{"title":"一种提高聋子意识的交叉沟通策略","authors":"Flavia Veilieta, Septia Winduwati","doi":"10.24912/ki.v2i3.25890","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"
 
 
 Communication is something that happens every day in the society. But not everyone can communicate well because of their limitations, such as people with deaf disabled. In this study, the author used the word Deaf which begins with a capital letter to emphasize that Deafness is an identity, as people disabled who certainly have Human Rights, the \"voice\" of Deaf Friends also needs to be heard by society, so that they can carry out activities well and feel the equality of their fellow human beings. This study aims to determine activities in increasing public knowledge of Deaf culture through cross-communication strategies. The results show a variety of strategies used in increasing public awareness. They use the app as the primary medium to be the bridge from deaf and normal people listen in many ways. With the Sign Language Interpreter (JBI) service available on the Silang application, it makes it easier for inclusive companies to get access. The authors suggest that subsequent studies use more diverse samples and different research methods.
 
 
 
 
 Komunikasi adalah suatu hal yang terjadi setiap hari di tengah masyarakat. Namun tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan baik karena keterbatasannya, seperti para penyandang difabel Tuli. Pada penelitian ini penulis menggunakan kata Tuli yang diawali huruf kapital untuk menekankan bahwa Tuli adalah sebuah indentitas, sebagai kaum difabel yang tentu memiliki Hak Asasi Manusia, \"suara\" Teman Tuli juga perlu terdengar oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menjalani aktivitas dengan baik dan merasakan kesetaraan sesama manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dalam meningkatkan pengetahuan publik akan budaya Tuli melalui strategi komunikasi Silang. Hasil menunjukkan beragam strategi yang digunakan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Mereka menggunakan aplikasi sebagai media utama untuk menjembatani orang Tuli dan dengar dalam berbagai hal. Dengan adanya layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang tersedia pada aplikasi, memudahkan perusahaan-perusahaan bersifat inklusif untuk mendapat akses. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih beragam dan metode penelitian yang berbeda.
 
 
 
 
 
","PeriodicalId":485943,"journal":{"name":"Kiwari","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Strategi Komunikasi Silang dalam Meningkatkan Kesadaran akan Keberadaan Tuli\",\"authors\":\"Flavia Veilieta, Septia Winduwati\",\"doi\":\"10.24912/ki.v2i3.25890\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"
 
 
 Communication is something that happens every day in the society. But not everyone can communicate well because of their limitations, such as people with deaf disabled. In this study, the author used the word Deaf which begins with a capital letter to emphasize that Deafness is an identity, as people disabled who certainly have Human Rights, the \\\"voice\\\" of Deaf Friends also needs to be heard by society, so that they can carry out activities well and feel the equality of their fellow human beings. This study aims to determine activities in increasing public knowledge of Deaf culture through cross-communication strategies. The results show a variety of strategies used in increasing public awareness. They use the app as the primary medium to be the bridge from deaf and normal people listen in many ways. With the Sign Language Interpreter (JBI) service available on the Silang application, it makes it easier for inclusive companies to get access. The authors suggest that subsequent studies use more diverse samples and different research methods.
 
 
 
 
 Komunikasi adalah suatu hal yang terjadi setiap hari di tengah masyarakat. Namun tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan baik karena keterbatasannya, seperti para penyandang difabel Tuli. Pada penelitian ini penulis menggunakan kata Tuli yang diawali huruf kapital untuk menekankan bahwa Tuli adalah sebuah indentitas, sebagai kaum difabel yang tentu memiliki Hak Asasi Manusia, \\\"suara\\\" Teman Tuli juga perlu terdengar oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menjalani aktivitas dengan baik dan merasakan kesetaraan sesama manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dalam meningkatkan pengetahuan publik akan budaya Tuli melalui strategi komunikasi Silang. Hasil menunjukkan beragam strategi yang digunakan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Mereka menggunakan aplikasi sebagai media utama untuk menjembatani orang Tuli dan dengar dalam berbagai hal. Dengan adanya layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang tersedia pada aplikasi, memudahkan perusahaan-perusahaan bersifat inklusif untuk mendapat akses. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih beragam dan metode penelitian yang berbeda.
 
 
 
 
 
\",\"PeriodicalId\":485943,\"journal\":{\"name\":\"Kiwari\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kiwari\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/ki.v2i3.25890\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kiwari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/ki.v2i3.25890","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
& # x0D;& # x0D;& # x0D;交流是社会上每天都在发生的事情。但并不是每个人都能很好地沟通,因为他们的局限性,比如聋人残疾人。在这项研究中,作者使用了大写字母开头的“聋人”一词来强调聋人是一种身份,作为残疾人当然有人权,聋人朋友的“声音”也需要被社会听到,这样他们才能很好地开展活动,感受到人类同胞的平等。本研究旨在探讨如何透过跨文化沟通策略,提高聋人文化的公众认知。结果显示了用于提高公众意识的各种策略。他们使用这款应用作为主要媒介,在聋人和正常人之间架起桥梁。随着Silang应用程序上提供的手语翻译(JBI)服务,它使包容性公司更容易获得访问权限。作者建议后续研究使用更多样化的样本和不同的研究方法。
& # x0D;& # x0D;& # x0D;& # x0D;Komunikasi adalah suatu hal yang terjadi setiap hari di tengah masyarakat。Namun tidak semua orang berkomunikasi dengan baik karena keterbatasannya, perti para penyandang difabel Tuli。Pada penelitian ini penulis menggunakan kata Tuli yang diawali huruf kapital untuk menekankan bahwa Tuli adalah sebuah indentitas, sebagai kaum difabel yang tentu memiliki Hak asasasakakat,“suara”Teman Tuli juga perlu terdengar oleh masyarakat, sehinga mereka dapat menjalani aktivitas dengan baik dan merasakan kesetaraan sesama Manusia。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dalam meningkatkan pengetahuan public akan budaya Tuli melalui strategy komunikasi Silang。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。梅雷卡·孟古纳肯(Mereka menggunakan)应用于sebagai媒体utama untuk menjembatani orangi dan dengar dalam berbagai hal。Dengan adanya layanan Juru印尼语Isyarat (JBI)杨tersedia篇aplikasi, memudahkan perusahaan-perusahaan bersifat inklusif为她mendapat部。Penulis menyarankan琼脂penelitian selanjutnya menggunakan样品yang lebih beragam dan方法penelitian yang berbeda.
& # x0D;& # x0D;& # x0D;& # x0D;& # x0D;
Strategi Komunikasi Silang dalam Meningkatkan Kesadaran akan Keberadaan Tuli
Communication is something that happens every day in the society. But not everyone can communicate well because of their limitations, such as people with deaf disabled. In this study, the author used the word Deaf which begins with a capital letter to emphasize that Deafness is an identity, as people disabled who certainly have Human Rights, the "voice" of Deaf Friends also needs to be heard by society, so that they can carry out activities well and feel the equality of their fellow human beings. This study aims to determine activities in increasing public knowledge of Deaf culture through cross-communication strategies. The results show a variety of strategies used in increasing public awareness. They use the app as the primary medium to be the bridge from deaf and normal people listen in many ways. With the Sign Language Interpreter (JBI) service available on the Silang application, it makes it easier for inclusive companies to get access. The authors suggest that subsequent studies use more diverse samples and different research methods.
Komunikasi adalah suatu hal yang terjadi setiap hari di tengah masyarakat. Namun tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan baik karena keterbatasannya, seperti para penyandang difabel Tuli. Pada penelitian ini penulis menggunakan kata Tuli yang diawali huruf kapital untuk menekankan bahwa Tuli adalah sebuah indentitas, sebagai kaum difabel yang tentu memiliki Hak Asasi Manusia, "suara" Teman Tuli juga perlu terdengar oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menjalani aktivitas dengan baik dan merasakan kesetaraan sesama manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dalam meningkatkan pengetahuan publik akan budaya Tuli melalui strategi komunikasi Silang. Hasil menunjukkan beragam strategi yang digunakan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Mereka menggunakan aplikasi sebagai media utama untuk menjembatani orang Tuli dan dengar dalam berbagai hal. Dengan adanya layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang tersedia pada aplikasi, memudahkan perusahaan-perusahaan bersifat inklusif untuk mendapat akses. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih beragam dan metode penelitian yang berbeda.