{"title":"申命记24:1 - 4","authors":"Yonky Karman","doi":"10.51688/vc10.2.2023.art1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ulangan 24:1-4 sering dibaca sebagai sebuah, bahkan satu-satunya, hukum perceraian di dalam Perjanjian Lama. Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa teks ini sejatinya bukan hukum perceraiain melainkan hukum perkawinan kembali. Berdasarkan analisis bentuk sastra terkait genre hukum (kritik bentuk) di dalam Kitab Taurat, teks ini tergolong hukum kasuistik (bersyarat). Berdasarkan subjek hukumnya dan hubungan hukumnya, teks ini mempersoalkan legalitas suami mengawini kembali mantan istrinya. Dalam perbandingan dengan hukum rujuk dalam Islam, teks ini sebuah hukum kasuistik dengan subjek hukum suami pertama yang hendak kembali kepada mantan istrinya yang telah bercerai atau ditinggal mati suami kedua, sebuah hukum perkawinan juga, tetapi dengan pemberlakuan negatif (larangan rujuk).","PeriodicalId":485334,"journal":{"name":"Verbum Christi : Jurnal teologi Reformed Injili","volume":"59 56","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Ulangan 24:1-4\",\"authors\":\"Yonky Karman\",\"doi\":\"10.51688/vc10.2.2023.art1\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ulangan 24:1-4 sering dibaca sebagai sebuah, bahkan satu-satunya, hukum perceraian di dalam Perjanjian Lama. Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa teks ini sejatinya bukan hukum perceraiain melainkan hukum perkawinan kembali. Berdasarkan analisis bentuk sastra terkait genre hukum (kritik bentuk) di dalam Kitab Taurat, teks ini tergolong hukum kasuistik (bersyarat). Berdasarkan subjek hukumnya dan hubungan hukumnya, teks ini mempersoalkan legalitas suami mengawini kembali mantan istrinya. Dalam perbandingan dengan hukum rujuk dalam Islam, teks ini sebuah hukum kasuistik dengan subjek hukum suami pertama yang hendak kembali kepada mantan istrinya yang telah bercerai atau ditinggal mati suami kedua, sebuah hukum perkawinan juga, tetapi dengan pemberlakuan negatif (larangan rujuk).\",\"PeriodicalId\":485334,\"journal\":{\"name\":\"Verbum Christi : Jurnal teologi Reformed Injili\",\"volume\":\"59 56\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Verbum Christi : Jurnal teologi Reformed Injili\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51688/vc10.2.2023.art1\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Verbum Christi : Jurnal teologi Reformed Injili","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51688/vc10.2.2023.art1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Ulangan 24:1-4 sering dibaca sebagai sebuah, bahkan satu-satunya, hukum perceraian di dalam Perjanjian Lama. Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa teks ini sejatinya bukan hukum perceraiain melainkan hukum perkawinan kembali. Berdasarkan analisis bentuk sastra terkait genre hukum (kritik bentuk) di dalam Kitab Taurat, teks ini tergolong hukum kasuistik (bersyarat). Berdasarkan subjek hukumnya dan hubungan hukumnya, teks ini mempersoalkan legalitas suami mengawini kembali mantan istrinya. Dalam perbandingan dengan hukum rujuk dalam Islam, teks ini sebuah hukum kasuistik dengan subjek hukum suami pertama yang hendak kembali kepada mantan istrinya yang telah bercerai atau ditinggal mati suami kedua, sebuah hukum perkawinan juga, tetapi dengan pemberlakuan negatif (larangan rujuk).