防止a€œ悲剧《Commonsa€时代的通用名称Sasi海湾区域自治

Kanyadibya Cendana Prasetyo
{"title":"防止a€œ悲剧《Commonsa€时代的通用名称Sasi海湾区域自治","authors":"Kanyadibya Cendana Prasetyo","doi":"10.36636/JOGIV.V1I1.294","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nSejak era otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya di daerahnya, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan. Adanya otonomi daerah juga berimplikasi pada peran serta masyarakat lokal sesuai dengan adat istiadat yang berlaku, termasuk hak ulayat laut yang dikelola adat (Customary Marine Tenure / CMT). Praktik-praktik CMT yang ada menunjukkan bahwa CMT dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah perikanan, termasuk mencegah munculnya tragedy of the commons yang mengakibatkan hilangnya spesies ikan. Di Kepulauan Maluku dan Papua, salah satu praktik CMT tersebut adalah hukum adat sasi laut yang berisi peraturan dan larangan dalam memanfaatkan sumber daya laut. Jika ditinjau lebih dalam, sasi laut dapat menjadi salah satu upaya tata kelola kelautan dan perikanan yang berbasis partisipasi masyarakat lokal dan memiliki prinsip berkelanjutan. Selain itu, pelaksanaan sasi laut juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar keberadaannya dapat membawa manfaat bagi masyarakat, mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan dan kelautan, dan menjaga keanekaragaman hayati. \nKata kunci: sasi laut, hak ulayat laut, pengelolaan perikanan, pemerintahan daerah \n  \nAbstract \nSince the era of regional autonomy, each region has the authority to manage and use the resources in its area, including marine and fisheries resources. The existence of regional autonomy also has implications for the participation of local communities in accordance with prevailing customs, including Customary Marine Tenure (CMT). CMT practices show that CMT can provide solutions to fisheries problems, including preventing the tragedy of the commons that could extinct fish species. In the Maluku Islands and Papua, one of the CMT practices is a customary law called marine sasi which contains rules and prohibitions in utilizing marine resources. Marine sasi is one of the efforts to regulate marine and aquaculture based on the participation of local communities and on the principles of sustainability. In addition, the implementation of marine sasi also requires support from the central government and local governments to be able to provide benefits to the community, support the sustainability of fisheries and marine resources, and support biodiversity. \nKeywords: marine sasi, Customary Marine Tenure, fisheries management, local governance","PeriodicalId":386450,"journal":{"name":"Journal of Governance Innovation","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Mencegah “Tragedy of The Commons” Di Teluk Sawai dengan Sasi pada Era Otonomi Daerah\",\"authors\":\"Kanyadibya Cendana Prasetyo\",\"doi\":\"10.36636/JOGIV.V1I1.294\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nSejak era otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya di daerahnya, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan. Adanya otonomi daerah juga berimplikasi pada peran serta masyarakat lokal sesuai dengan adat istiadat yang berlaku, termasuk hak ulayat laut yang dikelola adat (Customary Marine Tenure / CMT). Praktik-praktik CMT yang ada menunjukkan bahwa CMT dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah perikanan, termasuk mencegah munculnya tragedy of the commons yang mengakibatkan hilangnya spesies ikan. Di Kepulauan Maluku dan Papua, salah satu praktik CMT tersebut adalah hukum adat sasi laut yang berisi peraturan dan larangan dalam memanfaatkan sumber daya laut. Jika ditinjau lebih dalam, sasi laut dapat menjadi salah satu upaya tata kelola kelautan dan perikanan yang berbasis partisipasi masyarakat lokal dan memiliki prinsip berkelanjutan. Selain itu, pelaksanaan sasi laut juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar keberadaannya dapat membawa manfaat bagi masyarakat, mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan dan kelautan, dan menjaga keanekaragaman hayati. \\nKata kunci: sasi laut, hak ulayat laut, pengelolaan perikanan, pemerintahan daerah \\n  \\nAbstract \\nSince the era of regional autonomy, each region has the authority to manage and use the resources in its area, including marine and fisheries resources. The existence of regional autonomy also has implications for the participation of local communities in accordance with prevailing customs, including Customary Marine Tenure (CMT). CMT practices show that CMT can provide solutions to fisheries problems, including preventing the tragedy of the commons that could extinct fish species. In the Maluku Islands and Papua, one of the CMT practices is a customary law called marine sasi which contains rules and prohibitions in utilizing marine resources. Marine sasi is one of the efforts to regulate marine and aquaculture based on the participation of local communities and on the principles of sustainability. In addition, the implementation of marine sasi also requires support from the central government and local governments to be able to provide benefits to the community, support the sustainability of fisheries and marine resources, and support biodiversity. \\nKeywords: marine sasi, Customary Marine Tenure, fisheries management, local governance\",\"PeriodicalId\":386450,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Governance Innovation\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Governance Innovation\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36636/JOGIV.V1I1.294\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Governance Innovation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36636/JOGIV.V1I1.294","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

自区域自治时代以来,每个地区都有权管理和利用其领土上的资源,包括海洋资源和渔业。区域自治还将根据现有习俗参与当地社区,包括海关规定的海上引渡权。现有的CMT实践表明,CMT可以为渔业问题提供解决方案,包括防止导致鱼类物种消失的公共悲剧的发生。在马鲁库群岛和巴布亚,CMT的做法之一是海洋海关法,其中包含对海洋资源的规则和限制。从更深入的观察,海上治理和渔业可以成为以当地社区参与为基础、具有可持续原则的海洋治理和渔业努力之一。此外,海洋渔业的实施还需要中央政府和地方政府的支持,以便它们能够造福社会,促进渔业和海洋资源的可持续发展,并保持生物多样性。关键词:海洋融合、海军区、渔业管理、自从autonomy地区以来的禁地政府,每个地区都有授权管理和利用其地区的资源,包括海洋和渔业资源。autonomy区域存在还影响到当地参与与海关prevailing,包括海关专业专业人员在内的活动。CMT实践表明,CMT可以提供解决问题的方法,包括预防可能存在鱼类物种的常见后果。在马鲁库群岛和巴布亚,CMT practices的一个是一种叫做海洋化的海关法律,这些海关规定了海洋资源的规则和应用。海军陆战队是以当地公社和可持续发展原则为基础的努力之一。此外,海洋化的实施还可以从中央政府和当地政府向该社区提供福利,支持渔业和海洋资源,并支持生物多样性。基准词:海军陆战队,海关海军藤,渔业管理,当地政府
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Mencegah “Tragedy of The Commons” Di Teluk Sawai dengan Sasi pada Era Otonomi Daerah
Abstrak Sejak era otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya di daerahnya, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan. Adanya otonomi daerah juga berimplikasi pada peran serta masyarakat lokal sesuai dengan adat istiadat yang berlaku, termasuk hak ulayat laut yang dikelola adat (Customary Marine Tenure / CMT). Praktik-praktik CMT yang ada menunjukkan bahwa CMT dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah perikanan, termasuk mencegah munculnya tragedy of the commons yang mengakibatkan hilangnya spesies ikan. Di Kepulauan Maluku dan Papua, salah satu praktik CMT tersebut adalah hukum adat sasi laut yang berisi peraturan dan larangan dalam memanfaatkan sumber daya laut. Jika ditinjau lebih dalam, sasi laut dapat menjadi salah satu upaya tata kelola kelautan dan perikanan yang berbasis partisipasi masyarakat lokal dan memiliki prinsip berkelanjutan. Selain itu, pelaksanaan sasi laut juga membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar keberadaannya dapat membawa manfaat bagi masyarakat, mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan dan kelautan, dan menjaga keanekaragaman hayati. Kata kunci: sasi laut, hak ulayat laut, pengelolaan perikanan, pemerintahan daerah   Abstract Since the era of regional autonomy, each region has the authority to manage and use the resources in its area, including marine and fisheries resources. The existence of regional autonomy also has implications for the participation of local communities in accordance with prevailing customs, including Customary Marine Tenure (CMT). CMT practices show that CMT can provide solutions to fisheries problems, including preventing the tragedy of the commons that could extinct fish species. In the Maluku Islands and Papua, one of the CMT practices is a customary law called marine sasi which contains rules and prohibitions in utilizing marine resources. Marine sasi is one of the efforts to regulate marine and aquaculture based on the participation of local communities and on the principles of sustainability. In addition, the implementation of marine sasi also requires support from the central government and local governments to be able to provide benefits to the community, support the sustainability of fisheries and marine resources, and support biodiversity. Keywords: marine sasi, Customary Marine Tenure, fisheries management, local governance
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信