{"title":"抗氧化精华液配方(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香)抗氧化精华液(麝香","authors":"Happy Elda Murdiana, Tabita Rahmavika, E. Rawar","doi":"10.47219/ath.v8i2.294","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak atsiri kilit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mengatasi penuaan kulit. Formulasi serum antiaging yang beredar dipasaran sering ditambahkan vitamin E yang berfungsi sebagai pengawet sediaan dan penambah aktifitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antioksidan minyak atsiri kulit jeruk nipis dengan formula yang lazim dipasaran dengan metode DPPH, mengetahui profil standar sediaan dan uji hedonik setiap formula. Minyak atsiri kulit jeruk nipis diperoleh dengan metode destilasi uap. Tiga formula serum antioksidan diformulasikan dengan basis carbomer 1%, dengan variasi konsentrasi vitamin E yaitu 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3). Hasil uji organoleptis menyetakan semua formula mempunyai karakteristik yang sama yaitu berwarna putih jernih, arome jeruk nipis, dan terbentuk tekstur nano partikel. Uji pH semua formulasi memenuhi syarat (4,5-8,0) yaitu pH 8. Semua formula serum memenuhi persyaratan uji viskositas, daya sebar, daya lekat yang baik serta menunjukkan serum tipe M/A. Penambahan variasi konsentrasi vitamin E dalam formula serum dapat menurunkan nilai IC50 , yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 226,46ppm. Formula sediaan serum sesuai dengan standar dengan variasi konsentrasi vitamin E mempengaruhi aktivitas antioksidan, semakin tinggi konsentrasi vitamin E semakin baik nilai IC50 nya","PeriodicalId":471177,"journal":{"name":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","volume":"361 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SERUM MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) VARIASI VITAMIN E METODE DPPH\",\"authors\":\"Happy Elda Murdiana, Tabita Rahmavika, E. Rawar\",\"doi\":\"10.47219/ath.v8i2.294\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Minyak atsiri kilit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mengatasi penuaan kulit. Formulasi serum antiaging yang beredar dipasaran sering ditambahkan vitamin E yang berfungsi sebagai pengawet sediaan dan penambah aktifitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antioksidan minyak atsiri kulit jeruk nipis dengan formula yang lazim dipasaran dengan metode DPPH, mengetahui profil standar sediaan dan uji hedonik setiap formula. Minyak atsiri kulit jeruk nipis diperoleh dengan metode destilasi uap. Tiga formula serum antioksidan diformulasikan dengan basis carbomer 1%, dengan variasi konsentrasi vitamin E yaitu 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3). Hasil uji organoleptis menyetakan semua formula mempunyai karakteristik yang sama yaitu berwarna putih jernih, arome jeruk nipis, dan terbentuk tekstur nano partikel. Uji pH semua formulasi memenuhi syarat (4,5-8,0) yaitu pH 8. Semua formula serum memenuhi persyaratan uji viskositas, daya sebar, daya lekat yang baik serta menunjukkan serum tipe M/A. Penambahan variasi konsentrasi vitamin E dalam formula serum dapat menurunkan nilai IC50 , yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 226,46ppm. Formula sediaan serum sesuai dengan standar dengan variasi konsentrasi vitamin E mempengaruhi aktivitas antioksidan, semakin tinggi konsentrasi vitamin E semakin baik nilai IC50 nya\",\"PeriodicalId\":471177,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)\",\"volume\":\"361 7\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.294\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47219/ath.v8i2.294","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SERUM MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) VARIASI VITAMIN E METODE DPPH
Minyak atsiri kilit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang dapat mengatasi penuaan kulit. Formulasi serum antiaging yang beredar dipasaran sering ditambahkan vitamin E yang berfungsi sebagai pengawet sediaan dan penambah aktifitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antioksidan minyak atsiri kulit jeruk nipis dengan formula yang lazim dipasaran dengan metode DPPH, mengetahui profil standar sediaan dan uji hedonik setiap formula. Minyak atsiri kulit jeruk nipis diperoleh dengan metode destilasi uap. Tiga formula serum antioksidan diformulasikan dengan basis carbomer 1%, dengan variasi konsentrasi vitamin E yaitu 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3). Hasil uji organoleptis menyetakan semua formula mempunyai karakteristik yang sama yaitu berwarna putih jernih, arome jeruk nipis, dan terbentuk tekstur nano partikel. Uji pH semua formulasi memenuhi syarat (4,5-8,0) yaitu pH 8. Semua formula serum memenuhi persyaratan uji viskositas, daya sebar, daya lekat yang baik serta menunjukkan serum tipe M/A. Penambahan variasi konsentrasi vitamin E dalam formula serum dapat menurunkan nilai IC50 , yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 226,46ppm. Formula sediaan serum sesuai dengan standar dengan variasi konsentrasi vitamin E mempengaruhi aktivitas antioksidan, semakin tinggi konsentrasi vitamin E semakin baik nilai IC50 nya