EPDS工具的使用是基于印度尼西亚的社会和人口条件综合症

Kurniasari Pratiwi
{"title":"EPDS工具的使用是基于印度尼西亚的社会和人口条件综合症","authors":"Kurniasari Pratiwi","doi":"10.46815/jk.v12i1.124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pereode kehamilan, persalinan dan nifas merupakan momen tak terlupakan yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi wanita. Dalam proses tersebut setiap wanita mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis sehingga perlu mempersiapkan diri, wanita yang kurang siap dapat mengalami berbagai gangguan psikologis. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, dengan stategy coping yang tepat dan support system yang bagus baby blues syndrome dapat sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus yang tidak tertangani dapat meningkat menjadi depresi lebih berat dan dapat berdampak fatal bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara baby blues syndrome berdasarkan faktor demografi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan chy square. Alat ukur Post Partum Blues menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil : Berdasarkan analisis data dengan metode cross sectional pada 379 responden diketahui bahwa sebanyak 35% mengalami baby blues syndrome, 23% mengalami baby blues syndrome berat / depresi postpartum dan 42% tidak mengalami baby blues syndrome (normal). Berdasarkan analisis data bivariat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian babyblouse syndrome. Terdapat hubungan antara adanya pembantu pengasuh ibu pasca melahirkan dengan kejadian babyblouse syndrome serta tidak terdapat hubungan suku bangsa dengan babyblouse syndrome.","PeriodicalId":17739,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan","volume":"244 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemanfaatan Instrumen EPDS untuk Mengetahui Kejadian Baby Blues Syndrome Berdasarkan Kondisi Sosial dan Demografi di Indonesia\",\"authors\":\"Kurniasari Pratiwi\",\"doi\":\"10.46815/jk.v12i1.124\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pereode kehamilan, persalinan dan nifas merupakan momen tak terlupakan yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi wanita. Dalam proses tersebut setiap wanita mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis sehingga perlu mempersiapkan diri, wanita yang kurang siap dapat mengalami berbagai gangguan psikologis. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, dengan stategy coping yang tepat dan support system yang bagus baby blues syndrome dapat sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus yang tidak tertangani dapat meningkat menjadi depresi lebih berat dan dapat berdampak fatal bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara baby blues syndrome berdasarkan faktor demografi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan chy square. Alat ukur Post Partum Blues menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil : Berdasarkan analisis data dengan metode cross sectional pada 379 responden diketahui bahwa sebanyak 35% mengalami baby blues syndrome, 23% mengalami baby blues syndrome berat / depresi postpartum dan 42% tidak mengalami baby blues syndrome (normal). Berdasarkan analisis data bivariat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian babyblouse syndrome. Terdapat hubungan antara adanya pembantu pengasuh ibu pasca melahirkan dengan kejadian babyblouse syndrome serta tidak terdapat hubungan suku bangsa dengan babyblouse syndrome.\",\"PeriodicalId\":17739,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan\",\"volume\":\"244 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.124\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

妊娠、分娩和新生儿对女性来说是一个令人难忘的、充满挑战的时刻。在这个过程中,每个女性都经历了生理和心理上的变化,因此需要做好准备,准备不足的女性可能会经历不同的心理障碍。近70%的母亲患有忧郁或产后忧郁综合症,拥有适当的稳定疗法和支持系统的婴儿布鲁斯综合症可以自行治愈,但在某些情况下,未解决的抑郁症会增加,对母亲和婴儿造成致命的伤害。本研究的目的是分析基于印尼人口因素的婴儿布鲁斯综合症之间的关系。本研究采用的方法是一种定量描述性的方法,使用chy square进行数据分析。震后压缩机采用爱丁堡后抑郁量表。结果:根据379分段交叉数据分析,研究人员发现35%的人患有布鲁斯布鲁斯综合症,23%的人患有严重的产后抑郁症综合症,42%的人没有患有婴儿布鲁斯综合症。根据bivariat数据的分析,已知帕里塔斯与婴儿综合症事件没有关联。孕产妇助理与婴儿综合症有关,没有部落关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pemanfaatan Instrumen EPDS untuk Mengetahui Kejadian Baby Blues Syndrome Berdasarkan Kondisi Sosial dan Demografi di Indonesia
Pereode kehamilan, persalinan dan nifas merupakan momen tak terlupakan yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi wanita. Dalam proses tersebut setiap wanita mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis sehingga perlu mempersiapkan diri, wanita yang kurang siap dapat mengalami berbagai gangguan psikologis. Hampir 70% ibu mengalami kesedihan atau syndrome baby blues/postpartum blues, dengan stategy coping yang tepat dan support system yang bagus baby blues syndrome dapat sembuh dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus yang tidak tertangani dapat meningkat menjadi depresi lebih berat dan dapat berdampak fatal bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara baby blues syndrome berdasarkan faktor demografi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan chy square. Alat ukur Post Partum Blues menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil : Berdasarkan analisis data dengan metode cross sectional pada 379 responden diketahui bahwa sebanyak 35% mengalami baby blues syndrome, 23% mengalami baby blues syndrome berat / depresi postpartum dan 42% tidak mengalami baby blues syndrome (normal). Berdasarkan analisis data bivariat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian babyblouse syndrome. Terdapat hubungan antara adanya pembantu pengasuh ibu pasca melahirkan dengan kejadian babyblouse syndrome serta tidak terdapat hubungan suku bangsa dengan babyblouse syndrome.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
22
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信