{"title":"托拉贾的青少年自杀现象呈流行模式","authors":"Rannu Sanderan, Roby Marrung","doi":"10.34307/peada.v2i1.28","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper is going to narrate, describe and analyzes the occurrence of several suicides that happened in Toraja (South Sulawesi, Indonesia) these days. Based on several cases, it can be observed that a person tends to kill her or himself after having personal or family problems, economy, bullying (been slighted or offended). The inclination along this pandemic should be previewed and compared according to the cause of each suicide. There were several cases found, but this paper builds only the description by focusing on two cases as shown in the resulting exposure. The paper concludes that there is the four-psychological reason that caused a youth to kill her or himself, and by this analysis, all internal and external stakeholders may emerge the spirituality of frugality, and psychologically to push every educational institution and society for the campaign to stop bullying in all aspect. \n \nHasil penelitian ini hendak menyajikan, memaparkan dan menganalisis realitas meningkatnya kecenderungan bunuh diri yang terjadi di Toraja beberapa waktu terakhir. Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai persoalan pribadi atau masalah keluarga, kesulitan ekonomi, serta akibat perundungan. Pendekatan metodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa pandemi dilihat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing. Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian ini lebih berfokus pada dua kasus sebagaimana tersaji dalam hasil penelitian. Makalah ini menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat alasan psikologis yang menyebabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui analisis yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa kecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara psikologis berupaya mendorong setiap institusi pendidikan dan lembaga kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya.","PeriodicalId":124855,"journal":{"name":"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen","volume":"21 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Fenomena Bunuh Diri Remaja di Toraja dalam Masa Pandemi\",\"authors\":\"Rannu Sanderan, Roby Marrung\",\"doi\":\"10.34307/peada.v2i1.28\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This paper is going to narrate, describe and analyzes the occurrence of several suicides that happened in Toraja (South Sulawesi, Indonesia) these days. Based on several cases, it can be observed that a person tends to kill her or himself after having personal or family problems, economy, bullying (been slighted or offended). The inclination along this pandemic should be previewed and compared according to the cause of each suicide. There were several cases found, but this paper builds only the description by focusing on two cases as shown in the resulting exposure. The paper concludes that there is the four-psychological reason that caused a youth to kill her or himself, and by this analysis, all internal and external stakeholders may emerge the spirituality of frugality, and psychologically to push every educational institution and society for the campaign to stop bullying in all aspect. \\n \\nHasil penelitian ini hendak menyajikan, memaparkan dan menganalisis realitas meningkatnya kecenderungan bunuh diri yang terjadi di Toraja beberapa waktu terakhir. Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai persoalan pribadi atau masalah keluarga, kesulitan ekonomi, serta akibat perundungan. Pendekatan metodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa pandemi dilihat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing. Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian ini lebih berfokus pada dua kasus sebagaimana tersaji dalam hasil penelitian. Makalah ini menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat alasan psikologis yang menyebabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui analisis yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa kecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara psikologis berupaya mendorong setiap institusi pendidikan dan lembaga kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya.\",\"PeriodicalId\":124855,\"journal\":{\"name\":\"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen\",\"volume\":\"21 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34307/peada.v2i1.28\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34307/peada.v2i1.28","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
本文将叙述,描述和分析发生在托拉贾(南苏拉威西,印度尼西亚)这些天的几起自杀事件。根据几个案例,可以观察到一个人在遇到个人或家庭问题,经济问题,欺凌(被轻视或冒犯)后倾向于自杀。应该根据每次自杀的原因对这次大流行的趋势进行预测和比较。发现了几个案例,但本文仅通过关注两个案例来构建描述,如所产生的曝光所示。本文总结出导致青少年自杀的四种心理原因,通过分析,所有内外利益相关者都可能产生节俭的精神,并从心理上推动各个教育机构和社会在各个方面开展制止欺凌的运动。我是说,我是说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说。Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai个人的pribadi atau masalah keluarga, kesulitan经济,serta akibat perundungan。Pendekatan mettodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa流行病dililhat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing。Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian,这是一个非常好的例子。Makalah ini menypulkan bahwa setidaknya ada empat alasan心理学家yang menybabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui分析yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa keecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara心理学家berangkupanyekan kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya。
Fenomena Bunuh Diri Remaja di Toraja dalam Masa Pandemi
This paper is going to narrate, describe and analyzes the occurrence of several suicides that happened in Toraja (South Sulawesi, Indonesia) these days. Based on several cases, it can be observed that a person tends to kill her or himself after having personal or family problems, economy, bullying (been slighted or offended). The inclination along this pandemic should be previewed and compared according to the cause of each suicide. There were several cases found, but this paper builds only the description by focusing on two cases as shown in the resulting exposure. The paper concludes that there is the four-psychological reason that caused a youth to kill her or himself, and by this analysis, all internal and external stakeholders may emerge the spirituality of frugality, and psychologically to push every educational institution and society for the campaign to stop bullying in all aspect.
Hasil penelitian ini hendak menyajikan, memaparkan dan menganalisis realitas meningkatnya kecenderungan bunuh diri yang terjadi di Toraja beberapa waktu terakhir. Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai persoalan pribadi atau masalah keluarga, kesulitan ekonomi, serta akibat perundungan. Pendekatan metodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa pandemi dilihat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing. Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian ini lebih berfokus pada dua kasus sebagaimana tersaji dalam hasil penelitian. Makalah ini menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat alasan psikologis yang menyebabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui analisis yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa kecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara psikologis berupaya mendorong setiap institusi pendidikan dan lembaga kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya.