{"title":"西加里曼丹省本卡阳县乐多区罗达亚村社区的发育迟缓预防教育","authors":"Amriani Amir","doi":"10.36312/linov.v8i3.1407","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kasus stunting adalah masalah nasional yang penanganannya membutuhkan kerjasama semua pihak terkait terutama dari institusi kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan dan pertanian serta perikanan. Kalimantan Barat, menempati 5 besar propinsi dengan kasus stunting terbanyak sejak tahun 2022, sehingga pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan berusaha untuk menekan laju penderita stunting melalui usaha edukasi dan sosialisasi penanganan stunting ke seluruh pelosok daerah. Hal ini mendorong tim pelaksana dari Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri di desa Rodaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Rodaya dalam pencegahan stunting melalui pemenuhan kebutuhan gizi selama masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif pada bayi di 6 bulan pertama, pemberian makanan tambahan kaya nutrisi selepas 6 bulan, serta memastikan akses pada lingkungan yang sehat dan sanitasi yang baik. Kegiatan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari dusun Segiro, Sedane dan Baya, terdiri dari ibu-ibu muda dan remaja putri serta kader kesehatan desa. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dari tim pelaksana yang dilanjutkan dengan diskusi terkait materi-materi yang telah disampaikan. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan di akhir acara secara lisan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta dari kemampuannya memberikansetiap jawaban dengan benar. Selanjutnya peserta yang menjawab dengan benar akan diberikan penghargaan dengan hadiah-hadiah barang perlengkapan dapur. Stunting Prevention Education for the People of Rodaya Village, Ledo District, Bengkayang Regency, West Kalimantan Stunting cases are a national problem whose handling requires the cooperation of all related parties, especially from health, environmental, educational and agricultural and fisheries institutions. West Kalimantan is in the top 5 provinces with the most stunting cases since 2022, so the regional government, in this case the health service, is trying to reduce the rate of stunting sufferers through educational efforts and socialization of stunting management to all corners of the region. This encouraged the implementing team from Tanjungpura University to carry out community service activities independently in Rodaya village. The aim of this activity is to increase the understanding of the Rodaya community in preventing stunting by fulfilling nutritional needs during pregnancy, giving exclusive breast milk to babies in the first 6 months, providing additional food rich in nutrients after 6 months, and ensuring access to a healthy environment and good sanitation. Good. The activity was attended by 25 participants from the hamlets of Segiro, Sedane and Baya, consisting of young mothers and young women as well as village health cadres. The activity was carried out using a lecture method from the implementing team followed by a discussion related to the material that had been presented. Activity evaluation is carried out through questions presented orally at the end of the event to measure the increase in participants' knowledge of their ability to give each answer correctly. Furthermore, participants who answer correctly will be awarded with prizes of kitchen utensils.","PeriodicalId":473057,"journal":{"name":"Lumbung inovasi: jurnal pengabdian kepada masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Desa Rodaya Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat\",\"authors\":\"Amriani Amir\",\"doi\":\"10.36312/linov.v8i3.1407\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kasus stunting adalah masalah nasional yang penanganannya membutuhkan kerjasama semua pihak terkait terutama dari institusi kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan dan pertanian serta perikanan. Kalimantan Barat, menempati 5 besar propinsi dengan kasus stunting terbanyak sejak tahun 2022, sehingga pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan berusaha untuk menekan laju penderita stunting melalui usaha edukasi dan sosialisasi penanganan stunting ke seluruh pelosok daerah. Hal ini mendorong tim pelaksana dari Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri di desa Rodaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Rodaya dalam pencegahan stunting melalui pemenuhan kebutuhan gizi selama masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif pada bayi di 6 bulan pertama, pemberian makanan tambahan kaya nutrisi selepas 6 bulan, serta memastikan akses pada lingkungan yang sehat dan sanitasi yang baik. Kegiatan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari dusun Segiro, Sedane dan Baya, terdiri dari ibu-ibu muda dan remaja putri serta kader kesehatan desa. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dari tim pelaksana yang dilanjutkan dengan diskusi terkait materi-materi yang telah disampaikan. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan di akhir acara secara lisan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta dari kemampuannya memberikansetiap jawaban dengan benar. Selanjutnya peserta yang menjawab dengan benar akan diberikan penghargaan dengan hadiah-hadiah barang perlengkapan dapur. Stunting Prevention Education for the People of Rodaya Village, Ledo District, Bengkayang Regency, West Kalimantan Stunting cases are a national problem whose handling requires the cooperation of all related parties, especially from health, environmental, educational and agricultural and fisheries institutions. West Kalimantan is in the top 5 provinces with the most stunting cases since 2022, so the regional government, in this case the health service, is trying to reduce the rate of stunting sufferers through educational efforts and socialization of stunting management to all corners of the region. This encouraged the implementing team from Tanjungpura University to carry out community service activities independently in Rodaya village. The aim of this activity is to increase the understanding of the Rodaya community in preventing stunting by fulfilling nutritional needs during pregnancy, giving exclusive breast milk to babies in the first 6 months, providing additional food rich in nutrients after 6 months, and ensuring access to a healthy environment and good sanitation. Good. The activity was attended by 25 participants from the hamlets of Segiro, Sedane and Baya, consisting of young mothers and young women as well as village health cadres. The activity was carried out using a lecture method from the implementing team followed by a discussion related to the material that had been presented. Activity evaluation is carried out through questions presented orally at the end of the event to measure the increase in participants' knowledge of their ability to give each answer correctly. Furthermore, participants who answer correctly will be awarded with prizes of kitchen utensils.\",\"PeriodicalId\":473057,\"journal\":{\"name\":\"Lumbung inovasi: jurnal pengabdian kepada masyarakat\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lumbung inovasi: jurnal pengabdian kepada masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36312/linov.v8i3.1407\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lumbung inovasi: jurnal pengabdian kepada masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36312/linov.v8i3.1407","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
替身案件是一个国家问题,该问题需要所有相关各方的合作,特别是卫生、环境、教育、农业和渔业的合作。西加里曼丹占据了自2022年以来增长最多的5个省,因此地方卫生服务部门正试图通过教育和在该地区的各个地区开展特技治疗工作来降低年轻人的速度。这鼓励坦永普拉大学的执行团队在Rodaya村独立开展社区活动。这些活动的目的是通过满足妊娠期的营养需求、前6个月对婴儿的独家母乳喂养、6个月后给他们额外的营养物质,以及确保获得健康的环境和良好的卫生条件来提高Rodaya的对防止发育不良的理解。活动之后是25名来自Segiro、Sedane和Baya村的朝圣者,他们有年轻的母亲和年轻的妇女,以及村里的健康干部。活动是由执行团队的演讲方法完成的,他们正在进行与所提交的材料相关的讨论。对活动的评估是通过口头上提出的问题来衡量参与者给出正确答案的能力的增加知识。下一个正确回答的参与者将奖励奖励厨房用品。卢多村、莱多区、班加丹摄政、西加里曼丹眩晕症等国家问题,特别是来自健康、环境、农业和渔业机构。自2022年以来,西婆罗洲处于5个省份,因此区域政府,在这种情况下,正在努力通过教育和将该地区所有相关的所有地区的特技管理降低打击率。这使坦永普拉大学的实施团队得以参与Rodaya village村独立社区服务的活动。aim》这个活动是需要增加援助Rodaya社区》之《fulfilling偏发育preventing nutritional需要在此期间怀孕,给独家胸脯第一6月,牛奶里的婴儿提供食品rich in nutrients措施之后的6月,ensuring access to a健康环境和祝sanitation。好了。活动有25名参与者参加了塞吉罗、西丹和巴亚的活动,他们认为年轻的母亲和年轻的妇女就像乡村卫生cadres一样健康。活动被采用了一种引入团队的方法,这种方法是由对所展示的材料的讨论相关的研究得出的。活动评估通常在问题结束时进行,参与者知道他们有能力给出正确的答案。Furthermore, participants谁的答案是正确的将会得到验证的prizes。
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Desa Rodaya Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat
Kasus stunting adalah masalah nasional yang penanganannya membutuhkan kerjasama semua pihak terkait terutama dari institusi kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan dan pertanian serta perikanan. Kalimantan Barat, menempati 5 besar propinsi dengan kasus stunting terbanyak sejak tahun 2022, sehingga pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan berusaha untuk menekan laju penderita stunting melalui usaha edukasi dan sosialisasi penanganan stunting ke seluruh pelosok daerah. Hal ini mendorong tim pelaksana dari Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri di desa Rodaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Rodaya dalam pencegahan stunting melalui pemenuhan kebutuhan gizi selama masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif pada bayi di 6 bulan pertama, pemberian makanan tambahan kaya nutrisi selepas 6 bulan, serta memastikan akses pada lingkungan yang sehat dan sanitasi yang baik. Kegiatan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari dusun Segiro, Sedane dan Baya, terdiri dari ibu-ibu muda dan remaja putri serta kader kesehatan desa. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dari tim pelaksana yang dilanjutkan dengan diskusi terkait materi-materi yang telah disampaikan. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan di akhir acara secara lisan untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta dari kemampuannya memberikansetiap jawaban dengan benar. Selanjutnya peserta yang menjawab dengan benar akan diberikan penghargaan dengan hadiah-hadiah barang perlengkapan dapur. Stunting Prevention Education for the People of Rodaya Village, Ledo District, Bengkayang Regency, West Kalimantan Stunting cases are a national problem whose handling requires the cooperation of all related parties, especially from health, environmental, educational and agricultural and fisheries institutions. West Kalimantan is in the top 5 provinces with the most stunting cases since 2022, so the regional government, in this case the health service, is trying to reduce the rate of stunting sufferers through educational efforts and socialization of stunting management to all corners of the region. This encouraged the implementing team from Tanjungpura University to carry out community service activities independently in Rodaya village. The aim of this activity is to increase the understanding of the Rodaya community in preventing stunting by fulfilling nutritional needs during pregnancy, giving exclusive breast milk to babies in the first 6 months, providing additional food rich in nutrients after 6 months, and ensuring access to a healthy environment and good sanitation. Good. The activity was attended by 25 participants from the hamlets of Segiro, Sedane and Baya, consisting of young mothers and young women as well as village health cadres. The activity was carried out using a lecture method from the implementing team followed by a discussion related to the material that had been presented. Activity evaluation is carried out through questions presented orally at the end of the event to measure the increase in participants' knowledge of their ability to give each answer correctly. Furthermore, participants who answer correctly will be awarded with prizes of kitchen utensils.