Muhamad Fahruddin, Adi Suriyadin, Heri Murtawan, Muhammad Haikal Abdurachman, A. Ilyas
{"title":"社区协助监测森巴瓦区珍珠海滩的海草生态系统","authors":"Muhamad Fahruddin, Adi Suriyadin, Heri Murtawan, Muhammad Haikal Abdurachman, A. Ilyas","doi":"10.29303/abdiinsani.v10i4.986","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pulau Kaung memiliki potensi ekosistem lamun yang merupakan ekosistem penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis biota perairan. Rahmawati et al., (2014) mengatakan bahwa kerusakan lamun diakibatkan oleh faktor alami dan manusia terutama yang beraktifitas di kawasan pesisir. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk keberlangsungan ekosistem lamun yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mulai dari identifikasi jenis, manfaat dan monitoring ataupun pendataan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ekologi lamun yang meliputi jenis, manfaat, status dan ancaman serta monitoring kondisi ekosistem lamun. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa penyuluhan oleh narasumber dan diskusi mengenai peranan ekosistem lamun dan kerusakan yang dihadapi, serta bagaimana monitoring tutupan lamun. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk terlibat aktif dalam upaya pengelolaan ekosistem lamun dan hasil monitoring menunjukkan kondisi lamun di lokasi termasuk dalam kategori kurang kaya dengan persentase 37,5% dengan persentase tutupan jenis tertinggi ditunjukkan oleh jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Perlu dilakukan kegiatan transplantasi yang merupakan upaya mengatasi permasalahan kondisi ekosistem lamun di Pantai Mutiara agar fungsi dari pada ekosistem lamun secara ekologi dapat berkelanjutan, mengingat ekosistem lamun di daerah tersebut memberikan jasa ekonomi bagi masyarakat di kawasan pesisir Pantai Mutiara. Kegiatan pengabdian sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan telah merubah pola pikir seperti pemahaman dan kesadaran mereka.","PeriodicalId":288976,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"84 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MONITORING EKOSISTEM LAMUN DI PANTAI MUTIARA, KABUPATEN SUMBAWA\",\"authors\":\"Muhamad Fahruddin, Adi Suriyadin, Heri Murtawan, Muhammad Haikal Abdurachman, A. Ilyas\",\"doi\":\"10.29303/abdiinsani.v10i4.986\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pulau Kaung memiliki potensi ekosistem lamun yang merupakan ekosistem penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis biota perairan. Rahmawati et al., (2014) mengatakan bahwa kerusakan lamun diakibatkan oleh faktor alami dan manusia terutama yang beraktifitas di kawasan pesisir. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk keberlangsungan ekosistem lamun yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mulai dari identifikasi jenis, manfaat dan monitoring ataupun pendataan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ekologi lamun yang meliputi jenis, manfaat, status dan ancaman serta monitoring kondisi ekosistem lamun. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa penyuluhan oleh narasumber dan diskusi mengenai peranan ekosistem lamun dan kerusakan yang dihadapi, serta bagaimana monitoring tutupan lamun. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk terlibat aktif dalam upaya pengelolaan ekosistem lamun dan hasil monitoring menunjukkan kondisi lamun di lokasi termasuk dalam kategori kurang kaya dengan persentase 37,5% dengan persentase tutupan jenis tertinggi ditunjukkan oleh jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Perlu dilakukan kegiatan transplantasi yang merupakan upaya mengatasi permasalahan kondisi ekosistem lamun di Pantai Mutiara agar fungsi dari pada ekosistem lamun secara ekologi dapat berkelanjutan, mengingat ekosistem lamun di daerah tersebut memberikan jasa ekonomi bagi masyarakat di kawasan pesisir Pantai Mutiara. Kegiatan pengabdian sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan telah merubah pola pikir seperti pemahaman dan kesadaran mereka.\",\"PeriodicalId\":288976,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"volume\":\"84 2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Abdi Insani\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.986\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v10i4.986","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM MONITORING EKOSISTEM LAMUN DI PANTAI MUTIARA, KABUPATEN SUMBAWA
Pulau Kaung memiliki potensi ekosistem lamun yang merupakan ekosistem penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis biota perairan. Rahmawati et al., (2014) mengatakan bahwa kerusakan lamun diakibatkan oleh faktor alami dan manusia terutama yang beraktifitas di kawasan pesisir. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk keberlangsungan ekosistem lamun yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat mulai dari identifikasi jenis, manfaat dan monitoring ataupun pendataan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ekologi lamun yang meliputi jenis, manfaat, status dan ancaman serta monitoring kondisi ekosistem lamun. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa penyuluhan oleh narasumber dan diskusi mengenai peranan ekosistem lamun dan kerusakan yang dihadapi, serta bagaimana monitoring tutupan lamun. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk terlibat aktif dalam upaya pengelolaan ekosistem lamun dan hasil monitoring menunjukkan kondisi lamun di lokasi termasuk dalam kategori kurang kaya dengan persentase 37,5% dengan persentase tutupan jenis tertinggi ditunjukkan oleh jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Perlu dilakukan kegiatan transplantasi yang merupakan upaya mengatasi permasalahan kondisi ekosistem lamun di Pantai Mutiara agar fungsi dari pada ekosistem lamun secara ekologi dapat berkelanjutan, mengingat ekosistem lamun di daerah tersebut memberikan jasa ekonomi bagi masyarakat di kawasan pesisir Pantai Mutiara. Kegiatan pengabdian sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan telah merubah pola pikir seperti pemahaman dan kesadaran mereka.