{"title":"解释玛拉基书3:6-12中十分之一的呼召","authors":"Narsing L. Marriba, Yusuf L.M.","doi":"10.47304/jl.v9i1.190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Giving tithes to the house of God is nothing new in the Christian faith. However, the emphasis on giving is still a polemic in the church. Some agree and some disagree because it is no longer the Old Testament era. However, in the analysis of this article, God's call to give tithes in the context of Malachi 3:6-12 is a very absolute emphasis in the context of the Israelites not tithing. At that time, God emphasized that they were considered to have robbed God. Therefore, they must turn back to God by forsaking their sins and bringing tithes into the house of God. The method used is to conduct a study of the literature, such as books or articles related to the text and context, and the results are described through a description of the meaning of words, phrases, or clauses in the text, then concluded to get answers to the purpose of God's call to tithe in the context of Malachi 3:6-12.\nAbstrak: Memberi persepuluhan ke dalam rumah Tuhan bukanlah hal baru dalam iman Kristen. Akan tetapi, penekanan untuk memberi masih menjadi polemik di dalam gereja. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju dengan alasan sudah bukan zaman Perjanjian Lama. Namun dalam analisis artikel ini, seruan Allah untuk memberi persepuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12 merupakan suatu penekanan yang sangat mutlak dalam konteksnya bangsa Israel ketika tidak memberi persepuluhan. Pada saat itu Allah menegaskan bahwa mereka justru dianggap telah merampok Allah. Untuk itu, mereka harus berbalik kepada Allah dengan cara meninggalkan dosanya dan wajib membawa persepuluhan ke dalam rumah Tuhan. Metode pendekatan yang digunakan yakni melakukan kajian terhadap literatur seperti buku-buku atau artikel yang berkaitan dengan teks dan konteks dan hasilnya diuraikan melalui suatu deskripsi terhadap makna kata, frasa atau klausa yang ada di dalam teks, kemudian disimpulkan untuk mendapatkan jawaban atas maksud seruan Allah memberi perpuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12.","PeriodicalId":228336,"journal":{"name":"JURNAL LUXNOS","volume":"181 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Interpretasi Seruan Memberi Persepuluhan dalam Maleakhi 3:6-12\",\"authors\":\"Narsing L. Marriba, Yusuf L.M.\",\"doi\":\"10.47304/jl.v9i1.190\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: Giving tithes to the house of God is nothing new in the Christian faith. However, the emphasis on giving is still a polemic in the church. Some agree and some disagree because it is no longer the Old Testament era. However, in the analysis of this article, God's call to give tithes in the context of Malachi 3:6-12 is a very absolute emphasis in the context of the Israelites not tithing. At that time, God emphasized that they were considered to have robbed God. Therefore, they must turn back to God by forsaking their sins and bringing tithes into the house of God. The method used is to conduct a study of the literature, such as books or articles related to the text and context, and the results are described through a description of the meaning of words, phrases, or clauses in the text, then concluded to get answers to the purpose of God's call to tithe in the context of Malachi 3:6-12.\\nAbstrak: Memberi persepuluhan ke dalam rumah Tuhan bukanlah hal baru dalam iman Kristen. Akan tetapi, penekanan untuk memberi masih menjadi polemik di dalam gereja. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju dengan alasan sudah bukan zaman Perjanjian Lama. Namun dalam analisis artikel ini, seruan Allah untuk memberi persepuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12 merupakan suatu penekanan yang sangat mutlak dalam konteksnya bangsa Israel ketika tidak memberi persepuluhan. Pada saat itu Allah menegaskan bahwa mereka justru dianggap telah merampok Allah. Untuk itu, mereka harus berbalik kepada Allah dengan cara meninggalkan dosanya dan wajib membawa persepuluhan ke dalam rumah Tuhan. Metode pendekatan yang digunakan yakni melakukan kajian terhadap literatur seperti buku-buku atau artikel yang berkaitan dengan teks dan konteks dan hasilnya diuraikan melalui suatu deskripsi terhadap makna kata, frasa atau klausa yang ada di dalam teks, kemudian disimpulkan untuk mendapatkan jawaban atas maksud seruan Allah memberi perpuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12.\",\"PeriodicalId\":228336,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL LUXNOS\",\"volume\":\"181 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL LUXNOS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47304/jl.v9i1.190\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL LUXNOS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47304/jl.v9i1.190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:在基督教信仰中,将十分之一奉献给上帝的家并不是什么新鲜事。然而,在教会中,对给予的强调仍然是一个争论。有些人同意,有些人不同意,因为它不再是旧约时代。然而,在这篇文章的分析中,神在玛拉基书3:6-12中呼召奉献十分之一,这在以色列人不奉献十分之一的背景下是一个非常绝对的强调。当时,上帝强调他们被认为是抢劫了上帝。所以他们当归向神,离弃自己的罪,将十分之一奉到神的殿里。使用的方法是对文献进行研究,例如与文本和上下文相关的书籍或文章,并通过对文本中单词,短语或从句的含义的描述来描述结果,然后得出结论,以回答上帝在玛拉基书3:6-12中呼召的目的。摘要:巴鲁·达拉姆·曼·克里斯汀是巴鲁·达拉姆·曼的成员。Akan tetapi, penekanan untuk成员,masih menjadi polemik di dalam gereja。Ada yang setuju dan Ada juga yang tidak setuju dengan alasan sudah bukan zaman Perjanjian Lama。Namun dalam analysis artikel ini, seruan Allah untuk memberi persepuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12 merupakan suatu penekanan yang sangat mutlak dalam konteksnya bangsa Israel ketika tidak memberi persepuluhan。Pada saat itu Allah menegaskan bahwa mereka justru dianggap telah merampok Allah。Untuk itu, mereka harus berbalik kepada Allah dengan cara meninggalkan dosanya dan wajib membawa persepuluhan ke dalam rumah Tuhan。杨Metode pendekatan digunakan yakni melakukan kajian terhadap文学seperti buku-buku atau artikel杨berkaitan dengan tek丹konteks丹hasilnya diuraikan melalui suatu deskripsi terhadap makna型,frasa atau klausa杨ada di dalam tek, kemudian disimpulkan为她mendapatkan jawaban ata马克苏德seruan真主的经纪人perpuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12。
Interpretasi Seruan Memberi Persepuluhan dalam Maleakhi 3:6-12
Abstract: Giving tithes to the house of God is nothing new in the Christian faith. However, the emphasis on giving is still a polemic in the church. Some agree and some disagree because it is no longer the Old Testament era. However, in the analysis of this article, God's call to give tithes in the context of Malachi 3:6-12 is a very absolute emphasis in the context of the Israelites not tithing. At that time, God emphasized that they were considered to have robbed God. Therefore, they must turn back to God by forsaking their sins and bringing tithes into the house of God. The method used is to conduct a study of the literature, such as books or articles related to the text and context, and the results are described through a description of the meaning of words, phrases, or clauses in the text, then concluded to get answers to the purpose of God's call to tithe in the context of Malachi 3:6-12.
Abstrak: Memberi persepuluhan ke dalam rumah Tuhan bukanlah hal baru dalam iman Kristen. Akan tetapi, penekanan untuk memberi masih menjadi polemik di dalam gereja. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju dengan alasan sudah bukan zaman Perjanjian Lama. Namun dalam analisis artikel ini, seruan Allah untuk memberi persepuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12 merupakan suatu penekanan yang sangat mutlak dalam konteksnya bangsa Israel ketika tidak memberi persepuluhan. Pada saat itu Allah menegaskan bahwa mereka justru dianggap telah merampok Allah. Untuk itu, mereka harus berbalik kepada Allah dengan cara meninggalkan dosanya dan wajib membawa persepuluhan ke dalam rumah Tuhan. Metode pendekatan yang digunakan yakni melakukan kajian terhadap literatur seperti buku-buku atau artikel yang berkaitan dengan teks dan konteks dan hasilnya diuraikan melalui suatu deskripsi terhadap makna kata, frasa atau klausa yang ada di dalam teks, kemudian disimpulkan untuk mendapatkan jawaban atas maksud seruan Allah memberi perpuluhan dalam konteks Maleakhi 3:6-12.