{"title":"2 -20 -2021年萨林达- Medika hospital special -2021年,登革热患儿登革热患者的特征和个人资料分析","authors":"Jessyca Azzahra, Angga Cipta Narsa, Novianty Indjar Gama","doi":"10.25026/jsk.v5ise-1.2049","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan virus dengue. Pada umumnya pengobatan DBD bersifat suportif dan simptomatik. Pengobatan suportif merupakan pengobatan dengan pemberian cairan pengganti bagi tubuh seperti cairan intravena. Sebagai terapi simptomatis, dapat diberikan antipiretik berupa parasetamol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik serta profil pengobatan pasien anak yang terdiagnosis DBD di instalasi rawat inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra tahun 2020-2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang kemudian akan dijabarkan secara deskrptif. Berdasarkan hasil karakteristik pasien terbanyak yaitu pada pasien anak laki-laki (62,4%) dengan pasien usia anak sekolah (6-18 tahun) sebanyak (80%) adapun derajat keparahan yang dialami oleh pasien anak DBD yaitu derajat 1 sebesar (78,4%) dengan rata-rata lama perawatan 4 hari (28,8%) berat badan rata-rata pasien anak dengan DBD adalahh 20-<40kg (56,8%). Gejala klinis yang paling banyak dialami pasien yaitu mual muntah (34,8%). Adapun tatalaksana yang diberikan kepada pasien berupa terapi suportif sebanyak (100%), dan pemberian terapi simptomatik antipiretik (17,4%), antibiotic (8,7%), antiulkus (8,7%), antiemetic (8,6%). Kesimpulan dari penelitian ini pengobatan suportif yang paling banyak diberikan yaitu terapi rehidrasi sedangkan untuk terapi simptomatik yaitu antipiretik-analgetik dan antiulkus.","PeriodicalId":473028,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Kesehatan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Karakteristik dan Profil Pengobatan Pasien Demam Berdarah Dengue Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra Tahun 2020-2021\",\"authors\":\"Jessyca Azzahra, Angga Cipta Narsa, Novianty Indjar Gama\",\"doi\":\"10.25026/jsk.v5ise-1.2049\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan virus dengue. Pada umumnya pengobatan DBD bersifat suportif dan simptomatik. Pengobatan suportif merupakan pengobatan dengan pemberian cairan pengganti bagi tubuh seperti cairan intravena. Sebagai terapi simptomatis, dapat diberikan antipiretik berupa parasetamol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik serta profil pengobatan pasien anak yang terdiagnosis DBD di instalasi rawat inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra tahun 2020-2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang kemudian akan dijabarkan secara deskrptif. Berdasarkan hasil karakteristik pasien terbanyak yaitu pada pasien anak laki-laki (62,4%) dengan pasien usia anak sekolah (6-18 tahun) sebanyak (80%) adapun derajat keparahan yang dialami oleh pasien anak DBD yaitu derajat 1 sebesar (78,4%) dengan rata-rata lama perawatan 4 hari (28,8%) berat badan rata-rata pasien anak dengan DBD adalahh 20-<40kg (56,8%). Gejala klinis yang paling banyak dialami pasien yaitu mual muntah (34,8%). Adapun tatalaksana yang diberikan kepada pasien berupa terapi suportif sebanyak (100%), dan pemberian terapi simptomatik antipiretik (17,4%), antibiotic (8,7%), antiulkus (8,7%), antiemetic (8,6%). Kesimpulan dari penelitian ini pengobatan suportif yang paling banyak diberikan yaitu terapi rehidrasi sedangkan untuk terapi simptomatik yaitu antipiretik-analgetik dan antiulkus.\",\"PeriodicalId\":473028,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains dan Kesehatan\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains dan Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25026/jsk.v5ise-1.2049\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25026/jsk.v5ise-1.2049","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Karakteristik dan Profil Pengobatan Pasien Demam Berdarah Dengue Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra Tahun 2020-2021
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut yang disebabkan virus dengue. Pada umumnya pengobatan DBD bersifat suportif dan simptomatik. Pengobatan suportif merupakan pengobatan dengan pemberian cairan pengganti bagi tubuh seperti cairan intravena. Sebagai terapi simptomatis, dapat diberikan antipiretik berupa parasetamol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik serta profil pengobatan pasien anak yang terdiagnosis DBD di instalasi rawat inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra tahun 2020-2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang kemudian akan dijabarkan secara deskrptif. Berdasarkan hasil karakteristik pasien terbanyak yaitu pada pasien anak laki-laki (62,4%) dengan pasien usia anak sekolah (6-18 tahun) sebanyak (80%) adapun derajat keparahan yang dialami oleh pasien anak DBD yaitu derajat 1 sebesar (78,4%) dengan rata-rata lama perawatan 4 hari (28,8%) berat badan rata-rata pasien anak dengan DBD adalahh 20-<40kg (56,8%). Gejala klinis yang paling banyak dialami pasien yaitu mual muntah (34,8%). Adapun tatalaksana yang diberikan kepada pasien berupa terapi suportif sebanyak (100%), dan pemberian terapi simptomatik antipiretik (17,4%), antibiotic (8,7%), antiulkus (8,7%), antiemetic (8,6%). Kesimpulan dari penelitian ini pengobatan suportif yang paling banyak diberikan yaitu terapi rehidrasi sedangkan untuk terapi simptomatik yaitu antipiretik-analgetik dan antiulkus.