{"title":"妇女在商业决策中的领导作用","authors":"Nurika Mauliyah, Ella Anastasya Sinambela","doi":"10.35719/annisa.v12i1.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The chance to be a leader, open for anyone, both men and women. Although, it cannot be denied, culture still considers that women are weak, inconsistent and only concerned with feelings than logic, so they do not deserve to be a leader. As the world develops, the assumption is a little bit of changes, which gives women chance to be a leader. In the 21st century, women's progress in working world was increased dramatically, because the quality of women is sometimes more than men. Getting a quality and high education, giving women have chance to be leader in organizations / companies. Names such as Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer are some of the names of women who are able to lead companies and business decision makers. Work decision making is an condition for measuring leaders, women have feminine characteristics which make them able to take business decisions well, by considering rational, realistic, logical, and pragmatic. The mindset that considers leaders only carried out by men has changed step by step. Women can also have character of a leader, such as; give direction, speeches, rhetoric and ideas. Women are not completely weak, they are also able to be a strong foundation in building organizations/ companies. \nKesempatan menjadi pemimpin, terbuka bagi siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski tidak bisa dipungkiri, budaya masih menganggap perempuan lemah, tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan daripada logika, sehingga tidak pantas menjadi pemimpin. Seiring perkembangan dunia, asumsinya adalah sedikit perubahan, yang memberi peluang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Pada abad ke-21, kemajuan perempuan dalam dunia kerja meningkat drastis, karena kualitas perempuan terkadang lebih dari laki-laki. Mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tinggi, memberikan perempuan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi / perusahaan. Nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer adalah beberapa nama perempuan yang mampu memimpin perusahaan dan pengambil keputusan bisnis. Pengambilan keputusan kerja merupakan salah satu syarat untuk mengukur pemimpin, perempuan yang memiliki sifat feminin sehingga mampu mengambil keputusan bisnis dengan baik, dengan mempertimbangkan rasional, realistis, logis, dan pragmatis. Pola pikir yang menganggap pemimpin hanya dilakukan oleh laki-laki berubah sedikit demi sedikit. Wanita juga bisa memiliki karakter seorang pemimpin, seperti; memberi arahan, pidato, retorika dan ide. Perempuan tidak sepenuhnya lemah, mereka juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam membangun organisasi / perusahaan. \n ","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PERAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS\",\"authors\":\"Nurika Mauliyah, Ella Anastasya Sinambela\",\"doi\":\"10.35719/annisa.v12i1.7\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The chance to be a leader, open for anyone, both men and women. Although, it cannot be denied, culture still considers that women are weak, inconsistent and only concerned with feelings than logic, so they do not deserve to be a leader. As the world develops, the assumption is a little bit of changes, which gives women chance to be a leader. In the 21st century, women's progress in working world was increased dramatically, because the quality of women is sometimes more than men. Getting a quality and high education, giving women have chance to be leader in organizations / companies. Names such as Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer are some of the names of women who are able to lead companies and business decision makers. Work decision making is an condition for measuring leaders, women have feminine characteristics which make them able to take business decisions well, by considering rational, realistic, logical, and pragmatic. The mindset that considers leaders only carried out by men has changed step by step. Women can also have character of a leader, such as; give direction, speeches, rhetoric and ideas. Women are not completely weak, they are also able to be a strong foundation in building organizations/ companies. \\nKesempatan menjadi pemimpin, terbuka bagi siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski tidak bisa dipungkiri, budaya masih menganggap perempuan lemah, tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan daripada logika, sehingga tidak pantas menjadi pemimpin. Seiring perkembangan dunia, asumsinya adalah sedikit perubahan, yang memberi peluang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Pada abad ke-21, kemajuan perempuan dalam dunia kerja meningkat drastis, karena kualitas perempuan terkadang lebih dari laki-laki. Mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tinggi, memberikan perempuan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi / perusahaan. Nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer adalah beberapa nama perempuan yang mampu memimpin perusahaan dan pengambil keputusan bisnis. Pengambilan keputusan kerja merupakan salah satu syarat untuk mengukur pemimpin, perempuan yang memiliki sifat feminin sehingga mampu mengambil keputusan bisnis dengan baik, dengan mempertimbangkan rasional, realistis, logis, dan pragmatis. Pola pikir yang menganggap pemimpin hanya dilakukan oleh laki-laki berubah sedikit demi sedikit. Wanita juga bisa memiliki karakter seorang pemimpin, seperti; memberi arahan, pidato, retorika dan ide. Perempuan tidak sepenuhnya lemah, mereka juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam membangun organisasi / perusahaan. \\n \",\"PeriodicalId\":191972,\"journal\":{\"name\":\"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i1.7\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i1.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
成为领导者的机会,对任何人开放,无论男女。虽然,不可否认的是,文化仍然认为女性是软弱的,不一致的,只关心感觉而不关心逻辑,所以她们不配成为领导者。随着世界的发展,假设是一点点变化,这给了女性成为领导者的机会。在21世纪,女性在工作领域的进步急剧增加,因为女性的素质有时超过男性。获得高质量的高等教育,让女性有机会成为组织/公司的领导者。Susi Pudjiastuti、Catherine Hindra Sutjahyo、Grace Tahir、Veronika Linardi、Mary Barra、Gini Rometty、Marillyn Hewson、Sheryl Sandberg、Marissa Mayer等都是能够领导公司和商业决策者的女性。工作决策是衡量领导者的一个条件,女性具有女性特征,这使她们能够通过理性、现实、逻辑和务实的考虑,很好地做出商业决策。认为只有男性才能领导的观念已经逐步改变。女性也可以有领导者的性格,比如;给方向,演讲,修辞和想法。女性并不完全是弱者,她们也能够成为建立组织/公司的坚实基础。Kesempatan menjadi pemimpin, terbuka bagi siapa saja, baik pria maupun wanita。Meski tidak bisa dipungkiri, budaya masih menganggap perempuan lemah, tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan daripada logika, sehinga tidak panas menjadi pemimpin。在北京,在北京,在北京,在北京,在北京,在北京,在北京,在北京,在北京。kada abad ke-21, kemajuan perempuan dalam dunia kerja meningkat drastis, karena kualitas perempuan terkadang lebih dari laki-laki。Mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tinggi,成员:perempuan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi / perusahaan。Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, marilyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer adalah beberapa nama perempuan yang mampu memimpin perushaan an pengambil keputusan bisnis。彭甘比兰科普图桑kerja merupakan salah satu syarat untuk mengukur pemimpin, perempuran yang memiliki sifat feminin in seinga mampu mengambil科普图桑bisnis dengan baik, dengan成员perpertimbangkan理性,现实,逻辑,但实用主义。Pola pikir yang menganggap pemimpin hanya dilakukan oleh laki-laki berubah sedikit demi sedikit。Wanita juga bisa memoriliki karakter seorang pemimpin, seperti;成员:阿拉木图、pidato、retorika danide。Perempuan tidak sepenuhnya lemah, mereka juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam成员组织/ perusahan。
PERAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS
The chance to be a leader, open for anyone, both men and women. Although, it cannot be denied, culture still considers that women are weak, inconsistent and only concerned with feelings than logic, so they do not deserve to be a leader. As the world develops, the assumption is a little bit of changes, which gives women chance to be a leader. In the 21st century, women's progress in working world was increased dramatically, because the quality of women is sometimes more than men. Getting a quality and high education, giving women have chance to be leader in organizations / companies. Names such as Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer are some of the names of women who are able to lead companies and business decision makers. Work decision making is an condition for measuring leaders, women have feminine characteristics which make them able to take business decisions well, by considering rational, realistic, logical, and pragmatic. The mindset that considers leaders only carried out by men has changed step by step. Women can also have character of a leader, such as; give direction, speeches, rhetoric and ideas. Women are not completely weak, they are also able to be a strong foundation in building organizations/ companies.
Kesempatan menjadi pemimpin, terbuka bagi siapa saja, baik pria maupun wanita. Meski tidak bisa dipungkiri, budaya masih menganggap perempuan lemah, tidak konsisten dan hanya mementingkan perasaan daripada logika, sehingga tidak pantas menjadi pemimpin. Seiring perkembangan dunia, asumsinya adalah sedikit perubahan, yang memberi peluang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Pada abad ke-21, kemajuan perempuan dalam dunia kerja meningkat drastis, karena kualitas perempuan terkadang lebih dari laki-laki. Mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tinggi, memberikan perempuan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi / perusahaan. Nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Catherine Hindra Sutjahyo, Grace Tahir, Veronika Linardi, Mary Barra, Gini Rometty, Marillyn Hewson, Sheryl Sandberg, Marissa Mayer adalah beberapa nama perempuan yang mampu memimpin perusahaan dan pengambil keputusan bisnis. Pengambilan keputusan kerja merupakan salah satu syarat untuk mengukur pemimpin, perempuan yang memiliki sifat feminin sehingga mampu mengambil keputusan bisnis dengan baik, dengan mempertimbangkan rasional, realistis, logis, dan pragmatis. Pola pikir yang menganggap pemimpin hanya dilakukan oleh laki-laki berubah sedikit demi sedikit. Wanita juga bisa memiliki karakter seorang pemimpin, seperti; memberi arahan, pidato, retorika dan ide. Perempuan tidak sepenuhnya lemah, mereka juga mampu menjadi fondasi yang kuat dalam membangun organisasi / perusahaan.