Regina Hegemur, Dingse Pandiangan, Nelson Nainggolan
{"title":"巴卡拉传统治疗方法对妇女的草本植物种类进行盘点","authors":"Regina Hegemur, Dingse Pandiangan, Nelson Nainggolan","doi":"10.35801/jpai.5.1.2023.51270","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bakera traditional medicine is a treatment using traditional medicinal plants for women after giving birth in the Minahasa tribal community of North Sulawesi. This study aims to determine the types of plants used for Bakera in Sea Mitra Village, Pineleng District. This study used a survey method with an interview data collection technique. The sampling used was 50 people. Furthermore, randomly interviewed mothers at Posyandu, and people who were willing to be interviewed were partly determined by purposive sampling who had knowledge of traditional medicine. Variables observed in the study are the characteristics of respondents, knowledge about Bakera, ways of use, and uses of Bakera, types, and parts of plants used, and perceived characteristics. The collected data were analyzed with Excel in a qualitative descriptive manner available from the interview results. The results of the research show that this research is the perspective of the community in Sea Mitra Village on Bakera treatment has not changed, it is still carried out, by carrying out Bakera is still traditional starting from preparing mothers who are in the puerperium, how to carry it out and ending the Bakera process. In its usefulness for the restoration of maternal health in the puerperium, 23 types of traditional medicinal plants are used. The six types most commonly used after childbirth are lemon suangi fruit and leaves (Citrus aurantiifolia), salinbata stems and leaves (Andropogon nardus roxb), turi leaves (Sesbania grandiflora), goraka rhizoma (Zingiber officinale), balacai merah leaves (Jatropha gossypifolia) leave sand clove fruits (Syzygium aromaticum). Bakera traditional medicine is an excellent, soothing, inexpensive treatment and can be used whenever needed. ABSTRAK Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan mengunakan tumbuhan obat tradisional bagi perempuan setelah melahirkan di masyarakat suku Minahasa Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan untuk Bakera di Desa Sea Mitra Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data wawancara. Sampling yang digunakan yaitu 50 orang. Selanjutnya diwawancarai secara acak ibu ibu di Posyandu, dan masyarakat yang bersedia diwawancarai yang sebagian ditentukan secara purposive sampling yang punya pengetahuan pengobatan tradisional. Variabel yang diamati dalam penelitian karakteristik responden, pengetahuan tentang Bakera, cara-cara penggunaan, dan kegunaan Bakera, jenis dan bagian tanaman yang digunakan serta kasiatnya yang dirasakan. Data yang terkumpul dianalisis dengan Excel secara deskriptif kualitatif yang tersedia dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penelitian ini adalah perspektif masyarakat di Desa Sea Mitra terhadap pengobatan Bakera tidak berubah, tetap dilaksanakan, dengan cara melaksanakan Bakera masih bersifat tradisional mulai dari mempersiapkan ibu yang dalam masa nifas, cara melaksanakannya serta mengakhiri proses Bakera. Kegunaannya untuk pemulihan kesehatan ibu dalam masa nifas, jenis tanaman yang digunakan adalah 23 jenis tanaman obat tradisional. Enam jenis paling sering digunakan setelah melahirkan adalah buah dan daun lemon suangi (Citrus aurantiifolia), batang dan daun salinbata (Andropogon nardus roxb), daun turi (Sesbania grandiflora), rizoma goraka (Zingiber officinale), daun balacai merah (Jatropha gossypifolia) daun dan buah cengkih (Syzygium aromaticum). Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan yang sangat baik, menenangkan, murah dan dapat digunakan setiap saat diperlukan","PeriodicalId":484528,"journal":{"name":"Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Inventarisasi Jenis Tumbuhan untuk Pengobatan Tradisional Bakera Bagi Kaum Perempuan setelah Melahirkan di Desa Sea Mitra Pineleng Minahasa Sulawesi Utara\",\"authors\":\"Regina Hegemur, Dingse Pandiangan, Nelson Nainggolan\",\"doi\":\"10.35801/jpai.5.1.2023.51270\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bakera traditional medicine is a treatment using traditional medicinal plants for women after giving birth in the Minahasa tribal community of North Sulawesi. This study aims to determine the types of plants used for Bakera in Sea Mitra Village, Pineleng District. This study used a survey method with an interview data collection technique. The sampling used was 50 people. Furthermore, randomly interviewed mothers at Posyandu, and people who were willing to be interviewed were partly determined by purposive sampling who had knowledge of traditional medicine. Variables observed in the study are the characteristics of respondents, knowledge about Bakera, ways of use, and uses of Bakera, types, and parts of plants used, and perceived characteristics. The collected data were analyzed with Excel in a qualitative descriptive manner available from the interview results. The results of the research show that this research is the perspective of the community in Sea Mitra Village on Bakera treatment has not changed, it is still carried out, by carrying out Bakera is still traditional starting from preparing mothers who are in the puerperium, how to carry it out and ending the Bakera process. In its usefulness for the restoration of maternal health in the puerperium, 23 types of traditional medicinal plants are used. The six types most commonly used after childbirth are lemon suangi fruit and leaves (Citrus aurantiifolia), salinbata stems and leaves (Andropogon nardus roxb), turi leaves (Sesbania grandiflora), goraka rhizoma (Zingiber officinale), balacai merah leaves (Jatropha gossypifolia) leave sand clove fruits (Syzygium aromaticum). Bakera traditional medicine is an excellent, soothing, inexpensive treatment and can be used whenever needed. ABSTRAK Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan mengunakan tumbuhan obat tradisional bagi perempuan setelah melahirkan di masyarakat suku Minahasa Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan untuk Bakera di Desa Sea Mitra Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data wawancara. Sampling yang digunakan yaitu 50 orang. Selanjutnya diwawancarai secara acak ibu ibu di Posyandu, dan masyarakat yang bersedia diwawancarai yang sebagian ditentukan secara purposive sampling yang punya pengetahuan pengobatan tradisional. Variabel yang diamati dalam penelitian karakteristik responden, pengetahuan tentang Bakera, cara-cara penggunaan, dan kegunaan Bakera, jenis dan bagian tanaman yang digunakan serta kasiatnya yang dirasakan. Data yang terkumpul dianalisis dengan Excel secara deskriptif kualitatif yang tersedia dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penelitian ini adalah perspektif masyarakat di Desa Sea Mitra terhadap pengobatan Bakera tidak berubah, tetap dilaksanakan, dengan cara melaksanakan Bakera masih bersifat tradisional mulai dari mempersiapkan ibu yang dalam masa nifas, cara melaksanakannya serta mengakhiri proses Bakera. Kegunaannya untuk pemulihan kesehatan ibu dalam masa nifas, jenis tanaman yang digunakan adalah 23 jenis tanaman obat tradisional. Enam jenis paling sering digunakan setelah melahirkan adalah buah dan daun lemon suangi (Citrus aurantiifolia), batang dan daun salinbata (Andropogon nardus roxb), daun turi (Sesbania grandiflora), rizoma goraka (Zingiber officinale), daun balacai merah (Jatropha gossypifolia) daun dan buah cengkih (Syzygium aromaticum). Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan yang sangat baik, menenangkan, murah dan dapat digunakan setiap saat diperlukan\",\"PeriodicalId\":484528,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI)\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35801/jpai.5.1.2023.51270\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35801/jpai.5.1.2023.51270","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Bakera传统医学是北苏拉威西省Minahasa部落社区妇女分娩后使用传统药用植物的一种治疗方法。本研究旨在确定Pineleng区Sea Mitra村Bakera使用的植物类型。本研究采用问卷调查法和访谈资料收集法。使用的抽样是50人。此外,随机采访的Posyandu母亲和愿意接受采访的人部分是通过有目的抽样确定的,他们具有传统医学知识。在研究中观察到的变量是受访者的特征,关于Bakera的知识,使用方式,Bakera的用途,所使用植物的类型和部分,以及感知的特征。收集的数据用Excel进行定性描述分析,从访谈结果中获得。研究结果表明,本研究表明,海米特拉村社区对Bakera治疗的看法没有改变,它仍在进行,所进行的Bakera仍然是传统的从准备产褥的母亲开始,如何进行并结束Bakera过程。在恢复产褥期产妇健康方面,使用了23种传统药用植物。产后最常用的六种是柠檬柑橘果叶(Citrus aurantiifolia),盐柳茎叶(Andropogon nardus roxb), turi叶(Sesbania tigrflora), goraka rhizoma (Zingiber officinale), balacai merah叶(Jatropha gossypifolia)叶和丁香果实(Syzygium aromaticum)。Bakera传统医学是一种极好的、舒缓的、廉价的治疗方法,可以在任何需要的时候使用。【摘要】Pengobatan traditional Bakera merupakan Pengobatan mengunakan tumbuhan obat traditional bagi perempuan setelah melahirkan di masyarakat suku Minahasa Sulawesi Utara。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan untuk untuk di Desa Sea Mitra Kecamatan Pineleng。Penelitian ini mongunakan方法调查,dengan技术,企鹅数据,wanancara。采样杨地纳坎雅图50只猩猩。Selanjutnya diwawancarai secara acak ibu ibu di Posyandu, dan masyarakat yang bersedia diwawancarai yang sebagian ditentukan secara目的采样yang punya pengetahuan pengobatan传统。Variabel yang diamati dalam penelitian karakteristik responden, pengetahuan tentang Bakera, kara -cara penggunaan, dan kegunaan Bakera, jenis dan bagian tanaman yang digunakan serta kasiatnya yang diasakan。数据阳数据分析,Excel数据分析,定性阳数据分析,定性阳数据分析。Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penelitian ini adalah perspektif masyarakat di Desa Sea Mitra terhadap pengobatan Bakera tidak berubah, tetap dilaksanakan, dengan cara melaksanakan Bakera masih bersiat传统的mulai dari成员ipersiapkan ibu yang dalam masa nifas, cara melaksanakannya serta mengakhiri probakera。Kegunaannya untuk pemulihan kesehatan ibu dalam masa nifas, jenis tanaman yang digunakan adalah 23 jenis tanaman obat traditional。Enam jenis paling sering digunakan setelah melahirkan adalah buah dan daun lemon suangi (aurantiifolia), batang dan daun salinbata (Andropogon nardus roxb), daun turi(田葵),rizoma goraka(生姜),daun balacai merah(麻风树)daun buah cengkih(香薷)。Pengobatan传统Bakera merupakan Pengobatan yang sangat baik, menenangkan, murah dan dapat digunakan setiap saat diperlukan
Inventarisasi Jenis Tumbuhan untuk Pengobatan Tradisional Bakera Bagi Kaum Perempuan setelah Melahirkan di Desa Sea Mitra Pineleng Minahasa Sulawesi Utara
Bakera traditional medicine is a treatment using traditional medicinal plants for women after giving birth in the Minahasa tribal community of North Sulawesi. This study aims to determine the types of plants used for Bakera in Sea Mitra Village, Pineleng District. This study used a survey method with an interview data collection technique. The sampling used was 50 people. Furthermore, randomly interviewed mothers at Posyandu, and people who were willing to be interviewed were partly determined by purposive sampling who had knowledge of traditional medicine. Variables observed in the study are the characteristics of respondents, knowledge about Bakera, ways of use, and uses of Bakera, types, and parts of plants used, and perceived characteristics. The collected data were analyzed with Excel in a qualitative descriptive manner available from the interview results. The results of the research show that this research is the perspective of the community in Sea Mitra Village on Bakera treatment has not changed, it is still carried out, by carrying out Bakera is still traditional starting from preparing mothers who are in the puerperium, how to carry it out and ending the Bakera process. In its usefulness for the restoration of maternal health in the puerperium, 23 types of traditional medicinal plants are used. The six types most commonly used after childbirth are lemon suangi fruit and leaves (Citrus aurantiifolia), salinbata stems and leaves (Andropogon nardus roxb), turi leaves (Sesbania grandiflora), goraka rhizoma (Zingiber officinale), balacai merah leaves (Jatropha gossypifolia) leave sand clove fruits (Syzygium aromaticum). Bakera traditional medicine is an excellent, soothing, inexpensive treatment and can be used whenever needed. ABSTRAK Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan mengunakan tumbuhan obat tradisional bagi perempuan setelah melahirkan di masyarakat suku Minahasa Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan untuk Bakera di Desa Sea Mitra Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data wawancara. Sampling yang digunakan yaitu 50 orang. Selanjutnya diwawancarai secara acak ibu ibu di Posyandu, dan masyarakat yang bersedia diwawancarai yang sebagian ditentukan secara purposive sampling yang punya pengetahuan pengobatan tradisional. Variabel yang diamati dalam penelitian karakteristik responden, pengetahuan tentang Bakera, cara-cara penggunaan, dan kegunaan Bakera, jenis dan bagian tanaman yang digunakan serta kasiatnya yang dirasakan. Data yang terkumpul dianalisis dengan Excel secara deskriptif kualitatif yang tersedia dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penelitian ini adalah perspektif masyarakat di Desa Sea Mitra terhadap pengobatan Bakera tidak berubah, tetap dilaksanakan, dengan cara melaksanakan Bakera masih bersifat tradisional mulai dari mempersiapkan ibu yang dalam masa nifas, cara melaksanakannya serta mengakhiri proses Bakera. Kegunaannya untuk pemulihan kesehatan ibu dalam masa nifas, jenis tanaman yang digunakan adalah 23 jenis tanaman obat tradisional. Enam jenis paling sering digunakan setelah melahirkan adalah buah dan daun lemon suangi (Citrus aurantiifolia), batang dan daun salinbata (Andropogon nardus roxb), daun turi (Sesbania grandiflora), rizoma goraka (Zingiber officinale), daun balacai merah (Jatropha gossypifolia) daun dan buah cengkih (Syzygium aromaticum). Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan yang sangat baik, menenangkan, murah dan dapat digunakan setiap saat diperlukan