内啡肽按摩和治疗性沟通对腹腔镜焦虑水平的影响

MAHESA Pub Date : 2023-10-01 DOI:10.33024/mahesa.v3i10.10872
Lina Marlina, Ai Rahmawati, Eneng Daryanti, Maria Ulfah Jamil, Meti Sulastri, Sri Gustini
{"title":"内啡肽按摩和治疗性沟通对腹腔镜焦虑水平的影响","authors":"Lina Marlina, Ai Rahmawati, Eneng Daryanti, Maria Ulfah Jamil, Meti Sulastri, Sri Gustini","doi":"10.33024/mahesa.v3i10.10872","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Childbirth is a natural occurrence that is experienced by every woman. In the process of childbirth, there will be a combination of physical processes and emotional experiences, causing anxiety. Anxiety can be overcome non-pharmacologically through relaxation. Relaxation can be in the form of endorphine massage or therapeutic communication. To determine the effectiveness of endorphin massage and therapeutic communication on anxiety levels in the first stage of labour. Used was quasi-experimental with a one group pretest posttest design. The population was all mothers who gave birth in the first stage at the Sukalaksana Health Center and Bungursari Health Center, using a quota sampling technique, namely at the Sukalaksana Health Center as many as 16 respondents with endorphine massage interventions, Bungursari Health Center 16 respondents with therapeutic communication techniques. Before and after the intervention, the HARS anxiety scale questionnaire was given. Data analysis used paired t test. Anxiety research before the intervention found that all mothers who gave birth experienced anxiety, and the highest was in the moderate category with 18 people (56.25%). After treatment, the highest anxiety level in therapeutic communication respondents, namely the moderate category, was 12 people (75%), the most endorphine massage respondents were in the moderate category, 13 people (81.25%). There is an effect of therapeutic communication and endorphine massage on anxiety levels with a ρvalue below 0.05, namely the therapeutic communication group 0.001 and the endorphine massage group 0.002. Endorphine massage reduced anxiety levels more because the average anxiety level of the therapeutic communication group was higher (5.8125) than the endorphine massage group (5.3750) Keywords : Endorphin Massage, Therapeutic Communication, Anxiety, Labour ABSTRAK Persalinan merupakan kejadian alamiah yang dialami setiap perempuan. Pada proses persalinan, akan terjadi sebuah kombinasi antara proses fisik dan pengalaman emosional, sehingga menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat diatasai secara non farmakologi melalui relaksasi. Relaksasi bisa berupa pijat endorphine maupun komunikasi terapeutik. Untuk mengetahui efektivitas pijat endorphin dan komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan inpartu kala I. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasinya adalah seluruh ibu yang melahirkan kala I di Puskesmas Sukalaksana dan Puskesmas Bungursari, dengan teknik quota sampling, yaitu di Puskesmas Sukalaksana sebanyak 16 responden dengan intervensi pijat endorphine, Puskesmas Bungursari 16 responden dengan teknik komunikasi teurapeutik. Sebelum dan sesudah intervensi, diberikan kuesioner skala kecemasan HARS. Analisis data menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian kecemasan sebelum intervensi diperoleh bahwa semua ibu melahirkan mengalami kecemasan, dan paling tinggi ada pada kategori sedang sebanyak 18 orang (56.25%). Setelah perlakuan, tingkat kecemasan pada responden komunikasi terapeutik paling banyak yaitu kategori sedang sebanyak 12 orang (75%), pada responden pijat endorphine paling banyak kategori sedang sebanyak 13 orang (81.25%). Terdapat pengaruh komunikasi terapeutik dan pijat endorphine terhadap tingkat kecemasan dengan ρvalue dibawah 0,05 yaitu kelompok komunikasi terapeutik 0,001 dan kelompok pijat endorphine 0,002 . Pijat endorphine lebih menurunkan tingkat kecemasan karena rata-rata tingkat kecemasan kelompok komunikasi terapeutik lebih tinggi (5,8125) dibandingkan kelompok pijat endorphine (5,3750) Kata Kunci: Pijat Endorpin, Komunikasi Terapeutik, Kecemasan, Inpartu","PeriodicalId":473322,"journal":{"name":"MAHESA","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Efektivitas Pijat Endorphin dan Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan Inpartu Kala I\",\"authors\":\"Lina Marlina, Ai Rahmawati, Eneng Daryanti, Maria Ulfah Jamil, Meti Sulastri, Sri Gustini\",\"doi\":\"10.33024/mahesa.v3i10.10872\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT Childbirth is a natural occurrence that is experienced by every woman. In the process of childbirth, there will be a combination of physical processes and emotional experiences, causing anxiety. Anxiety can be overcome non-pharmacologically through relaxation. Relaxation can be in the form of endorphine massage or therapeutic communication. To determine the effectiveness of endorphin massage and therapeutic communication on anxiety levels in the first stage of labour. Used was quasi-experimental with a one group pretest posttest design. The population was all mothers who gave birth in the first stage at the Sukalaksana Health Center and Bungursari Health Center, using a quota sampling technique, namely at the Sukalaksana Health Center as many as 16 respondents with endorphine massage interventions, Bungursari Health Center 16 respondents with therapeutic communication techniques. Before and after the intervention, the HARS anxiety scale questionnaire was given. Data analysis used paired t test. Anxiety research before the intervention found that all mothers who gave birth experienced anxiety, and the highest was in the moderate category with 18 people (56.25%). After treatment, the highest anxiety level in therapeutic communication respondents, namely the moderate category, was 12 people (75%), the most endorphine massage respondents were in the moderate category, 13 people (81.25%). There is an effect of therapeutic communication and endorphine massage on anxiety levels with a ρvalue below 0.05, namely the therapeutic communication group 0.001 and the endorphine massage group 0.002. Endorphine massage reduced anxiety levels more because the average anxiety level of the therapeutic communication group was higher (5.8125) than the endorphine massage group (5.3750) Keywords : Endorphin Massage, Therapeutic Communication, Anxiety, Labour ABSTRAK Persalinan merupakan kejadian alamiah yang dialami setiap perempuan. Pada proses persalinan, akan terjadi sebuah kombinasi antara proses fisik dan pengalaman emosional, sehingga menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat diatasai secara non farmakologi melalui relaksasi. Relaksasi bisa berupa pijat endorphine maupun komunikasi terapeutik. Untuk mengetahui efektivitas pijat endorphin dan komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan inpartu kala I. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasinya adalah seluruh ibu yang melahirkan kala I di Puskesmas Sukalaksana dan Puskesmas Bungursari, dengan teknik quota sampling, yaitu di Puskesmas Sukalaksana sebanyak 16 responden dengan intervensi pijat endorphine, Puskesmas Bungursari 16 responden dengan teknik komunikasi teurapeutik. Sebelum dan sesudah intervensi, diberikan kuesioner skala kecemasan HARS. Analisis data menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian kecemasan sebelum intervensi diperoleh bahwa semua ibu melahirkan mengalami kecemasan, dan paling tinggi ada pada kategori sedang sebanyak 18 orang (56.25%). Setelah perlakuan, tingkat kecemasan pada responden komunikasi terapeutik paling banyak yaitu kategori sedang sebanyak 12 orang (75%), pada responden pijat endorphine paling banyak kategori sedang sebanyak 13 orang (81.25%). Terdapat pengaruh komunikasi terapeutik dan pijat endorphine terhadap tingkat kecemasan dengan ρvalue dibawah 0,05 yaitu kelompok komunikasi terapeutik 0,001 dan kelompok pijat endorphine 0,002 . Pijat endorphine lebih menurunkan tingkat kecemasan karena rata-rata tingkat kecemasan kelompok komunikasi terapeutik lebih tinggi (5,8125) dibandingkan kelompok pijat endorphine (5,3750) Kata Kunci: Pijat Endorpin, Komunikasi Terapeutik, Kecemasan, Inpartu\",\"PeriodicalId\":473322,\"journal\":{\"name\":\"MAHESA\",\"volume\":\"5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MAHESA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i10.10872\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MAHESA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i10.10872","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

分娩是每个妇女都会经历的自然现象。在分娩过程中,会有身体过程和情绪体验的结合,引起焦虑。焦虑可以通过放松来克服。放松可以以内啡肽按摩或治疗性交流的形式进行。目的探讨内啡肽按摩和治疗性沟通对分娩第一阶段焦虑水平的影响。采用准实验设计,一组前测后测设计。调查对象均为第一阶段在苏卡拉卡拉萨那保健中心和邦古尔萨里保健中心分娩的母亲,采用配额抽样技术,即在苏卡拉卡拉萨那保健中心有多达16名受访者接受内啡素按摩干预,邦古尔萨里保健中心有16名受访者接受治疗性沟通技术。干预前后分别给予HARS焦虑量表问卷。数据分析采用配对t检验。干预前的焦虑研究发现,所有分娩的母亲都经历过焦虑,其中最高的是中度焦虑,有18人(56.25%)。治疗后,治疗性沟通应答者中焦虑水平最高的为12人(75%),内啡肽按摩应答者中焦虑水平最高的为13人(81.25%)。治疗性沟通和内啡肽按摩对焦虑水平的影响ρ值均小于0.05,即治疗性沟通组为0.001,内啡肽按摩组为0.002。内啡肽按摩更能降低焦虑水平,因为治疗性交流组的平均焦虑水平(5.8125)高于内啡肽按摩组(5.3750)。关键词:内啡肽按摩;治疗性交流;焦虑;帕达表达个人情感,akan terjadi sebuah kombinasi antara表达情感,sehinga menimbulkan kecemasan。中国农业农业发展的现状与现状。内啡肽是一种神经递质,是一种神经递质。为她mengetahui efektivitas pijat内啡肽丹komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan inpartu卡拉i Metode penelitian杨digunakan adalah准eksperimen dengan desain一组预备考试期末测验。Populasinya adalah seluruh ibu yang melahirkan kala I di Puskesmas Sukalaksana dan Puskesmas Bungursari, dengan技术指标抽样,yitu di Puskesmas Sukalaksana sebanyak 16应答dengan干预pijin内啡肽,Puskesmas Bungursari 16应答dengan技术指标komunikasi teurapeutik。这是以色列政府的一项干预措施。分析数据采用配对t检验。Hasil penelitian kecemasan sebelum intervensi diperoleh bahwa semua ibu melahirkan mengalami kecemasan, dan paling tinggi ada ada kategori sedang sebanyak 18(56.25%)。Setelah perlakuan, tingkat kecemasan pada应答komunikasi terapeutik paling banyak yitu kategori sedang sebanyak 12 orang (75%), pada应答pijat endorphine paling banyak kategori sedang sebanyak 13 orang(81.25%)。Terdapat pengaruh komunikasi terapeutik danpijine terhadap tingkat kecemasan dengan ρvalue dibawah 0,05 yitu kelompok komunikasi terapeutik 0,001丹kelompok pijine 0,002。Pijat endorphine lebih menurunkan tingkat kecemasan karena rata-rata tingkat kecemasan kelompok komunikasi terapeutik lebih tingi (5,8125) dibandingkan kelompok Pijat endorphine (5,3750) Kata Kunci: Pijat Endorpin, komunikasi terapeutik, kecemasan, Inpartu
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Efektivitas Pijat Endorphin dan Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan Inpartu Kala I
ABSTRACT Childbirth is a natural occurrence that is experienced by every woman. In the process of childbirth, there will be a combination of physical processes and emotional experiences, causing anxiety. Anxiety can be overcome non-pharmacologically through relaxation. Relaxation can be in the form of endorphine massage or therapeutic communication. To determine the effectiveness of endorphin massage and therapeutic communication on anxiety levels in the first stage of labour. Used was quasi-experimental with a one group pretest posttest design. The population was all mothers who gave birth in the first stage at the Sukalaksana Health Center and Bungursari Health Center, using a quota sampling technique, namely at the Sukalaksana Health Center as many as 16 respondents with endorphine massage interventions, Bungursari Health Center 16 respondents with therapeutic communication techniques. Before and after the intervention, the HARS anxiety scale questionnaire was given. Data analysis used paired t test. Anxiety research before the intervention found that all mothers who gave birth experienced anxiety, and the highest was in the moderate category with 18 people (56.25%). After treatment, the highest anxiety level in therapeutic communication respondents, namely the moderate category, was 12 people (75%), the most endorphine massage respondents were in the moderate category, 13 people (81.25%). There is an effect of therapeutic communication and endorphine massage on anxiety levels with a ρvalue below 0.05, namely the therapeutic communication group 0.001 and the endorphine massage group 0.002. Endorphine massage reduced anxiety levels more because the average anxiety level of the therapeutic communication group was higher (5.8125) than the endorphine massage group (5.3750) Keywords : Endorphin Massage, Therapeutic Communication, Anxiety, Labour ABSTRAK Persalinan merupakan kejadian alamiah yang dialami setiap perempuan. Pada proses persalinan, akan terjadi sebuah kombinasi antara proses fisik dan pengalaman emosional, sehingga menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat diatasai secara non farmakologi melalui relaksasi. Relaksasi bisa berupa pijat endorphine maupun komunikasi terapeutik. Untuk mengetahui efektivitas pijat endorphin dan komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan inpartu kala I. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasinya adalah seluruh ibu yang melahirkan kala I di Puskesmas Sukalaksana dan Puskesmas Bungursari, dengan teknik quota sampling, yaitu di Puskesmas Sukalaksana sebanyak 16 responden dengan intervensi pijat endorphine, Puskesmas Bungursari 16 responden dengan teknik komunikasi teurapeutik. Sebelum dan sesudah intervensi, diberikan kuesioner skala kecemasan HARS. Analisis data menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian kecemasan sebelum intervensi diperoleh bahwa semua ibu melahirkan mengalami kecemasan, dan paling tinggi ada pada kategori sedang sebanyak 18 orang (56.25%). Setelah perlakuan, tingkat kecemasan pada responden komunikasi terapeutik paling banyak yaitu kategori sedang sebanyak 12 orang (75%), pada responden pijat endorphine paling banyak kategori sedang sebanyak 13 orang (81.25%). Terdapat pengaruh komunikasi terapeutik dan pijat endorphine terhadap tingkat kecemasan dengan ρvalue dibawah 0,05 yaitu kelompok komunikasi terapeutik 0,001 dan kelompok pijat endorphine 0,002 . Pijat endorphine lebih menurunkan tingkat kecemasan karena rata-rata tingkat kecemasan kelompok komunikasi terapeutik lebih tinggi (5,8125) dibandingkan kelompok pijat endorphine (5,3750) Kata Kunci: Pijat Endorpin, Komunikasi Terapeutik, Kecemasan, Inpartu
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信