{"title":"泗水市都巴克区工作区母乳喂养母亲在使用 SULAIKA(大豆卡图克牛奶)和豆奶前后母乳产量的差异","authors":"Laurentia Civita Rahma Kusuma","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.649-655","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Jumlah produksi ASI adalah volume ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu menyusui setiap harinya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya adalah asupan nutrisi, kondisi psikologis, kondisi kesehatan dan riwayat penyakit, konsumsi susu atau suplemen pelancar ASI dan faktor hisapan bayi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis menganalisis perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah di berikan SULAIKA (Susu Kedelai Katuk) dan SULE (Susu Kedelai) di wilayah kerja Puskesmas Dupak Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian pre-post control group design. Uji normalitas menggunakan metode Chi-Square dan uji beda data menggunakan Paired t-Test. Hasil: Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah berdistribusi normal. Hasil uji beda antara volume ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA (p=0.002) dan SULE (p=0.004) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap jumlah produksi ASI. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA atau Susu Kedelai Katuk begitu pula dengan jumlah produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan SULE atau Susu Kedelai. Pemilihan bahan makanan yang berpotensi untuk meningkatkan jumlah produksi ASI disarankan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perbedaan Jumlah Produksi ASI Ibu Menyusui Sebelum dan Sesudah Diberikan SULAIKA (Susu Kedelai Katuk) dan Susu Kedelai di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Surabaya\",\"authors\":\"Laurentia Civita Rahma Kusuma\",\"doi\":\"10.20473/mgk.v12i2.2023.649-655\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang: Jumlah produksi ASI adalah volume ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu menyusui setiap harinya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya adalah asupan nutrisi, kondisi psikologis, kondisi kesehatan dan riwayat penyakit, konsumsi susu atau suplemen pelancar ASI dan faktor hisapan bayi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis menganalisis perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah di berikan SULAIKA (Susu Kedelai Katuk) dan SULE (Susu Kedelai) di wilayah kerja Puskesmas Dupak Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian pre-post control group design. Uji normalitas menggunakan metode Chi-Square dan uji beda data menggunakan Paired t-Test. Hasil: Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah berdistribusi normal. Hasil uji beda antara volume ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA (p=0.002) dan SULE (p=0.004) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap jumlah produksi ASI. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA atau Susu Kedelai Katuk begitu pula dengan jumlah produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan SULE atau Susu Kedelai. Pemilihan bahan makanan yang berpotensi untuk meningkatkan jumlah produksi ASI disarankan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI.\",\"PeriodicalId\":306707,\"journal\":{\"name\":\"Media Gizi Kesmas\",\"volume\":\"100 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Gizi Kesmas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.649-655\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.649-655","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbedaan Jumlah Produksi ASI Ibu Menyusui Sebelum dan Sesudah Diberikan SULAIKA (Susu Kedelai Katuk) dan Susu Kedelai di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Surabaya
Latar belakang: Jumlah produksi ASI adalah volume ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu menyusui setiap harinya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya adalah asupan nutrisi, kondisi psikologis, kondisi kesehatan dan riwayat penyakit, konsumsi susu atau suplemen pelancar ASI dan faktor hisapan bayi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis menganalisis perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah di berikan SULAIKA (Susu Kedelai Katuk) dan SULE (Susu Kedelai) di wilayah kerja Puskesmas Dupak Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian pre-post control group design. Uji normalitas menggunakan metode Chi-Square dan uji beda data menggunakan Paired t-Test. Hasil: Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah berdistribusi normal. Hasil uji beda antara volume ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA (p=0.002) dan SULE (p=0.004) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap jumlah produksi ASI. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah produksi ASI ibu menyusui sebelum dan sesudah diberikan SULAIKA atau Susu Kedelai Katuk begitu pula dengan jumlah produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan SULE atau Susu Kedelai. Pemilihan bahan makanan yang berpotensi untuk meningkatkan jumlah produksi ASI disarankan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI.