{"title":"Hadis理解方法M. Yusuf al-Qaradhawi(分析妇女参与政治的圣训研究)","authors":"Wahyuni Nuryatul Choiroh, Munawir Munawir","doi":"10.24014/alqudwah.v1i1.22817","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ulama sunni memandang hadis sebagai sumber normatif yang dapat mengejawantahkan esensi al-Qur'an sebagai sumber ajaran agama Islam kedua setelah al-Qur'an. Adanya kontroversi antara mazhab tekstual dan kontekstual terhadap kajian hadis, sejatinya telah ada semenjak awal Islam berkembang. Bahkan hingga masa kini, kaum tekstualis masih memiliki eksistensi untuk menggaungkan prinsip mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap pemikiran al-Qaradhawi terkait metodologi pemahaman hadis dalam kitabnya Kaifa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah bagi para pengkaji hadis untuk dapat memahami hadis secara baik dan benar. Dalam hal ini penulis mengangkat tentang hadis partisipasi wanita dalam berpolitik sebagai implikasi dari metodologi yang beliau tawarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan ( library research ). Pembahasan dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menawarkan delapan asas dasar metodologi pemahaman hadis, al-Qaradhawi berharap kajian hadis dapat menjadi relevan dengan sesuatu yang selalu up to date, beliau juga berusaha menerapkannya pada hadis-hadis yang fleksibel terhadap situasi dan kondisi sesuai dengan perkembangan zaman. Terkait implikasi dan signifikansi dari metodologinya melalui hadis partisipasi wanita dalam berpolitik, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut beliau seorang wanita memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan berkiprah dalam dunia perpolitikan layaknya seorang laki-laki.","PeriodicalId":472178,"journal":{"name":"Al-Qudwah","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Metodologi Pemahaman Hadis M. Yusuf al-Qaradhawi (Studi Analitis Atas Hadis Partisipasi Wanita Dalam Berpolitik)\",\"authors\":\"Wahyuni Nuryatul Choiroh, Munawir Munawir\",\"doi\":\"10.24014/alqudwah.v1i1.22817\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ulama sunni memandang hadis sebagai sumber normatif yang dapat mengejawantahkan esensi al-Qur'an sebagai sumber ajaran agama Islam kedua setelah al-Qur'an. Adanya kontroversi antara mazhab tekstual dan kontekstual terhadap kajian hadis, sejatinya telah ada semenjak awal Islam berkembang. Bahkan hingga masa kini, kaum tekstualis masih memiliki eksistensi untuk menggaungkan prinsip mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap pemikiran al-Qaradhawi terkait metodologi pemahaman hadis dalam kitabnya Kaifa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah bagi para pengkaji hadis untuk dapat memahami hadis secara baik dan benar. Dalam hal ini penulis mengangkat tentang hadis partisipasi wanita dalam berpolitik sebagai implikasi dari metodologi yang beliau tawarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan ( library research ). Pembahasan dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menawarkan delapan asas dasar metodologi pemahaman hadis, al-Qaradhawi berharap kajian hadis dapat menjadi relevan dengan sesuatu yang selalu up to date, beliau juga berusaha menerapkannya pada hadis-hadis yang fleksibel terhadap situasi dan kondisi sesuai dengan perkembangan zaman. Terkait implikasi dan signifikansi dari metodologinya melalui hadis partisipasi wanita dalam berpolitik, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut beliau seorang wanita memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan berkiprah dalam dunia perpolitikan layaknya seorang laki-laki.\",\"PeriodicalId\":472178,\"journal\":{\"name\":\"Al-Qudwah\",\"volume\":\"206 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Qudwah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24014/alqudwah.v1i1.22817\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Qudwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24014/alqudwah.v1i1.22817","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
逊尼派神职人员认为圣训是常态,可以将古兰经的本质定义为伊斯兰教教义的第二个来源,仅次于古兰经。早在伊斯兰教发展之初,文本学派和语境学派之间就存在争议。直到今天,tekstualis仍然存在,以表达他们的原则。本研究旨在揭示al-Qaradhawi关于圣训理解方法的想法,在Kaifa Nata amal ma - sunnah al-Nabawiyah让黑客能够正确地理解圣训。在这方面,作者提出了女性参与政治的圣训,这是她提供的方法论的影响。本研究采用定性方法研究文献研究。研究的讨论和结果表明,al-Qaradhawi希望圣训研究能与不断更新的事物相关的8个基本原则,并努力将其应用于适应时代发展的环境和条件的柔性圣训。关于他的方法通过女性参与政治的传统影响和重要性,一般可以得出这样的结论:他认为女性有权像男性一样参与政治和在政治世界中游离。
Metodologi Pemahaman Hadis M. Yusuf al-Qaradhawi (Studi Analitis Atas Hadis Partisipasi Wanita Dalam Berpolitik)
Ulama sunni memandang hadis sebagai sumber normatif yang dapat mengejawantahkan esensi al-Qur'an sebagai sumber ajaran agama Islam kedua setelah al-Qur'an. Adanya kontroversi antara mazhab tekstual dan kontekstual terhadap kajian hadis, sejatinya telah ada semenjak awal Islam berkembang. Bahkan hingga masa kini, kaum tekstualis masih memiliki eksistensi untuk menggaungkan prinsip mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap pemikiran al-Qaradhawi terkait metodologi pemahaman hadis dalam kitabnya Kaifa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah bagi para pengkaji hadis untuk dapat memahami hadis secara baik dan benar. Dalam hal ini penulis mengangkat tentang hadis partisipasi wanita dalam berpolitik sebagai implikasi dari metodologi yang beliau tawarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan ( library research ). Pembahasan dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menawarkan delapan asas dasar metodologi pemahaman hadis, al-Qaradhawi berharap kajian hadis dapat menjadi relevan dengan sesuatu yang selalu up to date, beliau juga berusaha menerapkannya pada hadis-hadis yang fleksibel terhadap situasi dan kondisi sesuai dengan perkembangan zaman. Terkait implikasi dan signifikansi dari metodologinya melalui hadis partisipasi wanita dalam berpolitik, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut beliau seorang wanita memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan berkiprah dalam dunia perpolitikan layaknya seorang laki-laki.