{"title":"职前教师和教师教育工作者对英语教学和数字公民的看法","authors":"Widia Fransiska","doi":"10.47662/pedagogi.v9i2.610","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Teknologi dapat mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri, namun siswa mungkin tidak memahami norma dan perilaku yang tepat dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi keyakinan calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru tentang TELL dan Digital Citizenship di Indonesia. Penelitian ini mengikuti pendekatan kualitatif dengan metodologi studi kasus. Data diperoleh dari wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Setelah menganalisis data, temuan menunjukkan bahwa calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru memiliki keyakinan yang kuat tentang penggunaan teknologi untuk mengajar bahasa Inggris di Indonesia. Namun, pemahaman calon guru tentang integrasi teknologi tidak mengacu pada apa yang dapat ditawarkan TELL, melainkan terbatas pada penggunaan kamus digital dan alat terjemahan. Hal ini disebabkan para calon guru belum mengetahui manfaat TELL dalam program pendidikannya. Dalam kaitannya dengan Digital Citizenship, baik calon guru Bahasa Inggris maupun pendidik guru Bahasa Inggris belum mengenal elemen – elemen dari Digital Citizenship. Namun, pendidik guru telah mendorong calon guru bahasa Inggris untuk mencegah tindakan plagiarism yang merupakan salah satu elemen dari Digital Ctizizenship. Temuan menunjukkan bahwa mungkin bermanfaat untuk mengajarkan TELL dan Digital Citizenship kepada guru bahasa Inggris dan pendidik guru.","PeriodicalId":473094,"journal":{"name":"Pedagogi : Jurnal Ilmiah Pendidikan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PRE-SERVICE TEACHERS’ AND TEACHER EDUCATORS’ BELIEFS ABOUT TELL AND DIGITAL CITIZENSHIP IN ELT\",\"authors\":\"Widia Fransiska\",\"doi\":\"10.47662/pedagogi.v9i2.610\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Teknologi dapat mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri, namun siswa mungkin tidak memahami norma dan perilaku yang tepat dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi keyakinan calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru tentang TELL dan Digital Citizenship di Indonesia. Penelitian ini mengikuti pendekatan kualitatif dengan metodologi studi kasus. Data diperoleh dari wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Setelah menganalisis data, temuan menunjukkan bahwa calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru memiliki keyakinan yang kuat tentang penggunaan teknologi untuk mengajar bahasa Inggris di Indonesia. Namun, pemahaman calon guru tentang integrasi teknologi tidak mengacu pada apa yang dapat ditawarkan TELL, melainkan terbatas pada penggunaan kamus digital dan alat terjemahan. Hal ini disebabkan para calon guru belum mengetahui manfaat TELL dalam program pendidikannya. Dalam kaitannya dengan Digital Citizenship, baik calon guru Bahasa Inggris maupun pendidik guru Bahasa Inggris belum mengenal elemen – elemen dari Digital Citizenship. Namun, pendidik guru telah mendorong calon guru bahasa Inggris untuk mencegah tindakan plagiarism yang merupakan salah satu elemen dari Digital Ctizizenship. Temuan menunjukkan bahwa mungkin bermanfaat untuk mengajarkan TELL dan Digital Citizenship kepada guru bahasa Inggris dan pendidik guru.\",\"PeriodicalId\":473094,\"journal\":{\"name\":\"Pedagogi : Jurnal Ilmiah Pendidikan\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pedagogi : Jurnal Ilmiah Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47662/pedagogi.v9i2.610\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pedagogi : Jurnal Ilmiah Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47662/pedagogi.v9i2.610","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PRE-SERVICE TEACHERS’ AND TEACHER EDUCATORS’ BELIEFS ABOUT TELL AND DIGITAL CITIZENSHIP IN ELT
Teknologi dapat mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri, namun siswa mungkin tidak memahami norma dan perilaku yang tepat dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi keyakinan calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru tentang TELL dan Digital Citizenship di Indonesia. Penelitian ini mengikuti pendekatan kualitatif dengan metodologi studi kasus. Data diperoleh dari wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Setelah menganalisis data, temuan menunjukkan bahwa calon guru bahasa Inggris dan pendidik guru memiliki keyakinan yang kuat tentang penggunaan teknologi untuk mengajar bahasa Inggris di Indonesia. Namun, pemahaman calon guru tentang integrasi teknologi tidak mengacu pada apa yang dapat ditawarkan TELL, melainkan terbatas pada penggunaan kamus digital dan alat terjemahan. Hal ini disebabkan para calon guru belum mengetahui manfaat TELL dalam program pendidikannya. Dalam kaitannya dengan Digital Citizenship, baik calon guru Bahasa Inggris maupun pendidik guru Bahasa Inggris belum mengenal elemen – elemen dari Digital Citizenship. Namun, pendidik guru telah mendorong calon guru bahasa Inggris untuk mencegah tindakan plagiarism yang merupakan salah satu elemen dari Digital Ctizizenship. Temuan menunjukkan bahwa mungkin bermanfaat untuk mengajarkan TELL dan Digital Citizenship kepada guru bahasa Inggris dan pendidik guru.