{"title":"KATINI KENDENG的斗争故事,从《古兰经》的自由主义生态角度来看","authors":"Wildan Imaduddin Muhammad","doi":"10.15408/harkat.v14i2.12816","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Abstract. The Women Farmer from Mount Kendeng a.k.a Kartini Kendeng are persistence to refuse the operation of cement factories and its mining in their land. They are representative of consevasion movement to not defferred to corporation and goverment for their own land and water. This article illustrates narratively the fighting of Kartini Kendeng trhough the perspective of ecology and liberation in the Quran. It is the convergence of thought from three women scholars are Nur Arfiyah Febriani, Amina Wadud and Asma Barlas. Those women agree that Quran is book of liberation from any oppression and despotism. By viewing the Quran as book of liberation, this research consider that Kartini Kendeng are appropriate with Quranic values. In other word, the religious preaching has been motivates the persistent of Kartini Kendeng.Abstrak. Para petani perempuan dari lereng Pegunungan Kendeng atau dikenal dengan Kartini Kendeng sangat gigih menolak operasi Pabrik Semen dan penambangan. Mereka adalah representasi pejuang ekologi yang enggan mengalah dari korporasi yang didukung Negara demi kelestarian tanah dan air. Tulisan ini memotret narasi perjuangan kartini kendeng dengat perspektif ekologi dan liberasi dalam Al-Quran. Perspektif ekologi dan liberasi Al-Quran merupakan konvergensi dari pemikiran tiga tokoh: Nur Arfiyah Febriyani, Amina Wadud dan Asma Barlas. Ketiga tokoh ini sepakat bahwa al-Quran adalah kitab pembebasan dari segala bentuk penindasan dan kesewenangan. Dengan memosisikan al-Quran sebagai kitab liberasi, penelitian ini melihat bahwa perjuangan Kartini Kendeng telah sesuai dengan nilai-nilai dalam al-Quran. Salah satu kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ajaran agama turut menjadi motivasi perjuangan para Kartini Kendeng. ","PeriodicalId":420598,"journal":{"name":"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"NARASI PERJUANGAN KATINI KENDENG DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI LIBERATIF AL-QURAN\",\"authors\":\"Wildan Imaduddin Muhammad\",\"doi\":\"10.15408/harkat.v14i2.12816\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Abstract. The Women Farmer from Mount Kendeng a.k.a Kartini Kendeng are persistence to refuse the operation of cement factories and its mining in their land. They are representative of consevasion movement to not defferred to corporation and goverment for their own land and water. This article illustrates narratively the fighting of Kartini Kendeng trhough the perspective of ecology and liberation in the Quran. It is the convergence of thought from three women scholars are Nur Arfiyah Febriani, Amina Wadud and Asma Barlas. Those women agree that Quran is book of liberation from any oppression and despotism. By viewing the Quran as book of liberation, this research consider that Kartini Kendeng are appropriate with Quranic values. In other word, the religious preaching has been motivates the persistent of Kartini Kendeng.Abstrak. Para petani perempuan dari lereng Pegunungan Kendeng atau dikenal dengan Kartini Kendeng sangat gigih menolak operasi Pabrik Semen dan penambangan. Mereka adalah representasi pejuang ekologi yang enggan mengalah dari korporasi yang didukung Negara demi kelestarian tanah dan air. Tulisan ini memotret narasi perjuangan kartini kendeng dengat perspektif ekologi dan liberasi dalam Al-Quran. Perspektif ekologi dan liberasi Al-Quran merupakan konvergensi dari pemikiran tiga tokoh: Nur Arfiyah Febriyani, Amina Wadud dan Asma Barlas. Ketiga tokoh ini sepakat bahwa al-Quran adalah kitab pembebasan dari segala bentuk penindasan dan kesewenangan. Dengan memosisikan al-Quran sebagai kitab liberasi, penelitian ini melihat bahwa perjuangan Kartini Kendeng telah sesuai dengan nilai-nilai dalam al-Quran. Salah satu kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ajaran agama turut menjadi motivasi perjuangan para Kartini Kendeng. \",\"PeriodicalId\":420598,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender\",\"volume\":\"215 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/harkat.v14i2.12816\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/harkat.v14i2.12816","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要来自肯登山又名Kartini肯登山的女农民坚持拒绝在他们的土地上经营水泥厂和采矿。他们是保守运动的代表,不服从于公司和政府为自己的土地和水。本文从《古兰经》中生态与解放的视角,叙述了卡尔蒂尼·肯登的斗争。这是Nur Arfiyah Febriani, Amina Wadud和Asma Barlas三位女性学者思想的融合。这些妇女同意《古兰经》是从任何压迫和专制中解放出来的书。本研究将《古兰经》视为解放之书,认为卡尔提尼·肯登符合《古兰经》的价值观。换句话说,宗教说教一直是卡尔蒂尼·肯登坚持不懈的动力。Para pentani perperan dari lereng Pegunungan Kendeng atau dikenal dengan Kartini keneng sangat gigih menolak operasi Pabrik Semen dan penambangan。Mereka adalah代表pejuang生态学,yang enggan mengalah dari korporasi yang didukung Negara demi kelestarian tanah danair。在《古兰经》中,《古兰经》是关于生态学的。《古兰经》的生态学观点:努尔·阿菲亚·费布里亚尼,阿米娜·瓦杜德和阿斯玛·巴拉斯。Ketiga tokoh ini sepakat bahwa al- quan adalah kitab ppenbasan dari segala bentuk penindasan dan kesewenangan。《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》萨拉赫是一名伟大的球员,他是一名伟大的球员,他是一名伟大的球员。
NARASI PERJUANGAN KATINI KENDENG DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI LIBERATIF AL-QURAN
Abstract. The Women Farmer from Mount Kendeng a.k.a Kartini Kendeng are persistence to refuse the operation of cement factories and its mining in their land. They are representative of consevasion movement to not defferred to corporation and goverment for their own land and water. This article illustrates narratively the fighting of Kartini Kendeng trhough the perspective of ecology and liberation in the Quran. It is the convergence of thought from three women scholars are Nur Arfiyah Febriani, Amina Wadud and Asma Barlas. Those women agree that Quran is book of liberation from any oppression and despotism. By viewing the Quran as book of liberation, this research consider that Kartini Kendeng are appropriate with Quranic values. In other word, the religious preaching has been motivates the persistent of Kartini Kendeng.Abstrak. Para petani perempuan dari lereng Pegunungan Kendeng atau dikenal dengan Kartini Kendeng sangat gigih menolak operasi Pabrik Semen dan penambangan. Mereka adalah representasi pejuang ekologi yang enggan mengalah dari korporasi yang didukung Negara demi kelestarian tanah dan air. Tulisan ini memotret narasi perjuangan kartini kendeng dengat perspektif ekologi dan liberasi dalam Al-Quran. Perspektif ekologi dan liberasi Al-Quran merupakan konvergensi dari pemikiran tiga tokoh: Nur Arfiyah Febriyani, Amina Wadud dan Asma Barlas. Ketiga tokoh ini sepakat bahwa al-Quran adalah kitab pembebasan dari segala bentuk penindasan dan kesewenangan. Dengan memosisikan al-Quran sebagai kitab liberasi, penelitian ini melihat bahwa perjuangan Kartini Kendeng telah sesuai dengan nilai-nilai dalam al-Quran. Salah satu kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ajaran agama turut menjadi motivasi perjuangan para Kartini Kendeng.