{"title":"施舍的神话;罗兰-巴特符号学在《古兰经》中的应用 [2]:271","authors":"Ilham Akbar Habibie","doi":"10.24014/alqudwah.v1i1.23143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas makna sedekah dalam penafsiran dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Artikel ini berfokus untuk mengungkapkan makna denotatif dan konotatif, serta mendiskusikan tentang tanda yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis sumber primer dan sekunder. Sumber primer berasal dari tafsir klasik, kontemporer, dan buku karya Roland Barthes. Adapun tafsir klasik dalam penelitian ini merujuk pada tafsir Al-Maraghi, tafsir Marah Labid, tafsir Jalalain, sedangkan tafsir kontemporer merujuk pada tafsir Al-Mishbah yang membahas Q.S. Al-Baqarah [2]: 271, adapun buku Barthes berjudul Mythologies. Data sekunder adalah artikel dan buku yang membahas konsep sedekah dan merupakan karya orang lain namun masih bersinggungan dengan hasil penafsiran sedekah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 yang berkaitan dengan sedekah. Makna denotatif Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 adalah memberikan harta kepada orang lain atas dasar meringankan beban orang yang membutuhkan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan makna konotatifnya adalah berbuat baik, perkataan baik, mengucapkan salam, perintah melakukan perbuatan baik, dan larangan barbuat zalim. Adapun makna mythologies dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 didapatkan dari makna konotatif yang paling dominan dan mencakup, yakni larangan berbuat zalim pada diri sendiri maupun orang lain. Signifikansi makna dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 pada konteks kekinian terwujud dalam organisasi seperti “Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), PBB adalah organisasi yang bertugas untuk menjaga hubungan komunikasi dengan negara lain, menjaga stabilitas keamanan negara, menjaga stabilitas ekonomi, dan menjaga stabilitas hak asasi manusia.","PeriodicalId":472178,"journal":{"name":"Al-Qudwah","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Mitologi Sedekah; Penerapan Semiotika Roland Barthes pada Q.S. Al-Baqarah [2]: 271\",\"authors\":\"Ilham Akbar Habibie\",\"doi\":\"10.24014/alqudwah.v1i1.23143\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini membahas makna sedekah dalam penafsiran dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Artikel ini berfokus untuk mengungkapkan makna denotatif dan konotatif, serta mendiskusikan tentang tanda yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis sumber primer dan sekunder. Sumber primer berasal dari tafsir klasik, kontemporer, dan buku karya Roland Barthes. Adapun tafsir klasik dalam penelitian ini merujuk pada tafsir Al-Maraghi, tafsir Marah Labid, tafsir Jalalain, sedangkan tafsir kontemporer merujuk pada tafsir Al-Mishbah yang membahas Q.S. Al-Baqarah [2]: 271, adapun buku Barthes berjudul Mythologies. Data sekunder adalah artikel dan buku yang membahas konsep sedekah dan merupakan karya orang lain namun masih bersinggungan dengan hasil penafsiran sedekah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 yang berkaitan dengan sedekah. Makna denotatif Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 adalah memberikan harta kepada orang lain atas dasar meringankan beban orang yang membutuhkan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan makna konotatifnya adalah berbuat baik, perkataan baik, mengucapkan salam, perintah melakukan perbuatan baik, dan larangan barbuat zalim. Adapun makna mythologies dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 didapatkan dari makna konotatif yang paling dominan dan mencakup, yakni larangan berbuat zalim pada diri sendiri maupun orang lain. Signifikansi makna dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 pada konteks kekinian terwujud dalam organisasi seperti “Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), PBB adalah organisasi yang bertugas untuk menjaga hubungan komunikasi dengan negara lain, menjaga stabilitas keamanan negara, menjaga stabilitas ekonomi, dan menjaga stabilitas hak asasi manusia.\",\"PeriodicalId\":472178,\"journal\":{\"name\":\"Al-Qudwah\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Qudwah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24014/alqudwah.v1i1.23143\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Qudwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/alqudwah.v1i1.23143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究探讨了讲义对q.s al - baqara解释的意义[2]:使用符号学的罗兰·巴特方法271。这篇文章的重点是揭示宗法和内涵的含义,并讨论Q.S. al - baqara[2]中的标记。本研究的方法是定性的,对主要和次要来源的分析。主要来源来自罗兰·巴特的经典、当代和书籍诠释。至于本研究中的古典诠释,指的是Al-Maraghi的诠释,angrage的解释者,而当代的诠释者指的是讨论q.s Al-Baqarah[2]的Al-Baqarah[2],至于bar好书《神话》(Mythologies)。次要数据是讨论讲义概念的文章和书籍,是其他人的作品,但仍然与施舍的解释相关联。这项研究得出的结论是,在q.s Al-Baqarah[2]中有宗派和内涵的意义:有271个与慈善机构有关的。副标题:271是为了减轻穷人的负担,使他们更接近上帝。而这个词的意思是做好事、说好话、问候、行善的命令和禁止巴利姆。至于q.s - baqarah的神话意义[2]:271是通过禁止对自己和他人进行亵渎的最普遍和最包容的内涵获得的。q.s Al-Baqarah[2]: 271在类似“联合国,联合国是一个致力于与各国保持通信、维护国家安全稳定、维护经济稳定和人权稳定的组织。”
Mitologi Sedekah; Penerapan Semiotika Roland Barthes pada Q.S. Al-Baqarah [2]: 271
Penelitian ini membahas makna sedekah dalam penafsiran dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Artikel ini berfokus untuk mengungkapkan makna denotatif dan konotatif, serta mendiskusikan tentang tanda yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis sumber primer dan sekunder. Sumber primer berasal dari tafsir klasik, kontemporer, dan buku karya Roland Barthes. Adapun tafsir klasik dalam penelitian ini merujuk pada tafsir Al-Maraghi, tafsir Marah Labid, tafsir Jalalain, sedangkan tafsir kontemporer merujuk pada tafsir Al-Mishbah yang membahas Q.S. Al-Baqarah [2]: 271, adapun buku Barthes berjudul Mythologies. Data sekunder adalah artikel dan buku yang membahas konsep sedekah dan merupakan karya orang lain namun masih bersinggungan dengan hasil penafsiran sedekah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat makna denotatif dan konotatif dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 yang berkaitan dengan sedekah. Makna denotatif Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 adalah memberikan harta kepada orang lain atas dasar meringankan beban orang yang membutuhkan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan makna konotatifnya adalah berbuat baik, perkataan baik, mengucapkan salam, perintah melakukan perbuatan baik, dan larangan barbuat zalim. Adapun makna mythologies dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 didapatkan dari makna konotatif yang paling dominan dan mencakup, yakni larangan berbuat zalim pada diri sendiri maupun orang lain. Signifikansi makna dari Q.S. Al-Baqarah [2]: 271 pada konteks kekinian terwujud dalam organisasi seperti “Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), PBB adalah organisasi yang bertugas untuk menjaga hubungan komunikasi dengan negara lain, menjaga stabilitas keamanan negara, menjaga stabilitas ekonomi, dan menjaga stabilitas hak asasi manusia.