu’, ta’at, ta’dzim kepada guru, ada juga yang bersikap kritis tapi tetap sopan. Dalam hubungannya pun mereka dapat membedakan antara guru (ustadz) dan teman. Dan mereka menjiwai serta berusaha untuk mengamalkan pesan-pesan karakter yang ada dalam kitab ta’lim mut’allim.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"42 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi Pembelajaran Kitab Ta’lim Muta’allim dalam Membentuk Kejujuran Santri Kelas X Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Tarbiyatuna Sragen Tahun Pelajaran 2022/2023\",\"authors\":\"Muhammad Jumsar, Mujiburrohman Mujiburrohman, M. Abdullah\",\"doi\":\"10.35931/aq.v17i6.2804\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini mengkaji lebih mendalam tentang implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Fokus penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengeimplementasikan pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT, Guru, Ustadz, Ustadzah, dan sesama santri di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kaualitatif deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi wawancara, dan dokumentasi. Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok, kesantrian, guru/ustadz pengajar kitab ta’lim muta’allim dan santri. Langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu dengan melakukan triangulasi dengan teori yang sudah dipahami. Hasil penelitian ini menunjukan: 1. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri tidak meninggalkan sholat lima waktu, bahkan dikerjakan secara berjama’ah dimasjid, sholat dhuha, sholat sunnah qobliyah ba’diyah, sholat tahajjud, membaca asmaulhusna tiap selesai sholat magrib, membaca wirid, membaca al-ma’tsurat (dzikir pagi petang), berdoa ketika hendak belajar, sabar dalam menjalani hidup yang sederhana dan penuh dengan keterbatasan, selalu di awasi dan tidak bebes seperti layaknya anak-anak diluar kawasan pesantren, bersabar ketika jauh dengan orangtua, suka-duka ditanggung bersama dipesantren. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada guru (ustadz) di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri sopan terhadap guru (ustadznya), tidak berjalan didepannya, tidak duduk ditempat duduknya, tidak memulai pembicaraan dengannya kecuali dengan izinnya, rendah hati atau tawaddhu’, ta’at, ta’dzim kepada guru, ada juga yang bersikap kritis tapi tetap sopan. Dalam hubungannya pun mereka dapat membedakan antara guru (ustadz) dan teman. Dan mereka menjiwai serta berusaha untuk mengamalkan pesan-pesan karakter yang ada dalam kitab ta’lim mut’allim.\",\"PeriodicalId\":503873,\"journal\":{\"name\":\"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan\",\"volume\":\"42 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2804\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2804","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Implementasi Pembelajaran Kitab Ta’lim Muta’allim dalam Membentuk Kejujuran Santri Kelas X Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Tarbiyatuna Sragen Tahun Pelajaran 2022/2023
Penelitian ini mengkaji lebih mendalam tentang implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Fokus penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengeimplementasikan pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT, Guru, Ustadz, Ustadzah, dan sesama santri di PPTQ Tarbiyatuna Sragen. Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kaualitatif deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi wawancara, dan dokumentasi. Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok, kesantrian, guru/ustadz pengajar kitab ta’lim muta’allim dan santri. Langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu dengan melakukan triangulasi dengan teori yang sudah dipahami. Hasil penelitian ini menunjukan: 1. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada Allah SWT di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri tidak meninggalkan sholat lima waktu, bahkan dikerjakan secara berjama’ah dimasjid, sholat dhuha, sholat sunnah qobliyah ba’diyah, sholat tahajjud, membaca asmaulhusna tiap selesai sholat magrib, membaca wirid, membaca al-ma’tsurat (dzikir pagi petang), berdoa ketika hendak belajar, sabar dalam menjalani hidup yang sederhana dan penuh dengan keterbatasan, selalu di awasi dan tidak bebes seperti layaknya anak-anak diluar kawasan pesantren, bersabar ketika jauh dengan orangtua, suka-duka ditanggung bersama dipesantren. Implementasi pembelajaran kitab ta’lim muta’allim dalam membentuk kejujuran santri kepada guru (ustadz) di PPTQ Tarbiyatuna Sragen: Santri sopan terhadap guru (ustadznya), tidak berjalan didepannya, tidak duduk ditempat duduknya, tidak memulai pembicaraan dengannya kecuali dengan izinnya, rendah hati atau tawaddhu’, ta’at, ta’dzim kepada guru, ada juga yang bersikap kritis tapi tetap sopan. Dalam hubungannya pun mereka dapat membedakan antara guru (ustadz) dan teman. Dan mereka menjiwai serta berusaha untuk mengamalkan pesan-pesan karakter yang ada dalam kitab ta’lim mut’allim.