{"title":"生活方式与北雅加达 Koja 医院胃食管反流病(GERD)发病率之间的关系","authors":"Suzanna Ndraha, Grace Abigaelni Harefa, Bhannu Khumar","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2909","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Faktor risiko GERD adalah obat – obatan, makanan, hormon, struktural dan indeks massa tubuh (IMT) dan faktor gaya hidup lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan gaya hidup (merokok, IMT, konsumsi kopi, konsumsi pedas, alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam) terhadap kejadian GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di RSUD Koja. Disain analitik regresi logistic, dengan populasi terjangkau semua orang yang datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Koja. Pengambilan sampel dilakukan sepanjang Agustus dan September 2019, dengan kuesioner dan wawancara. Didapatkan 102 subjek, terbanyak adalah perempuan (68%), dan 47% berusia >50 tahun. Hanya 27% subjek yang merokok, 42% subjek mempunyai IMT diatas normal, yang mengkonsumsi alkohol hanya 8%, yang tidur tanpa bantal 26%, yang makan larut malam 38%, yang mengkonsumsi kopi 45%, sedangkan sebanyak 84% mengaku mengkonsumsi pedas. Pada uji simultan didapatkan pengaruh yang signifikan dari konsumsi rokok, indeks massa tubuh, konsumsi alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam, konsumsi kopi, dan konsumsi pedas secara bersama-sama terhadap kejadian GERD. Pada uji parsial ternyata hanya konsumsi makanan pedas yang berpengaruh signifikan. Perhitungan odds ratio menunjukkan pasien yang mengkonsumsi pedas akan 14,671 kali lebih berisiko menderita GERD dibandingkan pasien yang tidak mengkonsumsi makanan pedas. ","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"244 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Gaya Hidup Terhadap Kejadian GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di RSUD Koja Jakarta Utara\",\"authors\":\"Suzanna Ndraha, Grace Abigaelni Harefa, Bhannu Khumar\",\"doi\":\"10.36452/jmedscientiae.v2i3.2909\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Faktor risiko GERD adalah obat – obatan, makanan, hormon, struktural dan indeks massa tubuh (IMT) dan faktor gaya hidup lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan gaya hidup (merokok, IMT, konsumsi kopi, konsumsi pedas, alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam) terhadap kejadian GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di RSUD Koja. Disain analitik regresi logistic, dengan populasi terjangkau semua orang yang datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Koja. Pengambilan sampel dilakukan sepanjang Agustus dan September 2019, dengan kuesioner dan wawancara. Didapatkan 102 subjek, terbanyak adalah perempuan (68%), dan 47% berusia >50 tahun. Hanya 27% subjek yang merokok, 42% subjek mempunyai IMT diatas normal, yang mengkonsumsi alkohol hanya 8%, yang tidur tanpa bantal 26%, yang makan larut malam 38%, yang mengkonsumsi kopi 45%, sedangkan sebanyak 84% mengaku mengkonsumsi pedas. Pada uji simultan didapatkan pengaruh yang signifikan dari konsumsi rokok, indeks massa tubuh, konsumsi alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam, konsumsi kopi, dan konsumsi pedas secara bersama-sama terhadap kejadian GERD. Pada uji parsial ternyata hanya konsumsi makanan pedas yang berpengaruh signifikan. Perhitungan odds ratio menunjukkan pasien yang mengkonsumsi pedas akan 14,671 kali lebih berisiko menderita GERD dibandingkan pasien yang tidak mengkonsumsi makanan pedas. \",\"PeriodicalId\":175374,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal MedScientiae\",\"volume\":\"244 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal MedScientiae\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2909\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i3.2909","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
胃食管反流病的风险因素包括药物、食物、激素、结构和体重指数(BMI)及其他生活方式因素。本研究的目的是确定生活方式(吸烟、体重指数、喝咖啡、吃辣、喝酒、睡觉不带枕头、深夜进食)与高雅医院胃食管反流病(胃食管反流病)的发病率是否存在关系。该研究采用逻辑回归分析设计,研究对象包括所有到 Koja 医院内科门诊就诊的人。抽样调查于2019年8月至9月期间进行,采用问卷调查和访谈的方式。共有 102 名受试者,其中大部分为女性(68%),47% 的受试者年龄大于 50 岁。只有27%的受试者吸烟,42%的受试者体重指数高于正常值,只有8%的受试者饮酒,26%的受试者睡觉不带枕头,38%的受试者深夜进食,45%的受试者饮用咖啡,84%的受试者承认食用辛辣食物。在同时测试中,吸烟、体重指数、饮酒、睡觉不枕枕头、熬夜、喝咖啡和吃辣共同对胃食管反流病的发病率有显著影响。在部分检验中,只有食用辛辣食物对胃食管反流有显著影响。几率比计算显示,食用辛辣食物的患者患胃食管反流病的风险是不食用辛辣食物患者的 14.671 倍。
Hubungan Gaya Hidup Terhadap Kejadian GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di RSUD Koja Jakarta Utara
Faktor risiko GERD adalah obat – obatan, makanan, hormon, struktural dan indeks massa tubuh (IMT) dan faktor gaya hidup lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan gaya hidup (merokok, IMT, konsumsi kopi, konsumsi pedas, alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam) terhadap kejadian GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di RSUD Koja. Disain analitik regresi logistic, dengan populasi terjangkau semua orang yang datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Koja. Pengambilan sampel dilakukan sepanjang Agustus dan September 2019, dengan kuesioner dan wawancara. Didapatkan 102 subjek, terbanyak adalah perempuan (68%), dan 47% berusia >50 tahun. Hanya 27% subjek yang merokok, 42% subjek mempunyai IMT diatas normal, yang mengkonsumsi alkohol hanya 8%, yang tidur tanpa bantal 26%, yang makan larut malam 38%, yang mengkonsumsi kopi 45%, sedangkan sebanyak 84% mengaku mengkonsumsi pedas. Pada uji simultan didapatkan pengaruh yang signifikan dari konsumsi rokok, indeks massa tubuh, konsumsi alkohol, tidur tanpa bantal, makan larut malam, konsumsi kopi, dan konsumsi pedas secara bersama-sama terhadap kejadian GERD. Pada uji parsial ternyata hanya konsumsi makanan pedas yang berpengaruh signifikan. Perhitungan odds ratio menunjukkan pasien yang mengkonsumsi pedas akan 14,671 kali lebih berisiko menderita GERD dibandingkan pasien yang tidak mengkonsumsi makanan pedas.