None Ida Ayu Fabiola Grace, None I Dewa Ayu Sugiarica Joni, None Ade Devia
{"title":"后称印尼Esteh公司形象上的Twitter浏览量","authors":"None Ida Ayu Fabiola Grace, None I Dewa Ayu Sugiarica Joni, None Ade Devia","doi":"10.29313/bcspr.v3i3.9624","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. A company's corporate image needs to be disseminated to the public. The internet provides convenience for companies to spread their corporate image to targeted audiences. However, the internet's presence has eliminated the company's ability to control its brand and audience, as the latter is free to share their views openly. Esteh Indonesia is one of the companies that utilizes the internet and social media to disseminate its corporate image. One of the social media platforms used by Esteh Indonesia is Twitter. On September 24, 2022, Esteh Indonesia captured the attention of the Twitter audience, when an account under the username @Gandhoyy (Gandhy) posted a tweet protesting against the perceived excessive sweetness of Esteh Indonesia’s product. In response, Esteh Indonesia issued a legal warning to the user and prompting diverse reactions from the audience. This research aims to explore the Twitter audience's interpretation of Esteh Indonesia‘s corporate image following the legal warning. The theoretical framework employed in this study is Stuart Hall's reception analysis, focusing on the model of encoding and decoding communication. Conducted as a qualitative descriptive study, the research involved six young adult informants. The findings reveal various interpretations of Esteh Indonesia's corporate image among the Twitter audience: 3 informants took an oppositional position, perceiving Esteh Indonesia's legal warning to Gandhy as damaging to the company's image.
 Abstrak. Citra perusahaan perlu disebarluaskan kepada publik. Adanya internet memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menyebarluaskan citra perusahaan kepada publik yang disasar. Namun, kehadiran internet membuat perusahaan tidak dapat mengontrol merek dan khalayak, karena khalayak bebas membagikan opini mereka. Esteh Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan internet dan media sosial dalam menyebarluaskan citra perusahaan. Salah satu media sosial yang digunakan Esteh Indonesia adalah Twitter. Pada 24 September 2022, Esteh Indonesia menjadi sorotan khalayak Twitter karena sebuah akun dengan nama pengguna @Gandhoyy (Gandhy) mengunggah cuitan yang berisikan protes terhadap produk Esteh Indonesia yang dirasa terlalu manis. Hal ini kemudian diresponi Esteh Indonesia dengan melayangkan somasi pada pengguna tersebut, sehingga menciptakan respon khalayak yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak Twitter pada citra perusahaan Esteh Indonesia pasca somasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis resepsi Stuart Hall dengan melihat model komunikasi encoding dan decoding yang dikemukakan Stuart Hall. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang melibatkan 6 informan dewasa muda. Dalam penelitian ini didapati pemaknaan khalayak pada citra perusahaan Esteh Indonesia, yaitu 3 informan dalam oppositional-position dan menilai bahwa tindakan Esteh Indonesia yang mensomasi Gandhy membuat citra perusahaan menjadi buruk.","PeriodicalId":486398,"journal":{"name":"Bandung Conference Series Public Relations","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemaknaan Khalayak Twitter pada Citra Perusahaan Esteh Indonesia Pasca Somasi\",\"authors\":\"None Ida Ayu Fabiola Grace, None I Dewa Ayu Sugiarica Joni, None Ade Devia\",\"doi\":\"10.29313/bcspr.v3i3.9624\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. A company's corporate image needs to be disseminated to the public. The internet provides convenience for companies to spread their corporate image to targeted audiences. However, the internet's presence has eliminated the company's ability to control its brand and audience, as the latter is free to share their views openly. Esteh Indonesia is one of the companies that utilizes the internet and social media to disseminate its corporate image. One of the social media platforms used by Esteh Indonesia is Twitter. On September 24, 2022, Esteh Indonesia captured the attention of the Twitter audience, when an account under the username @Gandhoyy (Gandhy) posted a tweet protesting against the perceived excessive sweetness of Esteh Indonesia’s product. In response, Esteh Indonesia issued a legal warning to the user and prompting diverse reactions from the audience. This research aims to explore the Twitter audience's interpretation of Esteh Indonesia‘s corporate image following the legal warning. The theoretical framework employed in this study is Stuart Hall's reception analysis, focusing on the model of encoding and decoding communication. Conducted as a qualitative descriptive study, the research involved six young adult informants. The findings reveal various interpretations of Esteh Indonesia's corporate image among the Twitter audience: 3 informants took an oppositional position, perceiving Esteh Indonesia's legal warning to Gandhy as damaging to the company's image.
 Abstrak. Citra perusahaan perlu disebarluaskan kepada publik. Adanya internet memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menyebarluaskan citra perusahaan kepada publik yang disasar. Namun, kehadiran internet membuat perusahaan tidak dapat mengontrol merek dan khalayak, karena khalayak bebas membagikan opini mereka. Esteh Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan internet dan media sosial dalam menyebarluaskan citra perusahaan. Salah satu media sosial yang digunakan Esteh Indonesia adalah Twitter. Pada 24 September 2022, Esteh Indonesia menjadi sorotan khalayak Twitter karena sebuah akun dengan nama pengguna @Gandhoyy (Gandhy) mengunggah cuitan yang berisikan protes terhadap produk Esteh Indonesia yang dirasa terlalu manis. Hal ini kemudian diresponi Esteh Indonesia dengan melayangkan somasi pada pengguna tersebut, sehingga menciptakan respon khalayak yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak Twitter pada citra perusahaan Esteh Indonesia pasca somasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis resepsi Stuart Hall dengan melihat model komunikasi encoding dan decoding yang dikemukakan Stuart Hall. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang melibatkan 6 informan dewasa muda. Dalam penelitian ini didapati pemaknaan khalayak pada citra perusahaan Esteh Indonesia, yaitu 3 informan dalam oppositional-position dan menilai bahwa tindakan Esteh Indonesia yang mensomasi Gandhy membuat citra perusahaan menjadi buruk.\",\"PeriodicalId\":486398,\"journal\":{\"name\":\"Bandung Conference Series Public Relations\",\"volume\":\"42 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bandung Conference Series Public Relations\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/bcspr.v3i3.9624\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series Public Relations","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcspr.v3i3.9624","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要一个公司的企业形象需要向公众传播。互联网为企业向目标受众传播企业形象提供了便利。然而,互联网的存在消除了该公司控制其品牌和受众的能力,因为后者可以自由地公开分享他们的观点。Esteh Indonesia是利用互联网和社交媒体传播其企业形象的公司之一。印尼人使用的社交媒体平台之一是Twitter。2022年9月24日,Esteh Indonesia吸引了Twitter用户的注意,当时一个用户名为@Gandhoyy (Gandhy)的账户发布了一条推文,抗议Esteh Indonesia的产品被认为过于甜。作为回应,Esteh Indonesia向该用户发出了法律警告,并引发了观众的不同反应。本研究旨在探讨Twitter受众在法律警告后对Esteh Indonesia公司形象的解读。本研究采用的理论框架是Stuart Hall的接受分析,重点研究编码与解码的交流模式。作为一项定性描述性研究,该研究涉及六名年轻的成年线人。调查结果揭示了Twitter用户对Esteh Indonesia公司形象的各种解释:3名告密者持反对立场,认为Esteh Indonesia对甘地的法律警告损害了公司形象。
Abstrak。Citra perusahaan perlu disebarluaskan kepada public。Adanya互联网成员kan kemudahan bagi perusahaan untuk menyebarluaskan citra perusahaan kepada公共yang灾难。Namun kehadiran互联网membuat perusahaan有些dapat mengontrol merek dan khalayak林嘉欣khalayak贝巴membagikan opini mereka。印度尼西亚menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan互联网dan媒体社交网站dalam menyebarluaskan citra perusahaan。萨拉赫媒体社交杨迪库纳坎印尼adalah推特。2022年9月24日,印度尼西亚印度尼西亚menjadi sorotan khalayak推特karena sebuah akun dengan nama pengguna @Gandhoyy(甘地)mengunggah quitan yang berisikan protehadap产品印度尼西亚印度尼西亚yang dirasa terlalu manis。Hal ini kemudian disresponi Esteh Indonesia dengan melayangkan somasi pada pengguna tersebut, sehinga menciptakan respon khalayak yang beragam。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak Twitter pada citra perusahaan esteth Indonesia pasca somasi。Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah分析ressepsi Stuart Hall dengan melihat模型komunikasi编码和解码yang dikemukakan Stuart Hall。Penelitian ini merupakan Penelitian quality deskririf yang melibatkan 6 .线人dewasa muda。Dalam penelitian ini didapati pemaknaan khalayak padra perusahaan Esteh Indonesia, yyitu 3名线人Dalam反对派立场dan menilai bahwa tindakan Esteh Indonesia yang mensomasi gandhi成员citra perusahaan menjadi buruk。
Pemaknaan Khalayak Twitter pada Citra Perusahaan Esteh Indonesia Pasca Somasi
Abstract. A company's corporate image needs to be disseminated to the public. The internet provides convenience for companies to spread their corporate image to targeted audiences. However, the internet's presence has eliminated the company's ability to control its brand and audience, as the latter is free to share their views openly. Esteh Indonesia is one of the companies that utilizes the internet and social media to disseminate its corporate image. One of the social media platforms used by Esteh Indonesia is Twitter. On September 24, 2022, Esteh Indonesia captured the attention of the Twitter audience, when an account under the username @Gandhoyy (Gandhy) posted a tweet protesting against the perceived excessive sweetness of Esteh Indonesia’s product. In response, Esteh Indonesia issued a legal warning to the user and prompting diverse reactions from the audience. This research aims to explore the Twitter audience's interpretation of Esteh Indonesia‘s corporate image following the legal warning. The theoretical framework employed in this study is Stuart Hall's reception analysis, focusing on the model of encoding and decoding communication. Conducted as a qualitative descriptive study, the research involved six young adult informants. The findings reveal various interpretations of Esteh Indonesia's corporate image among the Twitter audience: 3 informants took an oppositional position, perceiving Esteh Indonesia's legal warning to Gandhy as damaging to the company's image.
Abstrak. Citra perusahaan perlu disebarluaskan kepada publik. Adanya internet memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menyebarluaskan citra perusahaan kepada publik yang disasar. Namun, kehadiran internet membuat perusahaan tidak dapat mengontrol merek dan khalayak, karena khalayak bebas membagikan opini mereka. Esteh Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang menggunakan internet dan media sosial dalam menyebarluaskan citra perusahaan. Salah satu media sosial yang digunakan Esteh Indonesia adalah Twitter. Pada 24 September 2022, Esteh Indonesia menjadi sorotan khalayak Twitter karena sebuah akun dengan nama pengguna @Gandhoyy (Gandhy) mengunggah cuitan yang berisikan protes terhadap produk Esteh Indonesia yang dirasa terlalu manis. Hal ini kemudian diresponi Esteh Indonesia dengan melayangkan somasi pada pengguna tersebut, sehingga menciptakan respon khalayak yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak Twitter pada citra perusahaan Esteh Indonesia pasca somasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis resepsi Stuart Hall dengan melihat model komunikasi encoding dan decoding yang dikemukakan Stuart Hall. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang melibatkan 6 informan dewasa muda. Dalam penelitian ini didapati pemaknaan khalayak pada citra perusahaan Esteh Indonesia, yaitu 3 informan dalam oppositional-position dan menilai bahwa tindakan Esteh Indonesia yang mensomasi Gandhy membuat citra perusahaan menjadi buruk.