{"title":"对网络新闻媒体 Kompas、Kumparan 和 Republika 上 Theo van Leeuwen 针对韩国男团 BTS(Beyond The Scene)种族主义问题的报道进行批判性话语分析","authors":"Olivia Virginia, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23271","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen dalam Pemberitaan Mengenai Isu Rasisme Terhadap Boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada Media Pemberitaan Daring Kompas, Kumparan dan Republika\",\"authors\":\"Olivia Virginia, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana\",\"doi\":\"10.22437/kalistra.v2i2.23271\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.\",\"PeriodicalId\":499642,\"journal\":{\"name\":\"Kajian Linguistik dan Sastra\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Kajian Linguistik dan Sastra\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23271\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Linguistik dan Sastra","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23271","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在运用Theo van Leeuwen的批评话语分析方法,描述在Kompas、Kumparan和Republika印尼网路新闻媒体报导韩国男团BTS (Beyond the Scene)时,种族主义议题的排除形式。本研究采用定性方法和描述性方法。本研究的数据来源直接来自Kompas、Kumparan和Republika印度尼西亚在线新闻媒体的几篇新闻报道。研究结果表明,在被动化形式中有10个排除数据,没有名词化和替代的形式。通过对这三家网络新闻媒体的排除分析,我们发现对防弹少年团遭遇的种族歧视问题的看法是一致的。这三家媒体并不支持防弹少年团的种族歧视行为,这可以从三家媒体对防弹少年团以外的个人或社会团体的报道中看出,尽管这些社会行动者没有被报道,但它们都是通过框架化和边缘化的方式进行报道的。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk- eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan和男孩组合韩国BTS (Beyond The Scene),媒体pemberitaan和印度尼西亚Kompas, Kumparan, dan publika menggunakan penberitaan分析Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen。Penelitian ini menggunakan pendekatan quality dengan方法说明。月数据yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan大胆印度尼西亚Kompas, Kumparan, danpublika。Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10数据eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nomalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat。Melalui分析eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan and daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS。Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, halsebut but ununjukkan melalui bagaimana Ketiga media tersebut dalam memberitakan个人atau kelompok social diluk BTS, dengan cara memberkan框架dan melakukan pemarginalan, meski aktor social tersebut tidak diampilkan。
Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen dalam Pemberitaan Mengenai Isu Rasisme Terhadap Boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada Media Pemberitaan Daring Kompas, Kumparan dan Republika
This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.