{"title":"通过自我同情在孤儿院青少年中的作用来维持心理健康","authors":"Akbar Nur Aziz, Azam Syukur Rahmatullah","doi":"10.26740/jptt.v14n03.p300-310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze the role of Self-Compassion on adolescent mental health in orphanages and analyze the causative factors and ways to overcome mental health disorders for adolescents in orphanages. The research method uses a mix method. Study 1 is quantitative data obtained from filling out questionnaires with a Likert scale with 43 samples aged 12-18 years. Quantitative data analysis using multiple linear regression. Study 2 is qualitative data obtained by conducting interviews, observations at the orphanage Minggir area, Sleman Special Region of Yogyakarta. Qualitative data analysis uses reduction techniques, display and conclusion drawing, as well. The results showed that: Study 1, there was an effect of Self-Compassion of 21.9% on the mental health of orphanage adolescents. The other 78.1% are other influences such as parenting, environment, self-openness, education, and so on. Study 2, Factors causing mental health disorders of orphanage adolescents include the background of adolescents from families of victims of domestic violence, victims of pornographic action and parenting that is not optimal. The implication of this study is that to improve mental health, it is necessary to instill a consistent self-compassion attitude for orphanage adolescents. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Self-Compassion terhadap kesehatan mental remaja di panti asuhan dan menganalisis faktor penyebab serta cara menanggulangi gangguan kesehatan mental bagi remaja di panti asuhan. Metode penelitian menggunakan mix method. Study 1 yakni data kuantitatif diperoleh dari pengisian kuesioner dengan skala likert dengan 43 sampel usia 12-18 tahun. analisis data kuantitatif menggunakan regresi linear berganda. Study 2 yakni data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi di panti asuhan daerah Minggir, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data kualitatif menggunakan teknik reduksi, display dan penarikan kesimpulan, serta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Study 1, terdapat pengaruh Self-Compassion sebesar 21.9% terhadap kesehatan mental remaja panti asuhan. 78.1% lainnya merupakan pengaruh lain seperti pola asuh, lingkungan, keterbukaan diri, pendidikan, dan sebagainya. Study 2, Faktor penyebab gangguan kesehatan mental remaja panti asuhan di antara lain ialah latar belakang remaja dari keluarga korban KDRT, korban porno aksi dan parenting yang tidak maksimal. Implikasi penelitian ini adalah guna meningkatkan kesehatan mental diperlukan penanaman sikap self-compassion yang konsisten bagi remaja panti asuhan.","PeriodicalId":55655,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi","volume":"27 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Maintaining Mental Health through the Role of Self-Compassion for Adolescents in Orphanages\",\"authors\":\"Akbar Nur Aziz, Azam Syukur Rahmatullah\",\"doi\":\"10.26740/jptt.v14n03.p300-310\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The purpose of this study was to analyze the role of Self-Compassion on adolescent mental health in orphanages and analyze the causative factors and ways to overcome mental health disorders for adolescents in orphanages. The research method uses a mix method. Study 1 is quantitative data obtained from filling out questionnaires with a Likert scale with 43 samples aged 12-18 years. Quantitative data analysis using multiple linear regression. Study 2 is qualitative data obtained by conducting interviews, observations at the orphanage Minggir area, Sleman Special Region of Yogyakarta. Qualitative data analysis uses reduction techniques, display and conclusion drawing, as well. The results showed that: Study 1, there was an effect of Self-Compassion of 21.9% on the mental health of orphanage adolescents. The other 78.1% are other influences such as parenting, environment, self-openness, education, and so on. Study 2, Factors causing mental health disorders of orphanage adolescents include the background of adolescents from families of victims of domestic violence, victims of pornographic action and parenting that is not optimal. The implication of this study is that to improve mental health, it is necessary to instill a consistent self-compassion attitude for orphanage adolescents. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Self-Compassion terhadap kesehatan mental remaja di panti asuhan dan menganalisis faktor penyebab serta cara menanggulangi gangguan kesehatan mental bagi remaja di panti asuhan. Metode penelitian menggunakan mix method. Study 1 yakni data kuantitatif diperoleh dari pengisian kuesioner dengan skala likert dengan 43 sampel usia 12-18 tahun. analisis data kuantitatif menggunakan regresi linear berganda. Study 2 yakni data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi di panti asuhan daerah Minggir, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data kualitatif menggunakan teknik reduksi, display dan penarikan kesimpulan, serta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Study 1, terdapat pengaruh Self-Compassion sebesar 21.9% terhadap kesehatan mental remaja panti asuhan. 78.1% lainnya merupakan pengaruh lain seperti pola asuh, lingkungan, keterbukaan diri, pendidikan, dan sebagainya. Study 2, Faktor penyebab gangguan kesehatan mental remaja panti asuhan di antara lain ialah latar belakang remaja dari keluarga korban KDRT, korban porno aksi dan parenting yang tidak maksimal. Implikasi penelitian ini adalah guna meningkatkan kesehatan mental diperlukan penanaman sikap self-compassion yang konsisten bagi remaja panti asuhan.\",\"PeriodicalId\":55655,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi\",\"volume\":\"27 5\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/jptt.v14n03.p300-310\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jptt.v14n03.p300-310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在分析自我同情对孤儿院青少年心理健康的影响,分析孤儿院青少年心理健康障碍的成因及克服方法。研究方法采用混合方法。研究1为定量数据,采用李克特量表填写问卷,样本43名,年龄12-18岁。定量数据分析采用多元线性回归。研究二是在日惹Sleman特区Minggir地区的孤儿院进行访谈和观察获得的定性数据。定性数据分析还使用了还原技术、显示技术和结论绘制技术。结果表明:研究1,自我同情对孤儿院青少年的心理健康有21.9%的影响。另外78.1%是其他影响因素,如父母、环境、自我开放、教育等。研究二:造成孤儿院青少年心理健康障碍的因素包括:家庭暴力受害者家庭背景、色情行为受害者家庭背景和不理想的养育方式。本研究提示,要改善孤儿院青少年的心理健康,必须灌输一致的自我同情态度。【摘要】自我同情(Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis peran)是指自我同情(Self-Compassion)、自我同情(Self-Compassion)、自我同情(Self-Compassion)、自我同情(mental remama)、自我同情(mental remama)、自我同情(mental remama)、自我同情(mental remama)、自我同情(mental remama)。方法:penpentian蒙古那干混合法。研究1 .在12-18月期间,对四川四川地区的数据进行了定量分析。孟古纳坎回归线性方程的定量分析数据。研究2:日惹日惹数据质量分析,日惹日惹观测,日惹日惹数据质量分析。分析数据质量,分析数据质量,分析数据质量,分析数据质量,分析数据质量。Hasil penelitian menunjukkan bahwa:研究1,自我同情的比率为21.9%,而自我同情的比率为21.9%。78.1% lainnya merupakan pengaruh lain seperti pola asuh, lingkungan, keterbukaan diri, pendidikan, Dan sebagainya。研究2、Faktor penyebab gangguan kesehatan mental remaja panti asuhan di antara, lakar belakang remaja dari keluarga korban KDRT, korban porn aksi dan parenting yang tidak maksimal。自我同情,自我同情,自我同情,自我同情,自我同情。
Maintaining Mental Health through the Role of Self-Compassion for Adolescents in Orphanages
The purpose of this study was to analyze the role of Self-Compassion on adolescent mental health in orphanages and analyze the causative factors and ways to overcome mental health disorders for adolescents in orphanages. The research method uses a mix method. Study 1 is quantitative data obtained from filling out questionnaires with a Likert scale with 43 samples aged 12-18 years. Quantitative data analysis using multiple linear regression. Study 2 is qualitative data obtained by conducting interviews, observations at the orphanage Minggir area, Sleman Special Region of Yogyakarta. Qualitative data analysis uses reduction techniques, display and conclusion drawing, as well. The results showed that: Study 1, there was an effect of Self-Compassion of 21.9% on the mental health of orphanage adolescents. The other 78.1% are other influences such as parenting, environment, self-openness, education, and so on. Study 2, Factors causing mental health disorders of orphanage adolescents include the background of adolescents from families of victims of domestic violence, victims of pornographic action and parenting that is not optimal. The implication of this study is that to improve mental health, it is necessary to instill a consistent self-compassion attitude for orphanage adolescents. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran Self-Compassion terhadap kesehatan mental remaja di panti asuhan dan menganalisis faktor penyebab serta cara menanggulangi gangguan kesehatan mental bagi remaja di panti asuhan. Metode penelitian menggunakan mix method. Study 1 yakni data kuantitatif diperoleh dari pengisian kuesioner dengan skala likert dengan 43 sampel usia 12-18 tahun. analisis data kuantitatif menggunakan regresi linear berganda. Study 2 yakni data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi di panti asuhan daerah Minggir, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data kualitatif menggunakan teknik reduksi, display dan penarikan kesimpulan, serta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Study 1, terdapat pengaruh Self-Compassion sebesar 21.9% terhadap kesehatan mental remaja panti asuhan. 78.1% lainnya merupakan pengaruh lain seperti pola asuh, lingkungan, keterbukaan diri, pendidikan, dan sebagainya. Study 2, Faktor penyebab gangguan kesehatan mental remaja panti asuhan di antara lain ialah latar belakang remaja dari keluarga korban KDRT, korban porno aksi dan parenting yang tidak maksimal. Implikasi penelitian ini adalah guna meningkatkan kesehatan mental diperlukan penanaman sikap self-compassion yang konsisten bagi remaja panti asuhan.