{"title":"免费学习课程的问题","authors":"Sumarmi Sumarmi","doi":"10.37680/ssa.v1i1.3193","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami masalah yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar dan solusi yang telah diterapkan di MI Negeri 10 Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas I dan IV. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru menghadapi beberapa masalah selama ujicoba penerapan kurikulum merdeka, seperti kesulitan dalam menganalisis capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alat tes penilaian (ATP), dan menyusun Modul Ajar. Mereka juga kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran, memanfaatkan teknologi secara optimal, mendapatkan buku siswa yang memadai, menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif, mengatasi luasnya materi ajar, menentukan proyek kelas I dan IV, mengalokasikan waktu pembelajaran berbasis proyek, serta menentukan bentuk asesmen pada pembelajaran berbasis proyek. Solusi yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan rutin dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pelatihan khusus yang dipimpin oleh kepala sekolah. Selain itu, mereka juga menggunakan buku abjad, menghasilkan materi sendiri, melanjutkan proyek di rumah, membuat catatan, dan mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum.","PeriodicalId":32624,"journal":{"name":"Journal of Academic Social Science Studies","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar\",\"authors\":\"Sumarmi Sumarmi\",\"doi\":\"10.37680/ssa.v1i1.3193\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami masalah yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar dan solusi yang telah diterapkan di MI Negeri 10 Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas I dan IV. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru menghadapi beberapa masalah selama ujicoba penerapan kurikulum merdeka, seperti kesulitan dalam menganalisis capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alat tes penilaian (ATP), dan menyusun Modul Ajar. Mereka juga kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran, memanfaatkan teknologi secara optimal, mendapatkan buku siswa yang memadai, menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif, mengatasi luasnya materi ajar, menentukan proyek kelas I dan IV, mengalokasikan waktu pembelajaran berbasis proyek, serta menentukan bentuk asesmen pada pembelajaran berbasis proyek. Solusi yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan rutin dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pelatihan khusus yang dipimpin oleh kepala sekolah. Selain itu, mereka juga menggunakan buku abjad, menghasilkan materi sendiri, melanjutkan proyek di rumah, membuat catatan, dan mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum.\",\"PeriodicalId\":32624,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Academic Social Science Studies\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Academic Social Science Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37680/ssa.v1i1.3193\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Academic Social Science Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37680/ssa.v1i1.3193","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究的目的是了解教师在实现免费学习课程和在MI Negeri 10 Gunungkidul日惹提出的解决方案方面所面临的问题。本研究采用一种描述性的定性方法。研究对象包括一年级和四年级教师,通过观察、采访和记录收集数据。数据分析是通过数据还原、数据展示和提取结论进行的。数据的有效性是通过技术三角测量来测试的。研究结果表明,教师在独立课程的应用试验中遇到了一些问题,例如分析学习进展、制定学习目标、编写评估测试工具(ATP)和编写教学模块等。他们还面临着确定学习方法和策略、最佳利用技术、获得足够的学生书籍、有效的学习方法和媒体、克服教学材料的广度、确定一年级和四年级的项目项目、分配基于项目的学习时间和评估的问题。解决方案是定期与教师工作队(KKG)会面,以及由校长领导的特殊培训。此外,他们还使用字母表中的书,制作自己的材料,在家里继续项目,做笔记,并参加课程实施培训。
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami masalah yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar dan solusi yang telah diterapkan di MI Negeri 10 Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas I dan IV. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji melalui Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru menghadapi beberapa masalah selama ujicoba penerapan kurikulum merdeka, seperti kesulitan dalam menganalisis capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alat tes penilaian (ATP), dan menyusun Modul Ajar. Mereka juga kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran, memanfaatkan teknologi secara optimal, mendapatkan buku siswa yang memadai, menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif, mengatasi luasnya materi ajar, menentukan proyek kelas I dan IV, mengalokasikan waktu pembelajaran berbasis proyek, serta menentukan bentuk asesmen pada pembelajaran berbasis proyek. Solusi yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan rutin dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pelatihan khusus yang dipimpin oleh kepala sekolah. Selain itu, mereka juga menggunakan buku abjad, menghasilkan materi sendiri, melanjutkan proyek di rumah, membuat catatan, dan mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum.