总统佐科·维多多的演讲“印尼愿景”(在总统佐科·维多多的演讲“印尼愿景”中演讲)

Dimas Fajar Ariyanto Putra
{"title":"总统佐科·维多多的演讲“印尼愿景”(在总统佐科·维多多的演讲“印尼愿景”中演讲)","authors":"Dimas Fajar Ariyanto Putra","doi":"10.20527/jbsp.v13i1.11894","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractSpeech Actions in President Joko Widodo's Speech \"Vision of Indonesia.\" Language is an essential factor in human life that functions as a means of communicating and exchanging information in everyday life. This shows that humans have a very close relationship with language, where language is a key for humans in their role as social beings. Humans use language in various lines where there are many variations of language use. It is not only used as a means of exchanging information. Language is also used in a political context. In this case, language is used as a means of invitation or command for a particular interest in the issue discussed in the community. In addition, language in a political context aims to form a person's identity. Therefore, this study examines the use of Ludwig Wittgenstein's second-period language game, complemented by John Langshaw Austin's perspective in President Joko Widodo's speech. The theoretical basis used in this study uses the thoughts of the philosopher Ludwig Wittgenstein II with the addition of understanding through the perspective of the philosopher John Langshaw Austin. The data analysis technique used hermeneutics. The data source was President Joko Widodo's speech taken from the YouTube site KOMPAS TV which was uploaded on July 14, 2019, with the title \"Speech of the Elected President Joko Widodo: Visi Indonesia,\" and the video duration was twenty-three minutes and eleven seconds. In the analysis process, there is a language game in President Joko Widodo's speech with the title Visi Indonesia carried out. It can be concluded that the language game in the delivery of President Joko Widodo's speech entitled \"VISION Indonesia\" contains locutionary speech acts (phonetics and fatigue), illocutionary (verdicative) speech acts. Exercisive, commissive, behatitive, and expositive), and perlocutionary, the most dominant speech act found in the speech is locutionary speech acts, namely phonetic acts. This is under the subject matter in the book Philosophical Investigations (Kaelan, 2004); Wittgenstein explains that language games are a process of using words and rules for using language.Key words: Speech Act, Austin Perspective, Jokowi's SpeechAbstrakTindak Tutur dalam Pidato Presiden Joko Widodo “Visi Indonesia”. Bahasa merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia yang memiliki fungsi sebagai sarana berkomunikasi dan bertukar informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memperlihatkan bahwa manusia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan bahasa, dimana bahasa merupakan suatu kunci manusia atas perannya sebagai makhluk sosial. Bahasa digunakan manusia dalam berbagai lini yang terdapat banyak variasi penggunaan bahasa. Tidak hanya digunakan sebagai sarana bertukar informasi, bahasa salah satunya juga digunakan dalam konteks politik. Dalam hal ini, bahasa digunakan sebagai sarana ajakan atau perintah untuk suatu kepentingan khusus dalam isu yang sedang dibahas di kalangan masyarakat. Selain itu, bahasa dalam konteks politik bertujuan untuk membentuk suatu identitas seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini membahas penggunaan permainan bahasa (language ame) Ludwig Wittgenstein periode kedua yang dilengkapi dengan perspektif John Langshaw Austin dalam pidato presiden Joko Widodo. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemikiran dari filsuf Ludwig Wittgenstein II dengan penambahan pemahaman melalui perspektif filsuf John Langshaw Austin. Teknik analisis data menggunakan hermeneutika. Data yang digunakan dalam penelitian ini pidato presiden Joko Widodo yang diambil melalui sumber situs YouTube KOMPAS TV yang diunggah pada tanggal 14 Juli 2019 dengan judul “Pidato Presiden Terpilih Joko Widodo: Visi Indonesia” dan durasi video dua puluh tiga menit sebelas detik. Pada proses analisis terdapat permainan bahasa pada pidato Presiden Joko Widodo dengan judul Visi Indonesia yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa permainan bahasa dalam penyampaian pidato presiden Joko Widodo yang berjudul “Visi Indonesia” ini terdapat tindak tutur lokusi (fonetik dan fatik), ilokusi (verdiktif, eksersitif, komisif, behatitif, dan ekspositif), dan perlokusi, tindak tutur yang paling dominan terdapat dalam pidato tersebut adalah tindak tutur lokusi, yaitu tindak fonetik. Hal ini sesuai dengan pokok bahasan dalam buku Philisophical Investigations (Kaelan, 2004), Wittgenstein menjelaskan bahwa permainan bahasa adalah suatu proses pemakaian kata dan aturan penggunaan bahasa.Kata-kata kunci: tindak tutur, perspektif austin, pidato jokowi","PeriodicalId":123957,"journal":{"name":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TINDAK TUTUR DALAM PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO “VISI INDONESIA” (SPEECH ACTION IN PRESIDENT JOKO WIDODO'S SPEECH “VISION OF INDONESIAN”)\",\"authors\":\"Dimas Fajar Ariyanto Putra\",\"doi\":\"10.20527/jbsp.v13i1.11894\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractSpeech Actions in President Joko Widodo's Speech \\\"Vision of Indonesia.\\\" Language is an essential factor in human life that functions as a means of communicating and exchanging information in everyday life. This shows that humans have a very close relationship with language, where language is a key for humans in their role as social beings. Humans use language in various lines where there are many variations of language use. It is not only used as a means of exchanging information. Language is also used in a political context. In this case, language is used as a means of invitation or command for a particular interest in the issue discussed in the community. In addition, language in a political context aims to form a person's identity. Therefore, this study examines the use of Ludwig Wittgenstein's second-period language game, complemented by John Langshaw Austin's perspective in President Joko Widodo's speech. The theoretical basis used in this study uses the thoughts of the philosopher Ludwig Wittgenstein II with the addition of understanding through the perspective of the philosopher John Langshaw Austin. The data analysis technique used hermeneutics. The data source was President Joko Widodo's speech taken from the YouTube site KOMPAS TV which was uploaded on July 14, 2019, with the title \\\"Speech of the Elected President Joko Widodo: Visi Indonesia,\\\" and the video duration was twenty-three minutes and eleven seconds. In the analysis process, there is a language game in President Joko Widodo's speech with the title Visi Indonesia carried out. It can be concluded that the language game in the delivery of President Joko Widodo's speech entitled \\\"VISION Indonesia\\\" contains locutionary speech acts (phonetics and fatigue), illocutionary (verdicative) speech acts. Exercisive, commissive, behatitive, and expositive), and perlocutionary, the most dominant speech act found in the speech is locutionary speech acts, namely phonetic acts. This is under the subject matter in the book Philosophical Investigations (Kaelan, 2004); Wittgenstein explains that language games are a process of using words and rules for using language.Key words: Speech Act, Austin Perspective, Jokowi's SpeechAbstrakTindak Tutur dalam Pidato Presiden Joko Widodo “Visi Indonesia”. Bahasa merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia yang memiliki fungsi sebagai sarana berkomunikasi dan bertukar informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memperlihatkan bahwa manusia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan bahasa, dimana bahasa merupakan suatu kunci manusia atas perannya sebagai makhluk sosial. Bahasa digunakan manusia dalam berbagai lini yang terdapat banyak variasi penggunaan bahasa. Tidak hanya digunakan sebagai sarana bertukar informasi, bahasa salah satunya juga digunakan dalam konteks politik. Dalam hal ini, bahasa digunakan sebagai sarana ajakan atau perintah untuk suatu kepentingan khusus dalam isu yang sedang dibahas di kalangan masyarakat. Selain itu, bahasa dalam konteks politik bertujuan untuk membentuk suatu identitas seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini membahas penggunaan permainan bahasa (language ame) Ludwig Wittgenstein periode kedua yang dilengkapi dengan perspektif John Langshaw Austin dalam pidato presiden Joko Widodo. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemikiran dari filsuf Ludwig Wittgenstein II dengan penambahan pemahaman melalui perspektif filsuf John Langshaw Austin. Teknik analisis data menggunakan hermeneutika. Data yang digunakan dalam penelitian ini pidato presiden Joko Widodo yang diambil melalui sumber situs YouTube KOMPAS TV yang diunggah pada tanggal 14 Juli 2019 dengan judul “Pidato Presiden Terpilih Joko Widodo: Visi Indonesia” dan durasi video dua puluh tiga menit sebelas detik. Pada proses analisis terdapat permainan bahasa pada pidato Presiden Joko Widodo dengan judul Visi Indonesia yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa permainan bahasa dalam penyampaian pidato presiden Joko Widodo yang berjudul “Visi Indonesia” ini terdapat tindak tutur lokusi (fonetik dan fatik), ilokusi (verdiktif, eksersitif, komisif, behatitif, dan ekspositif), dan perlokusi, tindak tutur yang paling dominan terdapat dalam pidato tersebut adalah tindak tutur lokusi, yaitu tindak fonetik. Hal ini sesuai dengan pokok bahasan dalam buku Philisophical Investigations (Kaelan, 2004), Wittgenstein menjelaskan bahwa permainan bahasa adalah suatu proses pemakaian kata dan aturan penggunaan bahasa.Kata-kata kunci: tindak tutur, perspektif austin, pidato jokowi\",\"PeriodicalId\":123957,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jbsp.v13i1.11894\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbsp.v13i1.11894","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

【摘要】佐科·维多多总统“印尼的愿景”演讲中的言语行为。语言是人类生活中必不可少的因素,在日常生活中起着沟通和交换信息的作用。这表明人类与语言有着非常密切的关系,语言是人类作为社会存在的关键。人类在不同的领域使用语言,语言的使用有很多变化。它不仅被用作交换信息的手段。语言也用于政治语境。在这种情况下,语言被用作邀请或命令对社区中讨论的问题感兴趣的一种手段。此外,政治语境中的语言旨在形成一个人的身份。因此,本研究考察了路德维希·维特根斯坦的第二阶段语言游戏,并辅以约翰·朗肖·奥斯汀的观点在佐科·维多多总统演讲中的运用。本研究使用的理论基础是哲学家维特根斯坦二世的思想,并通过哲学家约翰·朗肖·奥斯汀的视角进行理解。数据分析技术采用解释学。数据来源是2019年7月14日在YouTube网站KOMPAS TV上传的题为《当选总统佐科·维多多的演讲:访问印度尼西亚》的佐科·维多多总统演讲,视频时长为23分11秒。在分析过程中,佐科·维多多总统以Visi Indonesia为题的演讲进行了语言游戏。可以得出,在佐科·维多多总统题为“VISION Indonesia”的演讲中,语言游戏包含言外言语行为(语音和疲劳)和言外言语行为(判决)。言语中最主要的言语行为是言外言语行为,即语音行为。这是《哲学研究》(Kaelan, 2004)一书的主题;维特根斯坦解释说,语言游戏是使用单词和使用语言规则的过程。关键词:《言语法》,奥斯汀视角,佐科威的《言语法》,印尼总统佐科威《访问印尼》我是杨文鹏,我是杨文鹏,我是杨文鹏,我是杨文鹏,我是杨文鹏。halini memperlihatkan bahwa manusia memoriliki hubungan yang sangat dekat dengan bahasa, dimana bahasa merupakan suatu kunci manusia ata perannya sebagai makhluk social。马来语,马来语,马来语,马来语,马来语,马来语我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。我是说,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。selainiti, bahasa dalam konteks,政治上的bertujuk成员,都有自己的身份认同。维特根斯坦(Ludwig Wittgenstein)时期的议员约翰·朗肖(John Langshaw)是印尼总统佐科·维多多的代表。Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemikiran dari filsuf Ludwig Wittgenstein II dengan penambahan pemahaman melalui perspetif filsuf John Langshaw Austin。技术分析数据,蒙古纳坎解释学。数据杨digunakan dalam penelitian ini pidato总统佐科·维多多杨diunggah pada tanggal 2019年7月14日dengan judul“pidato总统佐科·维多多:访问印度尼西亚”dan durasi视频dua puluh tiga menit sebelas detik。印度尼西亚总统佐科·维多多(Joko Widodo)表示,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”,“访问印度尼西亚”为“访问印度尼西亚”。《维特根斯坦哲学研究》(2004),《维特根斯坦哲学研究》,《维特根斯坦哲学研究》,《维特根斯坦哲学研究》,《维特根斯坦哲学研究》。Kata-kata kunci: tindak tutur, perspective austin, pidato jokowi
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
TINDAK TUTUR DALAM PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO “VISI INDONESIA” (SPEECH ACTION IN PRESIDENT JOKO WIDODO'S SPEECH “VISION OF INDONESIAN”)
AbstractSpeech Actions in President Joko Widodo's Speech "Vision of Indonesia." Language is an essential factor in human life that functions as a means of communicating and exchanging information in everyday life. This shows that humans have a very close relationship with language, where language is a key for humans in their role as social beings. Humans use language in various lines where there are many variations of language use. It is not only used as a means of exchanging information. Language is also used in a political context. In this case, language is used as a means of invitation or command for a particular interest in the issue discussed in the community. In addition, language in a political context aims to form a person's identity. Therefore, this study examines the use of Ludwig Wittgenstein's second-period language game, complemented by John Langshaw Austin's perspective in President Joko Widodo's speech. The theoretical basis used in this study uses the thoughts of the philosopher Ludwig Wittgenstein II with the addition of understanding through the perspective of the philosopher John Langshaw Austin. The data analysis technique used hermeneutics. The data source was President Joko Widodo's speech taken from the YouTube site KOMPAS TV which was uploaded on July 14, 2019, with the title "Speech of the Elected President Joko Widodo: Visi Indonesia," and the video duration was twenty-three minutes and eleven seconds. In the analysis process, there is a language game in President Joko Widodo's speech with the title Visi Indonesia carried out. It can be concluded that the language game in the delivery of President Joko Widodo's speech entitled "VISION Indonesia" contains locutionary speech acts (phonetics and fatigue), illocutionary (verdicative) speech acts. Exercisive, commissive, behatitive, and expositive), and perlocutionary, the most dominant speech act found in the speech is locutionary speech acts, namely phonetic acts. This is under the subject matter in the book Philosophical Investigations (Kaelan, 2004); Wittgenstein explains that language games are a process of using words and rules for using language.Key words: Speech Act, Austin Perspective, Jokowi's SpeechAbstrakTindak Tutur dalam Pidato Presiden Joko Widodo “Visi Indonesia”. Bahasa merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia yang memiliki fungsi sebagai sarana berkomunikasi dan bertukar informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memperlihatkan bahwa manusia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan bahasa, dimana bahasa merupakan suatu kunci manusia atas perannya sebagai makhluk sosial. Bahasa digunakan manusia dalam berbagai lini yang terdapat banyak variasi penggunaan bahasa. Tidak hanya digunakan sebagai sarana bertukar informasi, bahasa salah satunya juga digunakan dalam konteks politik. Dalam hal ini, bahasa digunakan sebagai sarana ajakan atau perintah untuk suatu kepentingan khusus dalam isu yang sedang dibahas di kalangan masyarakat. Selain itu, bahasa dalam konteks politik bertujuan untuk membentuk suatu identitas seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini membahas penggunaan permainan bahasa (language ame) Ludwig Wittgenstein periode kedua yang dilengkapi dengan perspektif John Langshaw Austin dalam pidato presiden Joko Widodo. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemikiran dari filsuf Ludwig Wittgenstein II dengan penambahan pemahaman melalui perspektif filsuf John Langshaw Austin. Teknik analisis data menggunakan hermeneutika. Data yang digunakan dalam penelitian ini pidato presiden Joko Widodo yang diambil melalui sumber situs YouTube KOMPAS TV yang diunggah pada tanggal 14 Juli 2019 dengan judul “Pidato Presiden Terpilih Joko Widodo: Visi Indonesia” dan durasi video dua puluh tiga menit sebelas detik. Pada proses analisis terdapat permainan bahasa pada pidato Presiden Joko Widodo dengan judul Visi Indonesia yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa permainan bahasa dalam penyampaian pidato presiden Joko Widodo yang berjudul “Visi Indonesia” ini terdapat tindak tutur lokusi (fonetik dan fatik), ilokusi (verdiktif, eksersitif, komisif, behatitif, dan ekspositif), dan perlokusi, tindak tutur yang paling dominan terdapat dalam pidato tersebut adalah tindak tutur lokusi, yaitu tindak fonetik. Hal ini sesuai dengan pokok bahasan dalam buku Philisophical Investigations (Kaelan, 2004), Wittgenstein menjelaskan bahwa permainan bahasa adalah suatu proses pemakaian kata dan aturan penggunaan bahasa.Kata-kata kunci: tindak tutur, perspektif austin, pidato jokowi
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信