{"title":"将福音融入城市社会的流行文化","authors":"Degunias Ton","doi":"10.54553/kharisma.v4i2.214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe existence of traditional culture is increasingly being displaced by the rise of popular culture which is loved by urban communities. Then the next question arises, how to contextualize the Bible in this popular culture to reach urban communities. The method used in this study is a descriptive qualitative approach by conducting a literature study. The purpose of this research is to find out the contextualization that can be done as a form of preaching the Gospel through popular culture. The forms of popular culture raised are social media, traveling and culinary tourism. For the sake of spreading the Gospel, it is necessary to have a deep understanding and application of the preaching of the Gospel that is relevant to the growing popular culture. Furthermore, this article proposes a contextualization dialectic model as a concept of contextualizing the Bible in which there are stages of adaptation to context, enculturation, semiotics and gospel practice to reach urban communities. By using the dialectic model of contextualization in popular culture, the Bible is more relevant to urban society.AbstrakKeberadaan budaya tradisional semakin hari semakin tergeser dengan maraknya budaya populer yang digandrungi oleh masyarakat urban. Maka selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana mengkontekstualisasikan Injil di dalam budaya populer ini untuk menjangkau masyarakat urban. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui kontektualisasi yang dapat dilakukan sebagai bentuk pemberitaan Injil melalui budaya populer. Adapun bentuk-bentuk budaya populer yang diangkat adalah yaitu bermedia sosial, traveling dan wisata kuliner. Untuk kepentingan penyebaran Injil maka diperlukan pemaknaan mendalam dan pengaplikasian pemberitaan Injil yang relevan dengan budaya populer yang berkembang. Selanjutnya, artikel ini mengajukan model dialektika kontekstualisasi sebagai konsep kontekstualisasi Injil yang didalamnya terdapat tahap adaptasi dengan konteks, tahap enkulturasi, tahap semiotik dan tahap praktik injil untuk menjangkau masyarakat urban. Dengan menggunakan model dialektika kontekstualisasi dalam budaya populer, Injil lebih relevan diterima oleh masyarakat urban.","PeriodicalId":475021,"journal":{"name":"Kharisma","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kontektualisasi Injil Dalam Budaya Populer untuk Menjangkau Masyarakat Urban\",\"authors\":\"Degunias Ton\",\"doi\":\"10.54553/kharisma.v4i2.214\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThe existence of traditional culture is increasingly being displaced by the rise of popular culture which is loved by urban communities. Then the next question arises, how to contextualize the Bible in this popular culture to reach urban communities. The method used in this study is a descriptive qualitative approach by conducting a literature study. The purpose of this research is to find out the contextualization that can be done as a form of preaching the Gospel through popular culture. The forms of popular culture raised are social media, traveling and culinary tourism. For the sake of spreading the Gospel, it is necessary to have a deep understanding and application of the preaching of the Gospel that is relevant to the growing popular culture. Furthermore, this article proposes a contextualization dialectic model as a concept of contextualizing the Bible in which there are stages of adaptation to context, enculturation, semiotics and gospel practice to reach urban communities. By using the dialectic model of contextualization in popular culture, the Bible is more relevant to urban society.AbstrakKeberadaan budaya tradisional semakin hari semakin tergeser dengan maraknya budaya populer yang digandrungi oleh masyarakat urban. Maka selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana mengkontekstualisasikan Injil di dalam budaya populer ini untuk menjangkau masyarakat urban. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui kontektualisasi yang dapat dilakukan sebagai bentuk pemberitaan Injil melalui budaya populer. Adapun bentuk-bentuk budaya populer yang diangkat adalah yaitu bermedia sosial, traveling dan wisata kuliner. Untuk kepentingan penyebaran Injil maka diperlukan pemaknaan mendalam dan pengaplikasian pemberitaan Injil yang relevan dengan budaya populer yang berkembang. Selanjutnya, artikel ini mengajukan model dialektika kontekstualisasi sebagai konsep kontekstualisasi Injil yang didalamnya terdapat tahap adaptasi dengan konteks, tahap enkulturasi, tahap semiotik dan tahap praktik injil untuk menjangkau masyarakat urban. Dengan menggunakan model dialektika kontekstualisasi dalam budaya populer, Injil lebih relevan diterima oleh masyarakat urban.\",\"PeriodicalId\":475021,\"journal\":{\"name\":\"Kharisma\",\"volume\":\"64 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kharisma\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.54553/kharisma.v4i2.214\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kharisma","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v4i2.214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要传统文化的存在正日益被城市社区所喜爱的大众文化的兴起所取代。那么下一个问题就出现了,如何在这种流行文化中把《圣经》语境化,以达到城市社区。在本研究中使用的方法是描述性定性的方法,通过进行文献研究。本研究的目的在于找出透过大众文化传讲福音的情境化方式。提出的流行文化形式包括社交媒体、旅游和美食旅游。为了传播福音,有必要对与日益增长的大众文化相关的福音宣讲有深刻的理解和应用。此外,本文还提出了圣经语境化的辩证法模式,即圣经语境化的概念,其中包括对语境的适应、文化适应、符号学适应和福音实践到达城市社区的几个阶段。通过运用大众文化语境化的辩证法模式,《圣经》更贴近城市社会。摘要keberadaah和budaya传统的semakin hari semakin tergeser dengan maraknya budaya流行的yang digandrungi oleh masyarakat城市。Maka selanjutnya muncul peranyaan, bagaimana mengkontekstualisasikan Injil di dalam budaya populya untuk menjankau masyarakat urban。Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan质量描述,dengan melakakan研究,pustaka。Tujuan penelitan ini untuk mengetahui kontektualisasi yang dapat dilakukan sebagai bentuk pemberitaan Injil melalui budaya popula。Adapun bentuk-bentuk budaya受欢迎的人yang diangkat adalah yaitu媒体社交,旅游丹wisata kuliner。Untuk kepentingan penyebaran Injil maka diperlukan pemaknaan mendalam dan pengapplikasian pemberitaan Injil yang relan dengan budaya populer yang berkembang。Selanjutnya, artikel ini mengajukan模型dialektika kontekstualisasi sebagai kontekstualisasi Injil yang didalamnya terdapat tahap adaptasi dengan konteks, tahap enkulturasi, tahap semiotik dantahap praktik Injil untuk menjangkau masyarakat urban。登安蒙古纳坎模范居民,Injil lebih模范城市居民。
Kontektualisasi Injil Dalam Budaya Populer untuk Menjangkau Masyarakat Urban
AbstractThe existence of traditional culture is increasingly being displaced by the rise of popular culture which is loved by urban communities. Then the next question arises, how to contextualize the Bible in this popular culture to reach urban communities. The method used in this study is a descriptive qualitative approach by conducting a literature study. The purpose of this research is to find out the contextualization that can be done as a form of preaching the Gospel through popular culture. The forms of popular culture raised are social media, traveling and culinary tourism. For the sake of spreading the Gospel, it is necessary to have a deep understanding and application of the preaching of the Gospel that is relevant to the growing popular culture. Furthermore, this article proposes a contextualization dialectic model as a concept of contextualizing the Bible in which there are stages of adaptation to context, enculturation, semiotics and gospel practice to reach urban communities. By using the dialectic model of contextualization in popular culture, the Bible is more relevant to urban society.AbstrakKeberadaan budaya tradisional semakin hari semakin tergeser dengan maraknya budaya populer yang digandrungi oleh masyarakat urban. Maka selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana mengkontekstualisasikan Injil di dalam budaya populer ini untuk menjangkau masyarakat urban. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui kontektualisasi yang dapat dilakukan sebagai bentuk pemberitaan Injil melalui budaya populer. Adapun bentuk-bentuk budaya populer yang diangkat adalah yaitu bermedia sosial, traveling dan wisata kuliner. Untuk kepentingan penyebaran Injil maka diperlukan pemaknaan mendalam dan pengaplikasian pemberitaan Injil yang relevan dengan budaya populer yang berkembang. Selanjutnya, artikel ini mengajukan model dialektika kontekstualisasi sebagai konsep kontekstualisasi Injil yang didalamnya terdapat tahap adaptasi dengan konteks, tahap enkulturasi, tahap semiotik dan tahap praktik injil untuk menjangkau masyarakat urban. Dengan menggunakan model dialektika kontekstualisasi dalam budaya populer, Injil lebih relevan diterima oleh masyarakat urban.