月经前护理专业学生的自助管理博览科

BEMAS Pub Date : 2023-06-26 DOI:10.37373/bemas.v4i1.592
Dwi Sri Handayani, Widiastuti Widiastuti
{"title":"月经前护理专业学生的自助管理博览科","authors":"Dwi Sri Handayani, Widiastuti Widiastuti","doi":"10.37373/bemas.v4i1.592","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Premenstrual Syndrome (PMS) dialami oleh hampir separuh wanita usia reproduktif. Gejala PMS yang dialami oleh remaja sekolah berdampak pada kegiatan sekolah yaitu kurangnya konsentrasi belajar dan menurunnya motivasi belajar. Permasalahan mahasiswa keperawatan mengalami PMS dengan kategori gejala ringan 49,2%, gejala sedang 42,9%, dan gejala berat 7,9%. Salah satu upaya untuk mengurangi gejala PMS adalah dengan mengatur pola hidup sehat melalui edukasi tentang manajemen self-care PMS. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu penderita PMS mengelola dirinya sendiri dalam mengendalikan dan mengurangi gejala PMS. Metode pengabdian dilakukan tahap persiapan kuesioner online Pengetahuan Premenstrual Syndrome (KPPM) untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi online tentang manajemen perawatan self-care PMS. Pengabdian diawali dengan pembentukan dan pelatihan peer edukator PMS yang berperan sebagai pendidik dalam kegiatan pendidikan manajemen self-care PMS. Sebelum edukasi, siswa di skrining untuk gejala PMS. Siswa yang terdeteksi memiliki gejala PMS diberikan edukasi manajemen self-care PMS. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dari 93 siswa, terdapat 83 (89,25%) mengalami gejala PMS dengan tingkat ringan (3,23%), sedang (83,87%), dan berat (2,15%). Gejala PMS mengganggu aktivitas belajar dan efektivitas belajar. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan PMS dari pretest 72,8 menjadi posttest 78,2. Pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan PMS untuk membantu siswa perempuan yang menderita PMS dilaksanakan dengan memanfaatkan peer sebagai edukator. Keberadaan peer sebagai edukator memberikan kesempatan dan kenyamanan bagi peserta sebaya untuk berdiskusi. Hasil dari pengabdian ini dilanjutkan dengan menjadikan peer edukator sebagai kader kesehatan reproduksi. Saran pelaksanaan edukasi dapat menggunakan media sosial yang lebih diminati remaja yaitu instagram atau media sosial lainnya
","PeriodicalId":474236,"journal":{"name":"BEMAS","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberdayaan peer edukator dalam edukasi manajemen self-care pada mahasiswa keperawatan penderita premenstrual syndrome\",\"authors\":\"Dwi Sri Handayani, Widiastuti Widiastuti\",\"doi\":\"10.37373/bemas.v4i1.592\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Premenstrual Syndrome (PMS) dialami oleh hampir separuh wanita usia reproduktif. Gejala PMS yang dialami oleh remaja sekolah berdampak pada kegiatan sekolah yaitu kurangnya konsentrasi belajar dan menurunnya motivasi belajar. Permasalahan mahasiswa keperawatan mengalami PMS dengan kategori gejala ringan 49,2%, gejala sedang 42,9%, dan gejala berat 7,9%. Salah satu upaya untuk mengurangi gejala PMS adalah dengan mengatur pola hidup sehat melalui edukasi tentang manajemen self-care PMS. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu penderita PMS mengelola dirinya sendiri dalam mengendalikan dan mengurangi gejala PMS. Metode pengabdian dilakukan tahap persiapan kuesioner online Pengetahuan Premenstrual Syndrome (KPPM) untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi online tentang manajemen perawatan self-care PMS. Pengabdian diawali dengan pembentukan dan pelatihan peer edukator PMS yang berperan sebagai pendidik dalam kegiatan pendidikan manajemen self-care PMS. Sebelum edukasi, siswa di skrining untuk gejala PMS. Siswa yang terdeteksi memiliki gejala PMS diberikan edukasi manajemen self-care PMS. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dari 93 siswa, terdapat 83 (89,25%) mengalami gejala PMS dengan tingkat ringan (3,23%), sedang (83,87%), dan berat (2,15%). Gejala PMS mengganggu aktivitas belajar dan efektivitas belajar. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan PMS dari pretest 72,8 menjadi posttest 78,2. Pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan PMS untuk membantu siswa perempuan yang menderita PMS dilaksanakan dengan memanfaatkan peer sebagai edukator. Keberadaan peer sebagai edukator memberikan kesempatan dan kenyamanan bagi peserta sebaya untuk berdiskusi. Hasil dari pengabdian ini dilanjutkan dengan menjadikan peer edukator sebagai kader kesehatan reproduksi. Saran pelaksanaan edukasi dapat menggunakan media sosial yang lebih diminati remaja yaitu instagram atau media sosial lainnya
\",\"PeriodicalId\":474236,\"journal\":{\"name\":\"BEMAS\",\"volume\":\"95 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"BEMAS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37373/bemas.v4i1.592\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BEMAS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37373/bemas.v4i1.592","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

月经前综合症几乎一半的生殖年龄女性都有。青少年经前综合症症状影响学校活动,即学习注意力不集中和学习动机下降。护理学生患有PMS,症状等级为49.2%,症状为42.9%,体重为7.9%。减少PMS症状的一个尝试是通过对自我照顾管理的教育来组织健康的生活模式。这种奉献的目标是帮助那些患有经前综合症的人控制和减少经前综合症症状。奉献方法是准备月经前知识综合症(kmm)的在线问卷调查阶段,以评估在线自我治疗管理的知识。奉献始于PMS教育工作者的建立和培训,他们在自助PMS教育活动中起着教育作用。在接受教育之前,学生对经前症状进行检查。被发现患有PMS症状的学生接受了自我照顾管理教育。奉献的结果表明,93名学生中有83人(89.25%)患有轻微的PMS症状(3.23%)、中等程度(83.87%)和体重(2.15%)。经前综合症症状干扰学习活动和学习效率。教育结果显示,经前72.8人的PMS知识从前78.2人增加到后78.2人。利用同伴作为教育工作者,增加经前综合症的知识,帮助患有经前综合症的女性学生。同伴同伴的存在为同伴们提供了讨论的机会和便利。这种奉献的结果导致了peer educer作为生殖健康工作者的发展。实施教育建议使用青少年更感兴趣的社交媒体instagram或其他社交媒体
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pemberdayaan peer edukator dalam edukasi manajemen self-care pada mahasiswa keperawatan penderita premenstrual syndrome
Premenstrual Syndrome (PMS) dialami oleh hampir separuh wanita usia reproduktif. Gejala PMS yang dialami oleh remaja sekolah berdampak pada kegiatan sekolah yaitu kurangnya konsentrasi belajar dan menurunnya motivasi belajar. Permasalahan mahasiswa keperawatan mengalami PMS dengan kategori gejala ringan 49,2%, gejala sedang 42,9%, dan gejala berat 7,9%. Salah satu upaya untuk mengurangi gejala PMS adalah dengan mengatur pola hidup sehat melalui edukasi tentang manajemen self-care PMS. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu penderita PMS mengelola dirinya sendiri dalam mengendalikan dan mengurangi gejala PMS. Metode pengabdian dilakukan tahap persiapan kuesioner online Pengetahuan Premenstrual Syndrome (KPPM) untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi online tentang manajemen perawatan self-care PMS. Pengabdian diawali dengan pembentukan dan pelatihan peer edukator PMS yang berperan sebagai pendidik dalam kegiatan pendidikan manajemen self-care PMS. Sebelum edukasi, siswa di skrining untuk gejala PMS. Siswa yang terdeteksi memiliki gejala PMS diberikan edukasi manajemen self-care PMS. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa dari 93 siswa, terdapat 83 (89,25%) mengalami gejala PMS dengan tingkat ringan (3,23%), sedang (83,87%), dan berat (2,15%). Gejala PMS mengganggu aktivitas belajar dan efektivitas belajar. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan PMS dari pretest 72,8 menjadi posttest 78,2. Pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan PMS untuk membantu siswa perempuan yang menderita PMS dilaksanakan dengan memanfaatkan peer sebagai edukator. Keberadaan peer sebagai edukator memberikan kesempatan dan kenyamanan bagi peserta sebaya untuk berdiskusi. Hasil dari pengabdian ini dilanjutkan dengan menjadikan peer edukator sebagai kader kesehatan reproduksi. Saran pelaksanaan edukasi dapat menggunakan media sosial yang lebih diminati remaja yaitu instagram atau media sosial lainnya
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信