Arwinder Singh, Muhammad Firdaus, Oskar Ady Widarta, Yosafat Kurniawan Sugiarto, Danny Halim, Ahmad Faried
{"title":"这是谁在达马斯癌症医院担任2级和3级脑膜炎病例的流行病学概述","authors":"Arwinder Singh, Muhammad Firdaus, Oskar Ady Widarta, Yosafat Kurniawan Sugiarto, Danny Halim, Ahmad Faried","doi":"10.33024/mahesa.v3i11.11573","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Meningioma is the most common primary intracranial tumors in adults. Although most meningioma cases are regarded as benign, certain types have been suggested of having higher proliferative capacities compared to the majority. Knowing the epidemiology of the more aggressive types of meningioma are important to anticipate the disease burden and improve their management. This study aims to describe the epidemiology of WHO grade II and III intracranial meningiomas at Dharmais National Cancer Center Hospital. All patients diagnosed with WHO grade II or III intracranial meningiomas between 2011 and 2022 were included in this study. Information on patient’s characteristics, tumor location, and histopathological analyses. As many as thirty-three patients diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas between 2011 and 2022. Most patients were female (72.72%), aged between 40- to 60-year-old (57.57%), classified as WHO grade II (60.6%), and had their tumors located at convexity regions (48.48%). The most common grade II intracranial meningioma is atypical (95%), while the majority of grade III intracranial meningiomas is anaplastic (76.92%). In both WHO grade II and III intracranial meningiomas, the highest number of patients aged between 40- to 60-year-old, 60% and 53.85%, respectively. Interestingly, most WHO grade II intracranial meningiomas were in skullbase regions (50%); meanwhile, majority of WHO grade III intracranial meningiomas were in convexity regions (69.23%). Although it only represents a minor fraction from the total meningioma cases, patients who are diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas are faced with higher risks of morbidity and mortality compared to WHO grade I intracranial meningiomas. The results of this study describe the current epidemiology of this challenging tumor. Keywords : Intracranial, Meningioma, Benign, WHO Grading ABSTRAK Meningioma adalah tumor intrakranial yang paling sering terjadi pada pasien dewasa. Meskipun kebanyakan kasus meningioma intrakranial tergolong jinak, namun beberapa tipe meningioma tertentu terbukti memiliki kapasitas proliferatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas tipe meningioma. Pengetahuan mengenai epidemiologi dari tipe meningioma yang bersifat agresif sangatlah penting untung mengetahui beban penyakit dan melakukan upaya peningkatan manajemen penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data epidemiologi meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 berdasarkan klasifikasi histopatologis yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO). Seluruh pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 di RS Kanker Dharmais selama periode tahun 2011 s.d. 2022 dimasukkan ke dalam studi ini. Data mengenai karakteristik pasien, lokasi tumor, dan hasil analisis histopatologis diambil dan diolah sebagai data penelitian. Sebanyak 33 pasien didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 selama periode tahun 2011 s.d. 2022. Mayoritas pasien adalah perempuan (72.72%), berusia antara 40 s.d. 60 tahun (57.57%), didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 (60.6%), dengan lokasi tumor di daerah konveksitas (48.48%). Jenis meningioma derajat 2 tersering adalah atipikal (95%), sedangkan jenis meningioma derajat 3 tersering adalah anaplastik (76.92%). Rentang usia terbanyak dari pasien penderita meningioma intrakranial derajat 2 (60%) dan 3 (53.85%) adalah 40 s.d. 60 tahun. Dalam hal lokasi tumor, lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 2 adalah dasar tengkorak (50%), sedangkan lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 3 adalah konveksitas (69.23%). Meskipun mayoritas pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial tergolong sebagai derajat 1, namun pasien meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 memiliki resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Hasil dari penelitian ini memaparkan data epidemiologi terkini dari jenis meningioma intrakranial yang terbilang lebih agresif. Kata Kunci: Meningioma, Intrakranial, Jinak, Derajat WHO","PeriodicalId":473322,"journal":{"name":"MAHESA","volume":"108 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran Epidemiologi Kasus Tumor Meningioma Intrakranial WHO Derajat II dan III di Rumah Sakit Kanker Dharmais\",\"authors\":\"Arwinder Singh, Muhammad Firdaus, Oskar Ady Widarta, Yosafat Kurniawan Sugiarto, Danny Halim, Ahmad Faried\",\"doi\":\"10.33024/mahesa.v3i11.11573\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT Meningioma is the most common primary intracranial tumors in adults. Although most meningioma cases are regarded as benign, certain types have been suggested of having higher proliferative capacities compared to the majority. Knowing the epidemiology of the more aggressive types of meningioma are important to anticipate the disease burden and improve their management. This study aims to describe the epidemiology of WHO grade II and III intracranial meningiomas at Dharmais National Cancer Center Hospital. All patients diagnosed with WHO grade II or III intracranial meningiomas between 2011 and 2022 were included in this study. Information on patient’s characteristics, tumor location, and histopathological analyses. As many as thirty-three patients diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas between 2011 and 2022. Most patients were female (72.72%), aged between 40- to 60-year-old (57.57%), classified as WHO grade II (60.6%), and had their tumors located at convexity regions (48.48%). The most common grade II intracranial meningioma is atypical (95%), while the majority of grade III intracranial meningiomas is anaplastic (76.92%). In both WHO grade II and III intracranial meningiomas, the highest number of patients aged between 40- to 60-year-old, 60% and 53.85%, respectively. Interestingly, most WHO grade II intracranial meningiomas were in skullbase regions (50%); meanwhile, majority of WHO grade III intracranial meningiomas were in convexity regions (69.23%). Although it only represents a minor fraction from the total meningioma cases, patients who are diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas are faced with higher risks of morbidity and mortality compared to WHO grade I intracranial meningiomas. The results of this study describe the current epidemiology of this challenging tumor. Keywords : Intracranial, Meningioma, Benign, WHO Grading ABSTRAK Meningioma adalah tumor intrakranial yang paling sering terjadi pada pasien dewasa. Meskipun kebanyakan kasus meningioma intrakranial tergolong jinak, namun beberapa tipe meningioma tertentu terbukti memiliki kapasitas proliferatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas tipe meningioma. Pengetahuan mengenai epidemiologi dari tipe meningioma yang bersifat agresif sangatlah penting untung mengetahui beban penyakit dan melakukan upaya peningkatan manajemen penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data epidemiologi meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 berdasarkan klasifikasi histopatologis yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO). Seluruh pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 di RS Kanker Dharmais selama periode tahun 2011 s.d. 2022 dimasukkan ke dalam studi ini. Data mengenai karakteristik pasien, lokasi tumor, dan hasil analisis histopatologis diambil dan diolah sebagai data penelitian. Sebanyak 33 pasien didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 selama periode tahun 2011 s.d. 2022. Mayoritas pasien adalah perempuan (72.72%), berusia antara 40 s.d. 60 tahun (57.57%), didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 (60.6%), dengan lokasi tumor di daerah konveksitas (48.48%). Jenis meningioma derajat 2 tersering adalah atipikal (95%), sedangkan jenis meningioma derajat 3 tersering adalah anaplastik (76.92%). Rentang usia terbanyak dari pasien penderita meningioma intrakranial derajat 2 (60%) dan 3 (53.85%) adalah 40 s.d. 60 tahun. Dalam hal lokasi tumor, lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 2 adalah dasar tengkorak (50%), sedangkan lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 3 adalah konveksitas (69.23%). Meskipun mayoritas pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial tergolong sebagai derajat 1, namun pasien meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 memiliki resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Hasil dari penelitian ini memaparkan data epidemiologi terkini dari jenis meningioma intrakranial yang terbilang lebih agresif. Kata Kunci: Meningioma, Intrakranial, Jinak, Derajat WHO\",\"PeriodicalId\":473322,\"journal\":{\"name\":\"MAHESA\",\"volume\":\"108 2\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MAHESA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i11.11573\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MAHESA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i11.11573","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
脑膜瘤是成人最常见的原发性颅内肿瘤。虽然大多数脑膜瘤病例被认为是良性的,但与大多数脑膜瘤相比,某些类型的脑膜瘤具有更高的增殖能力。了解更具侵袭性的脑膜瘤类型的流行病学对预测疾病负担和改善其管理非常重要。本研究旨在描述世卫组织II级和III级颅内脑膜瘤在达摩国立肿瘤中心医院的流行病学。2011年至2022年间诊断为世卫组织II级或III级颅内脑膜瘤的所有患者均纳入本研究。患者特征、肿瘤位置、组织病理分析等信息。2011年至2022年期间,多达33名患者被诊断为世卫组织II级和III级颅内脑膜瘤。大多数患者为女性(72.72%),年龄在40 ~ 60岁(57.57%),WHO分级为II级(60.6%),肿瘤位于凸区(48.48%)。最常见的II级颅内脑膜瘤为非典型(95%),而大多数III级颅内脑膜瘤为间变性(76.92%)。在WHOⅱ级和ⅲ级颅内脑膜瘤中,40 ~ 60岁的患者人数最多,分别为60%和53.85%。有趣的是,大多数WHO II级颅内脑膜瘤发生在颅底区域(50%);世卫组织III级颅内脑膜瘤以凸区居多(69.23%)。虽然它只占脑膜瘤病例总数的一小部分,但与世卫组织一级颅内脑膜瘤相比,被诊断为世卫组织二级和三级颅内脑膜瘤的患者面临更高的发病率和死亡率风险。这项研究的结果描述了目前这种具有挑战性的肿瘤的流行病学。关键词:颅内,脑膜瘤,良性,WHO分级脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤。流行性脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤,脑膜瘤资料流行病学脑膜瘤颅内deraji 2丹3 berdasarkan klasikasi组织病理学yang ditetapkan oleh, oleh and kesehatan dunia /世界卫生组织(WHO)。【诊断】邓干脑膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤。资料分类:karakteristik pasien, lokasi tumor, dan hasil,组织病理学分析,diambil, diolah sebagai,资料分类:Sebanyak 33例患者诊断为登干脑膜瘤,颅内脱位2例,颅内脱位3例。诊断为脑膜瘤2例(60.6%),脑膜瘤2例(48.48%),脑膜瘤2例(72.72%),脑脊膜瘤4例(57.57%)。Jenis deraja2型脑膜瘤(95%),sedangkan Jenis deraja3型脑膜瘤(76.92%)。脑膜瘤2号(60%)、3号(53.85%)、40号、60号。Dalam hal lokasi肿瘤,lokasi肿瘤,合并达里脑膜瘤2例adalah dasar tenkorak (50%), sedangkan lokasi肿瘤合并达里脑膜瘤3例adalah konveksitas(69.23%)。诊断:登干脑膜瘤颅内肿瘤1例,脑膜瘤颅内肿瘤2例,脑膜瘤颅内肿瘤2例,脑膜瘤发病率和死亡率3例。脑内脑膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤,脑脊膜瘤Kata Kunci:脑膜瘤,颅内,Jinak, Derajat WHO
Gambaran Epidemiologi Kasus Tumor Meningioma Intrakranial WHO Derajat II dan III di Rumah Sakit Kanker Dharmais
ABSTRACT Meningioma is the most common primary intracranial tumors in adults. Although most meningioma cases are regarded as benign, certain types have been suggested of having higher proliferative capacities compared to the majority. Knowing the epidemiology of the more aggressive types of meningioma are important to anticipate the disease burden and improve their management. This study aims to describe the epidemiology of WHO grade II and III intracranial meningiomas at Dharmais National Cancer Center Hospital. All patients diagnosed with WHO grade II or III intracranial meningiomas between 2011 and 2022 were included in this study. Information on patient’s characteristics, tumor location, and histopathological analyses. As many as thirty-three patients diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas between 2011 and 2022. Most patients were female (72.72%), aged between 40- to 60-year-old (57.57%), classified as WHO grade II (60.6%), and had their tumors located at convexity regions (48.48%). The most common grade II intracranial meningioma is atypical (95%), while the majority of grade III intracranial meningiomas is anaplastic (76.92%). In both WHO grade II and III intracranial meningiomas, the highest number of patients aged between 40- to 60-year-old, 60% and 53.85%, respectively. Interestingly, most WHO grade II intracranial meningiomas were in skullbase regions (50%); meanwhile, majority of WHO grade III intracranial meningiomas were in convexity regions (69.23%). Although it only represents a minor fraction from the total meningioma cases, patients who are diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas are faced with higher risks of morbidity and mortality compared to WHO grade I intracranial meningiomas. The results of this study describe the current epidemiology of this challenging tumor. Keywords : Intracranial, Meningioma, Benign, WHO Grading ABSTRAK Meningioma adalah tumor intrakranial yang paling sering terjadi pada pasien dewasa. Meskipun kebanyakan kasus meningioma intrakranial tergolong jinak, namun beberapa tipe meningioma tertentu terbukti memiliki kapasitas proliferatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas tipe meningioma. Pengetahuan mengenai epidemiologi dari tipe meningioma yang bersifat agresif sangatlah penting untung mengetahui beban penyakit dan melakukan upaya peningkatan manajemen penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data epidemiologi meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 berdasarkan klasifikasi histopatologis yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO). Seluruh pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 di RS Kanker Dharmais selama periode tahun 2011 s.d. 2022 dimasukkan ke dalam studi ini. Data mengenai karakteristik pasien, lokasi tumor, dan hasil analisis histopatologis diambil dan diolah sebagai data penelitian. Sebanyak 33 pasien didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 selama periode tahun 2011 s.d. 2022. Mayoritas pasien adalah perempuan (72.72%), berusia antara 40 s.d. 60 tahun (57.57%), didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 (60.6%), dengan lokasi tumor di daerah konveksitas (48.48%). Jenis meningioma derajat 2 tersering adalah atipikal (95%), sedangkan jenis meningioma derajat 3 tersering adalah anaplastik (76.92%). Rentang usia terbanyak dari pasien penderita meningioma intrakranial derajat 2 (60%) dan 3 (53.85%) adalah 40 s.d. 60 tahun. Dalam hal lokasi tumor, lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 2 adalah dasar tengkorak (50%), sedangkan lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 3 adalah konveksitas (69.23%). Meskipun mayoritas pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial tergolong sebagai derajat 1, namun pasien meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 memiliki resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Hasil dari penelitian ini memaparkan data epidemiologi terkini dari jenis meningioma intrakranial yang terbilang lebih agresif. Kata Kunci: Meningioma, Intrakranial, Jinak, Derajat WHO