{"title":"教师在伊斯兰寄宿学校中培养桑特里文化的社交技能","authors":"Margutin Gutin","doi":"10.56436/mijose.v1i2.188","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to examine the social skills of teachers in fostering a culture of polite students at Al-Muttaqin Islamic Boarding School Ibru Muaro Jambi because there are still problems with social skills of teachers in fostering a culture of polite students in this Islamic boarding school. The main problem in this study is why the teacher's skills are not optimal in fostering a culture of polite students? This research uses a qualitative approach with a descriptive analytical nature. The results of this study indicate that the polite culture of students at the Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi Islamic Boarding School is not all positive, because there are still students who practice less commendable morals such as dating, smoking, violating Islamic boarding school rules, lazy to worship, lying, not practicing toyyibah sentences and so on. etc. The teacher's social skills in fostering a polite culture of students in Islamic boarding schools is not optimal, even though there are cultural standards, habituation activities, exemplary, advice, strengthening religious education in Islamic boarding schools, teacher cooperation with other teachers and parents, using various opportunities in educating morals, enforce discipline. However, all of these activities are not planned and monitored continuously. Aspects supporting teacher social skills in fostering a polite culture of students are the commitment of teachers and leaders in building a polite culture. While the obstacles are that discipline is still weak, and teacher communication with other teachers is still not effective.\nPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi disebabkan masih ditemukan masalah kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini. Persoalan utama dalam penelitian ini adalah mengapa kecakapan guru belum optimal membina budaya santun santri? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya santun santri di Ponpes Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi tidak semuanya positif, sebab masih ditemukan santri yang melakukan akhlak kurang terpuji seperti pacaran, merokok, melanggaran tata tertib pesantren, malas beribadah, berbohong, kurang mengamalkan kalimat toyyibah dan lain sebagainya. Kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini belum optimal, meskipun sudah ada standar budaya, kegiatan pembiasaan, keteladanan, nasehat, memantapkan pendidikan agama di pesantren, kerja sama guru dengan guru lain dan orang tua, menggunakan berbagai kesempatan dalam mendidik akhlak, menegakkan disiplin. Namun semua aktivitas ini kurang direncanakan dan diawasi secara terus menerus. Aspek pendukung kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri adalah komitmen guru dan pimpinan dalam membangun budaya santun. Sedangkan penghambat adalah disiplin masih lemah, dan komunikasi guru dengan guru lainnya masih belum efektif.","PeriodicalId":252523,"journal":{"name":"Al-Miskawaih: Journal of Science Education","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kecakapan Sosial Guru dalam Membina Budaya Santun Santri di Pondok Pesantren\",\"authors\":\"Margutin Gutin\",\"doi\":\"10.56436/mijose.v1i2.188\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to examine the social skills of teachers in fostering a culture of polite students at Al-Muttaqin Islamic Boarding School Ibru Muaro Jambi because there are still problems with social skills of teachers in fostering a culture of polite students in this Islamic boarding school. The main problem in this study is why the teacher's skills are not optimal in fostering a culture of polite students? This research uses a qualitative approach with a descriptive analytical nature. The results of this study indicate that the polite culture of students at the Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi Islamic Boarding School is not all positive, because there are still students who practice less commendable morals such as dating, smoking, violating Islamic boarding school rules, lazy to worship, lying, not practicing toyyibah sentences and so on. etc. The teacher's social skills in fostering a polite culture of students in Islamic boarding schools is not optimal, even though there are cultural standards, habituation activities, exemplary, advice, strengthening religious education in Islamic boarding schools, teacher cooperation with other teachers and parents, using various opportunities in educating morals, enforce discipline. However, all of these activities are not planned and monitored continuously. Aspects supporting teacher social skills in fostering a polite culture of students are the commitment of teachers and leaders in building a polite culture. While the obstacles are that discipline is still weak, and teacher communication with other teachers is still not effective.\\nPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi disebabkan masih ditemukan masalah kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini. Persoalan utama dalam penelitian ini adalah mengapa kecakapan guru belum optimal membina budaya santun santri? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya santun santri di Ponpes Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi tidak semuanya positif, sebab masih ditemukan santri yang melakukan akhlak kurang terpuji seperti pacaran, merokok, melanggaran tata tertib pesantren, malas beribadah, berbohong, kurang mengamalkan kalimat toyyibah dan lain sebagainya. Kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini belum optimal, meskipun sudah ada standar budaya, kegiatan pembiasaan, keteladanan, nasehat, memantapkan pendidikan agama di pesantren, kerja sama guru dengan guru lain dan orang tua, menggunakan berbagai kesempatan dalam mendidik akhlak, menegakkan disiplin. Namun semua aktivitas ini kurang direncanakan dan diawasi secara terus menerus. Aspek pendukung kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri adalah komitmen guru dan pimpinan dalam membangun budaya santun. Sedangkan penghambat adalah disiplin masih lemah, dan komunikasi guru dengan guru lainnya masih belum efektif.\",\"PeriodicalId\":252523,\"journal\":{\"name\":\"Al-Miskawaih: Journal of Science Education\",\"volume\":\"70 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Miskawaih: Journal of Science Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56436/mijose.v1i2.188\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Miskawaih: Journal of Science Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56436/mijose.v1i2.188","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在考察Al-Muttaqin伊斯兰寄宿学校Ibru Muaro Jambi教师在培养礼貌学生文化方面的社交技能,因为在这所伊斯兰寄宿学校,教师在培养礼貌学生文化方面仍然存在问题。本研究的主要问题是,为什么教师的技能在培养礼貌学生的文化方面不是最佳的?本研究采用定性方法与描述性分析性质。本研究结果表明,Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi伊斯兰寄宿学校的学生的礼貌文化并不都是积极的,因为仍然有学生实践不太值得赞扬的道德,如约会,吸烟,违反伊斯兰寄宿学校的规定,懒惰崇拜,撒谎,不练习toyyibah句子等等。等。在伊斯兰寄宿学校中,教师的社交技巧在培养学生的礼貌文化方面并不理想,即使有文化标准,习惯活动,示范,建议,加强伊斯兰寄宿学校的宗教教育,教师与其他教师和家长合作,利用各种机会教育道德,执行纪律。然而,所有这些活动都没有得到持续的计划和监测。在培养学生礼貌文化方面,支持教师社交技巧的方面是教师和领导者在建设礼貌文化方面的承诺。而障碍是纪律仍然薄弱,教师与其他教师之间的沟通仍然不够有效。Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecakapan社会宗师dalam membina budaya santun santri di Pondok pesantrei Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi disebabkan masih ditemukan masalah kecakapan社会宗师dalam membina budaya santun santri di Pesantren ini。个人,尤塔玛·达拉姆·佩内利特尼·阿达拉·孟加帕·卡卡帕古鲁·贝伦,最佳成员,布达亚·三通·三通?Penelitian ini menggunakan pendekatan质量分析。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sanitah santri di Ponpes Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi tidak semuanya positif, sebab masih ditemukan santri yang melakukan akhlak kurang terpuji seperti pacaran, merokok, melanggaran tata titib pesantren, malas beribadah, berbohong, kurang mengamalkan kalimat toyyibah danlain sebagainya。Kecakapan social guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini belum optimal, meskipun sudah ada standar budaya, kegiatan penbiasaan, keteladanan, nasehat, memantapkan pendidikan agama di pesantren, kerja sama guru dengan guru lain dan orang tua, menggunakan berbagai kesempatan dalam mendidik akhlak, menegakkan disiplin。Namun semua aktivitas ini kurang direncanakan和diawasi secara terus menus。阿斯佩克·彭杜贡·卡卡潘社会大师达兰·米班纳·布达亚·三通圣特里·阿达亚·三通社会大师丹·皮皮南·达兰·米班纳·布达亚·三通。Sedangkan penghambat adalah disiplin masih lemah, dan komunikasi guru dengan guru lainnya masih belektif。
Kecakapan Sosial Guru dalam Membina Budaya Santun Santri di Pondok Pesantren
This study aims to examine the social skills of teachers in fostering a culture of polite students at Al-Muttaqin Islamic Boarding School Ibru Muaro Jambi because there are still problems with social skills of teachers in fostering a culture of polite students in this Islamic boarding school. The main problem in this study is why the teacher's skills are not optimal in fostering a culture of polite students? This research uses a qualitative approach with a descriptive analytical nature. The results of this study indicate that the polite culture of students at the Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi Islamic Boarding School is not all positive, because there are still students who practice less commendable morals such as dating, smoking, violating Islamic boarding school rules, lazy to worship, lying, not practicing toyyibah sentences and so on. etc. The teacher's social skills in fostering a polite culture of students in Islamic boarding schools is not optimal, even though there are cultural standards, habituation activities, exemplary, advice, strengthening religious education in Islamic boarding schools, teacher cooperation with other teachers and parents, using various opportunities in educating morals, enforce discipline. However, all of these activities are not planned and monitored continuously. Aspects supporting teacher social skills in fostering a polite culture of students are the commitment of teachers and leaders in building a polite culture. While the obstacles are that discipline is still weak, and teacher communication with other teachers is still not effective.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi disebabkan masih ditemukan masalah kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini. Persoalan utama dalam penelitian ini adalah mengapa kecakapan guru belum optimal membina budaya santun santri? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya santun santri di Ponpes Al-Muttaqin Ibru Muaro Jambi tidak semuanya positif, sebab masih ditemukan santri yang melakukan akhlak kurang terpuji seperti pacaran, merokok, melanggaran tata tertib pesantren, malas beribadah, berbohong, kurang mengamalkan kalimat toyyibah dan lain sebagainya. Kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri di pesantren ini belum optimal, meskipun sudah ada standar budaya, kegiatan pembiasaan, keteladanan, nasehat, memantapkan pendidikan agama di pesantren, kerja sama guru dengan guru lain dan orang tua, menggunakan berbagai kesempatan dalam mendidik akhlak, menegakkan disiplin. Namun semua aktivitas ini kurang direncanakan dan diawasi secara terus menerus. Aspek pendukung kecakapan sosial guru dalam membina budaya santun santri adalah komitmen guru dan pimpinan dalam membangun budaya santun. Sedangkan penghambat adalah disiplin masih lemah, dan komunikasi guru dengan guru lainnya masih belum efektif.