{"title":"公务员对其主要职责和职能的认识:对民政管理学院 2020-2021 年转正的职能官员的研究","authors":"Eskandar Eskandar","doi":"10.33701/ijolib.v4i2.3664","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Abstract \n \n \n \n \n Problem Statement: The initiative to transform administrative positions into functional roles via the equalization mechanism at the Governance Institute of Home Affairs (IPDN) during 2020-2021 has, overall, not succeeded in fostering professionalism in the performance of duties for Civil Servants (ASN). A significant challenge that has surfaced is that functional officials, as a result of equalization processes, often exhibit a deficiency in knowledge and understanding of their duties and functions. This deficiency is attributed to a lack of literacy concerning their respective functional positions. Purpose: The objective of this research is to ascertain the literacy of Functional Officials resulting from equalization processes concerning their functional roles. Method: This study is a descriptive research with a qualitative approach. The data collection techniques include interviews, literature studies, and documentation studies. The analysis of scientific literacy employs the Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 framework according to The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) as utilized by Nurhidayah (2020:11), covering the aspects of Context, Knowledge, and Competence. Result: This study reveals that concerning the context, Functional Officers resulting from equalization were not actively engaged in the process and discussions related to their role transitions. Regarding knowledge, they demonstrated an insufficient understanding and lack of knowledge regarding their roles and functions. Meanwhile, in terms of competence, these officers were found to lack the necessary skills and competencies to effectively fulfill their duties and functions. Conclusion: This research concludes that the literacy of Functional Officers resulting from equalization regarding their functional roles at IPDN during 2020-2021 is generally insufficient. It is suggested that the policy related to role transitions should consider their academic background capacities. Furthermore, there is a need for capacity-building and technical training to enhance the competencies of functional officers resulting from equalization, ensuring they can carry out their duties effectively, ultimately contributing to the achievement of organizational goals. \n \n \n \n \n Keywords: Literacy, Functional Positions, Equating \n \n \n \n \n \nAbstrak \n \n \n \n \n \nLatar Belakang/Permasalahan: Pelaksanaan pengalihan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional melalui mekanisme penyetaraan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2020-2021 secara umum belum mampu mewujudkan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu permasalahan yang muncul adalah pejabat fungsional hasil penyetaraan secara umum belum memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait tugas dan fungsinya karena kurangnya literasi terhadap jabatan fungsionalnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Alat analisis literasi sains menggunakan framework PISA 2018 menurut OECD dalam Nurhidayah (2020:11), yaitu aspek Konteks, Pengetahuan, dan Kompetensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa pada aspek Konteks, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan tidak pernah dilibatkan dalam proses dan pembahasan pengalihan jabatannya; pada aspek Pengetahuan, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki pemahaman dan penghetahuan yang cukup terhadap tugas dan fungsinya; sedangkan pada aspek Kompetensi, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki kemampuan dan kompetensi yang cukup untuk menerapkan dan menjalankan tugas dan fungsinya. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya di IPDN Tahun 2020-2021 secara umum masih kurang baik. Rekomendasi kebijakan yang disarankan, yaitu perlunya pelibatan dalam pengambilan kebijakan pengalihan jabatan agar sesui dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh ASN tersebut dan diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetesi pejabat fungsional hasil penyetaran melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional agar dapat menjalankan tugas dengan dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. \n \n \n \n \n Kata kunci: Literasi; Jabatan Fungsional; Penyetaraan \n \n \n \n","PeriodicalId":474477,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Librarianship","volume":"23 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Civil Servants' Literacy Regarding Their Main Duties And Functions: A Study Of Functional Officials Equalized In 2020-2021 At The Governance Institute Of Home Affairs\",\"authors\":\"Eskandar Eskandar\",\"doi\":\"10.33701/ijolib.v4i2.3664\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Abstract \\n \\n \\n \\n \\n Problem Statement: The initiative to transform administrative positions into functional roles via the equalization mechanism at the Governance Institute of Home Affairs (IPDN) during 2020-2021 has, overall, not succeeded in fostering professionalism in the performance of duties for Civil Servants (ASN). A significant challenge that has surfaced is that functional officials, as a result of equalization processes, often exhibit a deficiency in knowledge and understanding of their duties and functions. This deficiency is attributed to a lack of literacy concerning their respective functional positions. Purpose: The objective of this research is to ascertain the literacy of Functional Officials resulting from equalization processes concerning their functional roles. Method: This study is a descriptive research with a qualitative approach. The data collection techniques include interviews, literature studies, and documentation studies. The analysis of scientific literacy employs the Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 framework according to The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) as utilized by Nurhidayah (2020:11), covering the aspects of Context, Knowledge, and Competence. Result: This study reveals that concerning the context, Functional Officers resulting from equalization were not actively engaged in the process and discussions related to their role transitions. Regarding knowledge, they demonstrated an insufficient understanding and lack of knowledge regarding their roles and functions. Meanwhile, in terms of competence, these officers were found to lack the necessary skills and competencies to effectively fulfill their duties and functions. Conclusion: This research concludes that the literacy of Functional Officers resulting from equalization regarding their functional roles at IPDN during 2020-2021 is generally insufficient. It is suggested that the policy related to role transitions should consider their academic background capacities. Furthermore, there is a need for capacity-building and technical training to enhance the competencies of functional officers resulting from equalization, ensuring they can carry out their duties effectively, ultimately contributing to the achievement of organizational goals. \\n \\n \\n \\n \\n Keywords: Literacy, Functional Positions, Equating \\n \\n \\n \\n \\n \\nAbstrak \\n \\n \\n \\n \\n \\nLatar Belakang/Permasalahan: Pelaksanaan pengalihan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional melalui mekanisme penyetaraan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2020-2021 secara umum belum mampu mewujudkan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu permasalahan yang muncul adalah pejabat fungsional hasil penyetaraan secara umum belum memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait tugas dan fungsinya karena kurangnya literasi terhadap jabatan fungsionalnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Alat analisis literasi sains menggunakan framework PISA 2018 menurut OECD dalam Nurhidayah (2020:11), yaitu aspek Konteks, Pengetahuan, dan Kompetensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa pada aspek Konteks, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan tidak pernah dilibatkan dalam proses dan pembahasan pengalihan jabatannya; pada aspek Pengetahuan, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki pemahaman dan penghetahuan yang cukup terhadap tugas dan fungsinya; sedangkan pada aspek Kompetensi, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki kemampuan dan kompetensi yang cukup untuk menerapkan dan menjalankan tugas dan fungsinya. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya di IPDN Tahun 2020-2021 secara umum masih kurang baik. Rekomendasi kebijakan yang disarankan, yaitu perlunya pelibatan dalam pengambilan kebijakan pengalihan jabatan agar sesui dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh ASN tersebut dan diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetesi pejabat fungsional hasil penyetaran melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional agar dapat menjalankan tugas dengan dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. \\n \\n \\n \\n \\n Kata kunci: Literasi; Jabatan Fungsional; Penyetaraan \\n \\n \\n \\n\",\"PeriodicalId\":474477,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Librarianship\",\"volume\":\"23 17\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Librarianship\",\"FirstCategoryId\":\"0\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33701/ijolib.v4i2.3664\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Librarianship","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33701/ijolib.v4i2.3664","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要问题陈述:在2020-2021年期间,通过内务治理研究所(IPDN)的均衡机制将行政职位转变为功能角色的倡议,总体而言,未能成功培养公务员(ASN)履行职责的专业性。出现的一项重大挑战是,职司官员由于实行均等化进程,往往对其职责和职能缺乏知识和了解。这种不足是由于对他们各自的职能职位缺乏了解。目的:这项研究的目的是确定职司官员的识字程度,这是由于职司作用的平均化进程造成的。方法:采用定性方法进行描述性研究。数据收集技术包括访谈法、文献研究法和文献研究法。科学素养的分析采用了Nurhidayah(2020:11)采用的经济合作与发展组织(OECD) 2018年国际学生评估计划(PISA)框架,涵盖了背景、知识和能力等方面。结果:本研究表明,在此背景下,平等化导致的职司干事没有积极参与与其角色转换相关的过程和讨论。在知识方面,他们对自己的角色和职能认识不足,缺乏知识。同时,在能力方面,发现这些干事缺乏有效履行其职责和职能所需的技能和能力。结论:本研究得出的结论是,2020-2021年期间,IPDN职能角色均等导致职能官员的识字率普遍不足。建议角色转换相关政策应考虑其学术背景和能力。此外,还需要进行能力建设和技术培训,以加强因员额均分而产生的职司干事的能力,确保他们能够有效地履行职责,最终有助于实现组织目标。关键词:识字率,职能职位,等级化摘要:地方自治政府/地方自治政府;地方自治政府行政部门;地方自治政府;地方自治政府;Salah satu permasalahan yang muncul adalah pejabat fungus hasil penyetaraan secara umum belum memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait tugas dan fungsinya karena kurangnya literasi terhadap jabatan fungsionalya。土鹃:土鹃penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi Pejabat fungional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya。方法:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:简体中文翻译为:人口普查数据分析,研究数据分析,研究文献分析。[3]刘建军,张建军,张建军,张建军。国际学生评估项目(PISA) 2018年框架分析[j] .经济合作与发展组织(2008:11)。马来语:Penelitian ini menemukan bahwa pada speak Konteks,马来语:Pejabat funsionhasil penyetaraan tidak pernah dilibatkan dalam proses dan pembahasan pengalihan jabatannya;彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环,彭鹤塔环学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语,学汉语。[2020-2021] [font = verdana] [font = verdana] [font = verdana] [font = verdana] [font = verdana] [font = verdana]。]Rekomendasi kebijakan yang disarankan, yitu perlunya pelibatan dalam pengambilan kebijakan pengalihan jabatan agar sesui dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh ASN tersebut dan diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetesi pejabat真菌hasil penyetaran melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan真菌agar dapat menjalankan tugas dengan dengan baik sehinga tujuan organisasi dapat tercapi。文学;Jabatan Fungsional;Penyetaraan
Civil Servants' Literacy Regarding Their Main Duties And Functions: A Study Of Functional Officials Equalized In 2020-2021 At The Governance Institute Of Home Affairs
Abstract
Problem Statement: The initiative to transform administrative positions into functional roles via the equalization mechanism at the Governance Institute of Home Affairs (IPDN) during 2020-2021 has, overall, not succeeded in fostering professionalism in the performance of duties for Civil Servants (ASN). A significant challenge that has surfaced is that functional officials, as a result of equalization processes, often exhibit a deficiency in knowledge and understanding of their duties and functions. This deficiency is attributed to a lack of literacy concerning their respective functional positions. Purpose: The objective of this research is to ascertain the literacy of Functional Officials resulting from equalization processes concerning their functional roles. Method: This study is a descriptive research with a qualitative approach. The data collection techniques include interviews, literature studies, and documentation studies. The analysis of scientific literacy employs the Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 framework according to The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) as utilized by Nurhidayah (2020:11), covering the aspects of Context, Knowledge, and Competence. Result: This study reveals that concerning the context, Functional Officers resulting from equalization were not actively engaged in the process and discussions related to their role transitions. Regarding knowledge, they demonstrated an insufficient understanding and lack of knowledge regarding their roles and functions. Meanwhile, in terms of competence, these officers were found to lack the necessary skills and competencies to effectively fulfill their duties and functions. Conclusion: This research concludes that the literacy of Functional Officers resulting from equalization regarding their functional roles at IPDN during 2020-2021 is generally insufficient. It is suggested that the policy related to role transitions should consider their academic background capacities. Furthermore, there is a need for capacity-building and technical training to enhance the competencies of functional officers resulting from equalization, ensuring they can carry out their duties effectively, ultimately contributing to the achievement of organizational goals.
Keywords: Literacy, Functional Positions, Equating
Abstrak
Latar Belakang/Permasalahan: Pelaksanaan pengalihan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional melalui mekanisme penyetaraan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2020-2021 secara umum belum mampu mewujudkan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu permasalahan yang muncul adalah pejabat fungsional hasil penyetaraan secara umum belum memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait tugas dan fungsinya karena kurangnya literasi terhadap jabatan fungsionalnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Alat analisis literasi sains menggunakan framework PISA 2018 menurut OECD dalam Nurhidayah (2020:11), yaitu aspek Konteks, Pengetahuan, dan Kompetensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa pada aspek Konteks, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan tidak pernah dilibatkan dalam proses dan pembahasan pengalihan jabatannya; pada aspek Pengetahuan, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki pemahaman dan penghetahuan yang cukup terhadap tugas dan fungsinya; sedangkan pada aspek Kompetensi, Pejabat Fungsional hasil penyetaraan belum memiliki kemampuan dan kompetensi yang cukup untuk menerapkan dan menjalankan tugas dan fungsinya. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi Pejabat Fungsional hasil penyetaraan terhadap jabatan fungsionalnya di IPDN Tahun 2020-2021 secara umum masih kurang baik. Rekomendasi kebijakan yang disarankan, yaitu perlunya pelibatan dalam pengambilan kebijakan pengalihan jabatan agar sesui dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh ASN tersebut dan diperlukan peningkatan kapasitas dan kompetesi pejabat fungsional hasil penyetaran melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional agar dapat menjalankan tugas dengan dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Kata kunci: Literasi; Jabatan Fungsional; Penyetaraan