{"title":"瑜伽对失眠障碍的影响","authors":"Mediska Arta Pramesti","doi":"10.33024/mahesa.v3i11.11381","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Sleep is a need for every human being. Non-organic sleep disorders including dyssomnias and parasomnias. Dyssomnia is a primary psychogenic condition in which the main disturbance is the amount, quality or timing of sleep caused by emotional issues, for example: insomnia, hypersomnia, disturbed sleep-wake schedule. In Indonesia, the prevalence rate of insomnia is around 67%. Meanwhile, 55.8% had mild insomnia and 23.3% had moderate insomnia. The use of mindfulness-based therapies for insomnia, which are based on mindfulness mediation, guided imagery, and biofeedback, can also be incorporated into treatment. By doing yoga, especially breathing techniques or pranayama, it can make a person more focused, calm the mind, reduce stress levels, give a feeling of calm and comfort to the body, so it is hoped that it can overcome insomnia. Keywords: Yoga, Sleep Disturbance, Insomnia ABSTRAK Tidur adalah kebutuhan setiap manusia. Gangguan tidur non-organik termasuk dyssomnia dan parasomnia. Dyssomnia adalah kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional, misalnya: insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-jaga. Di Indonesia, angka prevalensi insomnia sekitar 67%. Sedangkan sebanyak 55,8 % insomnia ringan dan 23,3 % mengalami insomnia sedang. Penggunaan terapi berbasis mindfulness untuk insomnia, yang didasarkan pada mediasi mindfulness, citra terbimbing, dan biofeedback, juga dapat dimasukkan ke dalam pengobatan. Dengan melakukan yoga, terutama teknik olah napas atau pranayama, membuat seseorang menjadi lebih fokus, menenangkan pikiran, menurunkan tingkat stress, memberikan perasaan tenang dan nyaman pada tubuh, sehingga diharapkan dapat mengatasi insomnia. Kata Kunci: Yoga, Gangguan Tidur, Insomnia","PeriodicalId":473322,"journal":{"name":"MAHESA","volume":"110 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Yoga terhadap Gangguan Tidur Insomnia\",\"authors\":\"Mediska Arta Pramesti\",\"doi\":\"10.33024/mahesa.v3i11.11381\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT Sleep is a need for every human being. Non-organic sleep disorders including dyssomnias and parasomnias. Dyssomnia is a primary psychogenic condition in which the main disturbance is the amount, quality or timing of sleep caused by emotional issues, for example: insomnia, hypersomnia, disturbed sleep-wake schedule. In Indonesia, the prevalence rate of insomnia is around 67%. Meanwhile, 55.8% had mild insomnia and 23.3% had moderate insomnia. The use of mindfulness-based therapies for insomnia, which are based on mindfulness mediation, guided imagery, and biofeedback, can also be incorporated into treatment. By doing yoga, especially breathing techniques or pranayama, it can make a person more focused, calm the mind, reduce stress levels, give a feeling of calm and comfort to the body, so it is hoped that it can overcome insomnia. Keywords: Yoga, Sleep Disturbance, Insomnia ABSTRAK Tidur adalah kebutuhan setiap manusia. Gangguan tidur non-organik termasuk dyssomnia dan parasomnia. Dyssomnia adalah kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional, misalnya: insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-jaga. Di Indonesia, angka prevalensi insomnia sekitar 67%. Sedangkan sebanyak 55,8 % insomnia ringan dan 23,3 % mengalami insomnia sedang. Penggunaan terapi berbasis mindfulness untuk insomnia, yang didasarkan pada mediasi mindfulness, citra terbimbing, dan biofeedback, juga dapat dimasukkan ke dalam pengobatan. Dengan melakukan yoga, terutama teknik olah napas atau pranayama, membuat seseorang menjadi lebih fokus, menenangkan pikiran, menurunkan tingkat stress, memberikan perasaan tenang dan nyaman pada tubuh, sehingga diharapkan dapat mengatasi insomnia. Kata Kunci: Yoga, Gangguan Tidur, Insomnia\",\"PeriodicalId\":473322,\"journal\":{\"name\":\"MAHESA\",\"volume\":\"110 3\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MAHESA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i11.11381\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MAHESA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i11.11381","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
睡眠是每个人都需要的。非器质性睡眠障碍,包括睡眠障碍和睡眠异常。睡眠障碍是一种主要的心因性疾病,其主要障碍是由情绪问题引起的睡眠的数量、质量或时间,例如:失眠、嗜睡、睡眠-觉醒时间表紊乱。在印度尼西亚,失眠症的患病率约为67%。55.8%的人有轻度失眠,23.3%的人有中度失眠。以正念为基础的失眠疗法,基于正念冥想、引导意象和生物反馈,也可以纳入治疗。通过做瑜伽,特别是呼吸技巧或调息,它可以使一个人更专注,平静的头脑,减少压力水平,给身体一种平静和舒适的感觉,所以希望它可以克服失眠。关键词:瑜伽;睡眠障碍;失眠;非器质性睡眠障碍和睡眠异常。睡眠障碍:失眠,嗜睡症,睡眠障碍,睡眠障碍。迪印尼,安卡失眠症患病率达67%。Sedangkan sebanyak 55,8 %失眠,ringan dan 23,3 %梦加拉米失眠。彭家南正念治疗失眠,阳didasarkan pada mediasasi正念,佛手冥想,丹生物反馈,juga dapat dimasukkan ke dalam pengobatan。登甘瑜伽,terutama teknik olah napas atau pranayama, menununkan tingkat stress, menunama perasaan tenang dannyaman pada tubuh, sehinga diharapkan dapat mengatasi insomnia。功夫:瑜伽,刚关,失眠
ABSTRACT Sleep is a need for every human being. Non-organic sleep disorders including dyssomnias and parasomnias. Dyssomnia is a primary psychogenic condition in which the main disturbance is the amount, quality or timing of sleep caused by emotional issues, for example: insomnia, hypersomnia, disturbed sleep-wake schedule. In Indonesia, the prevalence rate of insomnia is around 67%. Meanwhile, 55.8% had mild insomnia and 23.3% had moderate insomnia. The use of mindfulness-based therapies for insomnia, which are based on mindfulness mediation, guided imagery, and biofeedback, can also be incorporated into treatment. By doing yoga, especially breathing techniques or pranayama, it can make a person more focused, calm the mind, reduce stress levels, give a feeling of calm and comfort to the body, so it is hoped that it can overcome insomnia. Keywords: Yoga, Sleep Disturbance, Insomnia ABSTRAK Tidur adalah kebutuhan setiap manusia. Gangguan tidur non-organik termasuk dyssomnia dan parasomnia. Dyssomnia adalah kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional, misalnya: insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur-jaga. Di Indonesia, angka prevalensi insomnia sekitar 67%. Sedangkan sebanyak 55,8 % insomnia ringan dan 23,3 % mengalami insomnia sedang. Penggunaan terapi berbasis mindfulness untuk insomnia, yang didasarkan pada mediasi mindfulness, citra terbimbing, dan biofeedback, juga dapat dimasukkan ke dalam pengobatan. Dengan melakukan yoga, terutama teknik olah napas atau pranayama, membuat seseorang menjadi lebih fokus, menenangkan pikiran, menurunkan tingkat stress, memberikan perasaan tenang dan nyaman pada tubuh, sehingga diharapkan dapat mengatasi insomnia. Kata Kunci: Yoga, Gangguan Tidur, Insomnia