口头文学的结构和功能

Arini Septiyan Irawati, Mohammad Kanzunnudin, Fiky Herdianto
{"title":"口头文学的结构和功能","authors":"Arini Septiyan Irawati, Mohammad Kanzunnudin, Fiky Herdianto","doi":"10.51817/jgi.v2i2.304","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakIndonesia menempati urutan ke-74 dari 79 peserta pada tes PISA yang didalamnya memuat tes literasi. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa Indonesia kaya akan keberagaman termasuk keberagaman bahasa sebagai dasar literasi. Keberagaman bahasa yang memuat folklor di dalamnya nyatanya mulai tergerus zaman. Pergeseran budaya menjadikan anak-anak tidak lagi mendengar ataupun mengetahui legenda (folklor) dari masing-masing wilayahnya. Hal ini menjadi pemantik peneliti untuk mengangkat Kembali folklor untuk lebih dalam dideskripsikan struktur dan fungsinya dalam sastra lisan. Peneliti mengambil legenda Joko Satriyan dari desa Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus dengan harapan terdapat manuskrip legenda tersebut untuk dapat ditelisik, dibaca, terjaga, dan tersimpan warisan budaya Jawa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode etnografi. Data penelitian diperoleh menggunakan Teknik observasi, wawancara, perekaman, transkrip, terjemahan, dan disertai dengan dokumentasi. Hasil penelitian analisis struktur naratif menggunakan teori ala Maranda terdapat 8 terem dan fungsi legenda dari teori ala William R Bascon adalah empat fungsi yang tersirat dalam pembentukan cerita. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa cerita Joko Satriyan masuk ke dalam unsur legenda yang memiliki terem dan fungsi sebagai folklor yang harus dilestarikan keberadaannya, salah satunya melalui penyimpanan manuskrip dalam riset ini.Kata kunci: struktur, fungsi, folklor AbstractIndonesia ranks 74th out of 79 participants in the PISA test which includes a literacy test. This is inversely proportional to the fact that Indonesia is rich in diversity, including the diversity of languages as the basis for literacy. The diversity of languages that contain folklore in them is starting to erode with time. The cultural shift made children no longer hear or know the legends (folklore) of their respective regions. This has become a trigger for researchers to bring back folklore to deeply describe its structure and function in oral literature. Researchers took the legend of Joko Satriyan from the village of Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus with the hope that there will be a manuscript of the legend so that it can be investigated, read, preserved, and stored as Javanese cultural heritage. The method in this study is descriptive qualitative with an ethnographic method approach. Research data were obtained using observation techniques, interviews, recordings, transcripts, and translations, and accompanied by documentation. The results of the analysis of the narrative structure using Maranda's theory show that there are eight terms and the functions of the legend from William R Bascon's theory are the four functions implicit in story formation. The results of the research prove that Joko Satriyan's story includes elements of legend which have a term and function as folklore that must be preserved, one of which is through the storage of manuscripts in this research.","PeriodicalId":17526,"journal":{"name":"JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Struktur dan Fungsi Sastra Lisan Joko Satriyan\",\"authors\":\"Arini Septiyan Irawati, Mohammad Kanzunnudin, Fiky Herdianto\",\"doi\":\"10.51817/jgi.v2i2.304\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakIndonesia menempati urutan ke-74 dari 79 peserta pada tes PISA yang didalamnya memuat tes literasi. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa Indonesia kaya akan keberagaman termasuk keberagaman bahasa sebagai dasar literasi. Keberagaman bahasa yang memuat folklor di dalamnya nyatanya mulai tergerus zaman. Pergeseran budaya menjadikan anak-anak tidak lagi mendengar ataupun mengetahui legenda (folklor) dari masing-masing wilayahnya. Hal ini menjadi pemantik peneliti untuk mengangkat Kembali folklor untuk lebih dalam dideskripsikan struktur dan fungsinya dalam sastra lisan. Peneliti mengambil legenda Joko Satriyan dari desa Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus dengan harapan terdapat manuskrip legenda tersebut untuk dapat ditelisik, dibaca, terjaga, dan tersimpan warisan budaya Jawa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode etnografi. Data penelitian diperoleh menggunakan Teknik observasi, wawancara, perekaman, transkrip, terjemahan, dan disertai dengan dokumentasi. Hasil penelitian analisis struktur naratif menggunakan teori ala Maranda terdapat 8 terem dan fungsi legenda dari teori ala William R Bascon adalah empat fungsi yang tersirat dalam pembentukan cerita. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa cerita Joko Satriyan masuk ke dalam unsur legenda yang memiliki terem dan fungsi sebagai folklor yang harus dilestarikan keberadaannya, salah satunya melalui penyimpanan manuskrip dalam riset ini.Kata kunci: struktur, fungsi, folklor AbstractIndonesia ranks 74th out of 79 participants in the PISA test which includes a literacy test. This is inversely proportional to the fact that Indonesia is rich in diversity, including the diversity of languages as the basis for literacy. The diversity of languages that contain folklore in them is starting to erode with time. The cultural shift made children no longer hear or know the legends (folklore) of their respective regions. This has become a trigger for researchers to bring back folklore to deeply describe its structure and function in oral literature. Researchers took the legend of Joko Satriyan from the village of Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus with the hope that there will be a manuscript of the legend so that it can be investigated, read, preserved, and stored as Javanese cultural heritage. The method in this study is descriptive qualitative with an ethnographic method approach. Research data were obtained using observation techniques, interviews, recordings, transcripts, and translations, and accompanied by documentation. The results of the analysis of the narrative structure using Maranda's theory show that there are eight terms and the functions of the legend from William R Bascon's theory are the four functions implicit in story formation. The results of the research prove that Joko Satriyan's story includes elements of legend which have a term and function as folklore that must be preserved, one of which is through the storage of manuscripts in this research.\",\"PeriodicalId\":17526,\"journal\":{\"name\":\"JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia)\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51817/jgi.v2i2.304\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51817/jgi.v2i2.304","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚AbstrakIndonesia在包括识字测试在内的比萨测试中排名79人。这与印度尼西亚有丰富多样性,也就是语言多样性为基础的知识进行了对比。有福克勒语的语言多样化正开始出现。文化的变化使孩子们不再听到或知道每个领域的传说。它成为一种研究人员的对撞机,以更深入地描述folklor的结构和功能。研究人员从Kec的Sadang村带走了传说中的Joko Satriyan。Jekulo, Kab。神圣的希望是,这份传说的手稿可以被发掘、阅读、保存和保存爪哇文化遗产。本研究采用的方法是描述性质的,采用人种志法的方法。利用观察技术、采访、录音、成绩单、翻译和文献获得的研究数据。用马兰达风格理论进行的叙事性结构分析的研究发现,威廉风格理论的8个terem和功能是故事形成的四个隐含功能。研究证明,佐科·萨蒂扬的故事包含了传说中的元素,这些元素具有terem和folklor的功能,其中之一是通过这些研究的手稿存储。关键词:结构、功能、摘要摘要在包括识字测试在内的比萨测试中排名第79位参与者的74位。这与印尼拥有多样性的事实是不相称的,包括语言的多样性作为读写的基础。伴随他们的各种各样的语言开始随着时间的推移而走向欧洲。文化转变使孩子们不再听到或知道他们尊敬的地区的传说。这是一种触发器,可以将折叠器带回其内容,并在口头文学中解构其结构和功能。Researchers从Kec的Satriyan村获得了Joko Satriyan的传说。Jekulo, Kab。怀着神圣的希望,将会有一篇关于传说的手稿,这样它就可以作为日本文化遗产的调查、阅读、保护和保存。这项研究中的方法与图形一致。研究数据使用观测技术、面试、录音、转录和转录等证明证明。通过Maranda的理论展示,威廉·R·Bascon的传说的贡献是故事形成的四个关键因素。研究证明,Joko Satriyan的故事包括传说的元素,这些故事必须作为一种形式加以保护,其中一种是通过本研究的手稿的保存。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Struktur dan Fungsi Sastra Lisan Joko Satriyan
AbstrakIndonesia menempati urutan ke-74 dari 79 peserta pada tes PISA yang didalamnya memuat tes literasi. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa Indonesia kaya akan keberagaman termasuk keberagaman bahasa sebagai dasar literasi. Keberagaman bahasa yang memuat folklor di dalamnya nyatanya mulai tergerus zaman. Pergeseran budaya menjadikan anak-anak tidak lagi mendengar ataupun mengetahui legenda (folklor) dari masing-masing wilayahnya. Hal ini menjadi pemantik peneliti untuk mengangkat Kembali folklor untuk lebih dalam dideskripsikan struktur dan fungsinya dalam sastra lisan. Peneliti mengambil legenda Joko Satriyan dari desa Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus dengan harapan terdapat manuskrip legenda tersebut untuk dapat ditelisik, dibaca, terjaga, dan tersimpan warisan budaya Jawa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan metode etnografi. Data penelitian diperoleh menggunakan Teknik observasi, wawancara, perekaman, transkrip, terjemahan, dan disertai dengan dokumentasi. Hasil penelitian analisis struktur naratif menggunakan teori ala Maranda terdapat 8 terem dan fungsi legenda dari teori ala William R Bascon adalah empat fungsi yang tersirat dalam pembentukan cerita. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa cerita Joko Satriyan masuk ke dalam unsur legenda yang memiliki terem dan fungsi sebagai folklor yang harus dilestarikan keberadaannya, salah satunya melalui penyimpanan manuskrip dalam riset ini.Kata kunci: struktur, fungsi, folklor AbstractIndonesia ranks 74th out of 79 participants in the PISA test which includes a literacy test. This is inversely proportional to the fact that Indonesia is rich in diversity, including the diversity of languages as the basis for literacy. The diversity of languages that contain folklore in them is starting to erode with time. The cultural shift made children no longer hear or know the legends (folklore) of their respective regions. This has become a trigger for researchers to bring back folklore to deeply describe its structure and function in oral literature. Researchers took the legend of Joko Satriyan from the village of Sadang, Kec. Jekulo, Kab. Kudus with the hope that there will be a manuscript of the legend so that it can be investigated, read, preserved, and stored as Javanese cultural heritage. The method in this study is descriptive qualitative with an ethnographic method approach. Research data were obtained using observation techniques, interviews, recordings, transcripts, and translations, and accompanied by documentation. The results of the analysis of the narrative structure using Maranda's theory show that there are eight terms and the functions of the legend from William R Bascon's theory are the four functions implicit in story formation. The results of the research prove that Joko Satriyan's story includes elements of legend which have a term and function as folklore that must be preserved, one of which is through the storage of manuscripts in this research.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信