南瓜粉和熟面粉饼干对PUSKESMAS木材板营养不足的幼儿体重变化的影响

Yulianto Yulianto, Imelda Telisa, Andini Putri Pertiwi
{"title":"南瓜粉和熟面粉饼干对PUSKESMAS木材板营养不足的幼儿体重变化的影响","authors":"Yulianto Yulianto, Imelda Telisa, Andini Putri Pertiwi","doi":"10.32382/medkes.v17i2.2802","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, terutama di negaranegara berkembang. Keadaan gizi kurang pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.  Prevalensi Gizi Kurang (Underweight) di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebesar 13,8%, di Sumatera Selatan sebesar 12,31% dan di Kota Palembang sebesar 12,36%.Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependent dan uji t-independent yang dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (51,67%) dengan usia 12-36 bulan (66,67%). Rata-rata berat badan pada kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 9,73 kg dan setelah intervensi menjadi 10,36 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,595 kg. Sedangkan rata-rata berat badan pada kelompok pembanding sebelum intervensi 9,45 kg dan setelah intervensi menjadi 9,59 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,283 kg. Hasil uji statistik (t-independent) didapatkan p value 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Dari hasil penelitian disarankan kepada orang tua balita untuk membuat makanan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe.Kata kunci : gizi kurang, berat badan, biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EFEKTIVITAS PEMBERIAN BISKUIT TEPUNG LABU KUNING DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS PUNTI KAYU PALEMBANG\",\"authors\":\"Yulianto Yulianto, Imelda Telisa, Andini Putri Pertiwi\",\"doi\":\"10.32382/medkes.v17i2.2802\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, terutama di negaranegara berkembang. Keadaan gizi kurang pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.  Prevalensi Gizi Kurang (Underweight) di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebesar 13,8%, di Sumatera Selatan sebesar 12,31% dan di Kota Palembang sebesar 12,36%.Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependent dan uji t-independent yang dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (51,67%) dengan usia 12-36 bulan (66,67%). Rata-rata berat badan pada kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 9,73 kg dan setelah intervensi menjadi 10,36 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,595 kg. Sedangkan rata-rata berat badan pada kelompok pembanding sebelum intervensi 9,45 kg dan setelah intervensi menjadi 9,59 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,283 kg. Hasil uji statistik (t-independent) didapatkan p value 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Dari hasil penelitian disarankan kepada orang tua balita untuk membuat makanan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe.Kata kunci : gizi kurang, berat badan, biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe\",\"PeriodicalId\":369205,\"journal\":{\"name\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2.2802\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2.2802","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

营养不良是一种健康疾病,是由于营养不足或不平衡造成的。营养不良发生在5岁以下的儿童身上,尤其是在发展中国家。婴儿营养不良会阻碍人类资源的增长,因为它会导致身体发育和智力的失败,增加痛苦和死亡的数量。据《基本健康研究》(Riskesdas)称,2018年营养不足138%,南苏门答腊1231%,帕伦邦1236%。研究的目的是确定南瓜粉和熟面粉饼干对Puskesmas木材板营养不足的幼儿体重变化的影响。这类研究是一种具有前期控制组设计的试验性质的试验。所使用的统计测试包括单变量和双变量分析的t-dependent和t-独立性测试。研究结果显示,大多数男性样本(51.67%)年龄为12-36个月(66.67%)。干预前治疗组的平均体重为9.73公斤,而干预后的平均体重为10.36公斤,体重变化为0.595公斤。而对照组在9.45公斤之前的平均体重,在干预后的平均体重为9.59公斤,体重变化为0.283公斤。对p -i -i - n - n - n的统计结果可能会得出结论,黄葫芦粉和玉米粉对帕莱姆巴木普斯基马斯营养不良的幼儿体重变化的影响。研究建议蹒跚学步的父母用当地的食物——南瓜粉和玉米粉——来制作额外的食物。关键词:营养不良、体重增加、南瓜粉和玉米粉
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BISKUIT TEPUNG LABU KUNING DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS PUNTI KAYU PALEMBANG
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau tidak seimbang zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, terutama di negaranegara berkembang. Keadaan gizi kurang pada balita akan menghambat peningkatan sumber daya manusia karena keadaan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian.  Prevalensi Gizi Kurang (Underweight) di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebesar 13,8%, di Sumatera Selatan sebesar 12,31% dan di Kota Palembang sebesar 12,36%.Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (Eksperimen semu) dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependent dan uji t-independent yang dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki (51,67%) dengan usia 12-36 bulan (66,67%). Rata-rata berat badan pada kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 9,73 kg dan setelah intervensi menjadi 10,36 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,595 kg. Sedangkan rata-rata berat badan pada kelompok pembanding sebelum intervensi 9,45 kg dan setelah intervensi menjadi 9,59 kg dengan selisih perubahan berat badan sebesar 0,283 kg. Hasil uji statistik (t-independent) didapatkan p value 0,000 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang di Puskesmas Punti Kayu Palembang. Dari hasil penelitian disarankan kepada orang tua balita untuk membuat makanan tambahan dari bahan pangan lokal yaitu biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe.Kata kunci : gizi kurang, berat badan, biskuit tepung labu kuning dan tepung tempe
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信