{"title":"2019年西爪哇Dr Djoko Pramono卡拉旺RSIA孕妇先兆子痫发病率的决定因素","authors":"N. Nurhayati","doi":"10.52643/jbik.v11i1.1347","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda –tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan“. “Penyakit ini umunya terjadi dalam triwulan ke –3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Saifuddin, 2006) “. “Kejadian Pre eklampsia diperkirakan sebesar 3-10% dari seluruh kehamilan“. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, didapatkan jumlah kasus PEB di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019 sebanyak 8,27%. Tujuan Penelitian adalah Diketahui determinan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019. Rancangan penelitian Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 376 responden. Analisis dilakukan secara univariate, bivariate menggunakan chi square dan multivariate menggunakan regresi logistic ganda. Variabel yang berhubungan dengan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin adalah usia (p=0,000), pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,009), riwayat hipertensi (p=0,000), riwayat DM (p=0,000) dan pemeriksaan ANC (p=0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah paritas (p=0,141). Variabel yang dominan berhubungan dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin adalah pemeriksaan ANC dengan Odds ratio (OR) 15,6. “ Pihak Rumah Sakit Meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda“. “Ibu hamil yang memiliki faktor risiko pre eklampsia harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih tinggi“ Kata Kunci : Pre eklampsia, antenatal care","PeriodicalId":307246,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Determinan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Bersalin Di RSIA Dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019\",\"authors\":\"N. Nurhayati\",\"doi\":\"10.52643/jbik.v11i1.1347\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda –tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan“. “Penyakit ini umunya terjadi dalam triwulan ke –3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Saifuddin, 2006) “. “Kejadian Pre eklampsia diperkirakan sebesar 3-10% dari seluruh kehamilan“. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, didapatkan jumlah kasus PEB di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019 sebanyak 8,27%. Tujuan Penelitian adalah Diketahui determinan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019. Rancangan penelitian Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 376 responden. Analisis dilakukan secara univariate, bivariate menggunakan chi square dan multivariate menggunakan regresi logistic ganda. Variabel yang berhubungan dengan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin adalah usia (p=0,000), pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,009), riwayat hipertensi (p=0,000), riwayat DM (p=0,000) dan pemeriksaan ANC (p=0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah paritas (p=0,141). Variabel yang dominan berhubungan dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin adalah pemeriksaan ANC dengan Odds ratio (OR) 15,6. “ Pihak Rumah Sakit Meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda“. “Ibu hamil yang memiliki faktor risiko pre eklampsia harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih tinggi“ Kata Kunci : Pre eklampsia, antenatal care\",\"PeriodicalId\":307246,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1347\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1347","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Determinan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Bersalin Di RSIA Dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda –tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan“. “Penyakit ini umunya terjadi dalam triwulan ke –3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Saifuddin, 2006) “. “Kejadian Pre eklampsia diperkirakan sebesar 3-10% dari seluruh kehamilan“. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, didapatkan jumlah kasus PEB di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019 sebanyak 8,27%. Tujuan Penelitian adalah Diketahui determinan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang Jawa Barat Tahun 2019. Rancangan penelitian Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 376 responden. Analisis dilakukan secara univariate, bivariate menggunakan chi square dan multivariate menggunakan regresi logistic ganda. Variabel yang berhubungan dengan kejadian Pre eklampsia pada ibu bersalin adalah usia (p=0,000), pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,009), riwayat hipertensi (p=0,000), riwayat DM (p=0,000) dan pemeriksaan ANC (p=0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah paritas (p=0,141). Variabel yang dominan berhubungan dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin adalah pemeriksaan ANC dengan Odds ratio (OR) 15,6. “ Pihak Rumah Sakit Meningkatkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda“. “Ibu hamil yang memiliki faktor risiko pre eklampsia harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih tinggi“ Kata Kunci : Pre eklampsia, antenatal care