Ni Made Sintya Rani, Anak Agung Putri Indrayanti, Kadek Adi Suryawan
{"title":"用OCAI的分析方法绘制建筑服务业的组织文化","authors":"Ni Made Sintya Rani, Anak Agung Putri Indrayanti, Kadek Adi Suryawan","doi":"10.24929/ft.v11i2.2427","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konsep kultur organisasi merupakan penciptaan kondisi dan situasi dilingkungan kerja berdasarkan perspektif manajemen SDM yang memberi kesempatan untuk SDM dengan kemampuan kerja yang unggul untuk dapat menunjukan kompetensi tersebut secara optimal. Pemetaan budaya organisasi pada industri jasa konstruksi dilakukan untuk mengetahui gap atau selisih dari kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan budaya yang diharapkan terjadi dimasa yang akan datang. Dari gap kondisi tersebut diharapkan dapat dilakukan perbaikan manajemen guna meningkatkan produktifitas kerja. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument). Pengukuran metode ini diukur dalam 6 dimensi utama yaitu dominant characteristics, organizational leadership, management of employees, organization glue, strategic emphases dan criteria of success. Profil Budaya Organisasi dapat dipetakan berdasarkan hasil pengukuran tersebut (Clan Culture, Adhocracy Culture, Market Culture dan Hierarchy Culture). Profil Budaya Organisasi pada Perusahaan Kontraktor yang ditunjukan dari hasil analisis adalah Budaya pada kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan yang diharapkan dimasa yang akan datang cenderung kearah tipe budaya hierarchy dan market. Profil budaya saat ini (current) tipe budaya hierarchy dan market diperoleh presentase nilai 30 % pada masing-masing tipe budaya, untuk tipe budaya clan dan adhocracy presentase nilai 20 % pada masing-masing tipe budaya. Profil budaya yang diharapkan (preferred) tipe budaya hierarchy memperoleh presentase nilai 28 %, market culture 29 %, clan culture 23 % dan adhocracy culture 21 %. Perubahan Budaya Organisasi tidak membutuhkan perubahan secara signifikan akibat nilai gap yang diperoleh kurang dari 5 %.","PeriodicalId":129563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah MITSU","volume":"17 16","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI PADA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI DENGAN METODE ANALISIS OCAI\",\"authors\":\"Ni Made Sintya Rani, Anak Agung Putri Indrayanti, Kadek Adi Suryawan\",\"doi\":\"10.24929/ft.v11i2.2427\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Konsep kultur organisasi merupakan penciptaan kondisi dan situasi dilingkungan kerja berdasarkan perspektif manajemen SDM yang memberi kesempatan untuk SDM dengan kemampuan kerja yang unggul untuk dapat menunjukan kompetensi tersebut secara optimal. Pemetaan budaya organisasi pada industri jasa konstruksi dilakukan untuk mengetahui gap atau selisih dari kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan budaya yang diharapkan terjadi dimasa yang akan datang. Dari gap kondisi tersebut diharapkan dapat dilakukan perbaikan manajemen guna meningkatkan produktifitas kerja. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument). Pengukuran metode ini diukur dalam 6 dimensi utama yaitu dominant characteristics, organizational leadership, management of employees, organization glue, strategic emphases dan criteria of success. Profil Budaya Organisasi dapat dipetakan berdasarkan hasil pengukuran tersebut (Clan Culture, Adhocracy Culture, Market Culture dan Hierarchy Culture). Profil Budaya Organisasi pada Perusahaan Kontraktor yang ditunjukan dari hasil analisis adalah Budaya pada kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan yang diharapkan dimasa yang akan datang cenderung kearah tipe budaya hierarchy dan market. Profil budaya saat ini (current) tipe budaya hierarchy dan market diperoleh presentase nilai 30 % pada masing-masing tipe budaya, untuk tipe budaya clan dan adhocracy presentase nilai 20 % pada masing-masing tipe budaya. Profil budaya yang diharapkan (preferred) tipe budaya hierarchy memperoleh presentase nilai 28 %, market culture 29 %, clan culture 23 % dan adhocracy culture 21 %. Perubahan Budaya Organisasi tidak membutuhkan perubahan secara signifikan akibat nilai gap yang diperoleh kurang dari 5 %.\",\"PeriodicalId\":129563,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah MITSU\",\"volume\":\"17 16\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah MITSU\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24929/ft.v11i2.2427\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah MITSU","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24929/ft.v11i2.2427","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI PADA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI DENGAN METODE ANALISIS OCAI
Konsep kultur organisasi merupakan penciptaan kondisi dan situasi dilingkungan kerja berdasarkan perspektif manajemen SDM yang memberi kesempatan untuk SDM dengan kemampuan kerja yang unggul untuk dapat menunjukan kompetensi tersebut secara optimal. Pemetaan budaya organisasi pada industri jasa konstruksi dilakukan untuk mengetahui gap atau selisih dari kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan budaya yang diharapkan terjadi dimasa yang akan datang. Dari gap kondisi tersebut diharapkan dapat dilakukan perbaikan manajemen guna meningkatkan produktifitas kerja. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument). Pengukuran metode ini diukur dalam 6 dimensi utama yaitu dominant characteristics, organizational leadership, management of employees, organization glue, strategic emphases dan criteria of success. Profil Budaya Organisasi dapat dipetakan berdasarkan hasil pengukuran tersebut (Clan Culture, Adhocracy Culture, Market Culture dan Hierarchy Culture). Profil Budaya Organisasi pada Perusahaan Kontraktor yang ditunjukan dari hasil analisis adalah Budaya pada kondisi yang sedang berlangsung saat ini dan yang diharapkan dimasa yang akan datang cenderung kearah tipe budaya hierarchy dan market. Profil budaya saat ini (current) tipe budaya hierarchy dan market diperoleh presentase nilai 30 % pada masing-masing tipe budaya, untuk tipe budaya clan dan adhocracy presentase nilai 20 % pada masing-masing tipe budaya. Profil budaya yang diharapkan (preferred) tipe budaya hierarchy memperoleh presentase nilai 28 %, market culture 29 %, clan culture 23 % dan adhocracy culture 21 %. Perubahan Budaya Organisasi tidak membutuhkan perubahan secara signifikan akibat nilai gap yang diperoleh kurang dari 5 %.