{"title":"古兰经中人类的消极行为","authors":"Muslim Djuned, Miss Yameelah Hayeesamae","doi":"10.22373/tafse.v3i2.13274","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Humans are creatures who have the highest perfection because they are prepared to accept burdens and responsibilities, become humans who have a positive attitude, strong personality, physical and spiritual potential as well as intellectually develop optimally. But in reality, not all humans behave well, many become arrogant and arrogant, he forgets the teachings of Allah, and only remember Allah when experiencing unpleasant conditions such as being hit by a disaster. From the above reality, to know human behavior, it is necessary to study the negative human traits mentioned in the Qur'an. The results show that humans are indeed close to Allah with a sincere heart at times when calamity befalls them, but after Allah saves them from the calamities they face, they return to doing injustice and mistakes, not being grateful to Allah, but committing deception by opposing and denying Allah SWT. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kesempurnaan tertinggi karena dipersiapkan untuk menerima beban dan tanggung jawab, menjadi manusia yang memiliki sikap positif, berkepribadian kuat, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua manusia berperilaku baik, banyak yang menjadi sombong dan angkuh, dia lupa akan ajaran Allah, dan hanya mengingat Allah ketika mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti tertimpa musibah. Dari realitas di atas, untuk mengetahui perilaku manusia, perlu dikaji tentang sifat-sifat negatif manusia yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia memang bertabiat dekat kepada Allah dengan hati yang ikhlas pada waku yang ditimpa musibah, tetapi setelah Allah menyelamatkan mereka dari musibah yang dihadapi, mereka kembali melakukan kezaliman dan kesalahan, tidak bersyukur kepada Allah, tetapi melakukan tipu daya dengan menentang dan mendustakan Allah swt. ","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perilaku Negatif Manusia dalam Al-Qur’an\",\"authors\":\"Muslim Djuned, Miss Yameelah Hayeesamae\",\"doi\":\"10.22373/tafse.v3i2.13274\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Humans are creatures who have the highest perfection because they are prepared to accept burdens and responsibilities, become humans who have a positive attitude, strong personality, physical and spiritual potential as well as intellectually develop optimally. But in reality, not all humans behave well, many become arrogant and arrogant, he forgets the teachings of Allah, and only remember Allah when experiencing unpleasant conditions such as being hit by a disaster. From the above reality, to know human behavior, it is necessary to study the negative human traits mentioned in the Qur'an. The results show that humans are indeed close to Allah with a sincere heart at times when calamity befalls them, but after Allah saves them from the calamities they face, they return to doing injustice and mistakes, not being grateful to Allah, but committing deception by opposing and denying Allah SWT. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kesempurnaan tertinggi karena dipersiapkan untuk menerima beban dan tanggung jawab, menjadi manusia yang memiliki sikap positif, berkepribadian kuat, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua manusia berperilaku baik, banyak yang menjadi sombong dan angkuh, dia lupa akan ajaran Allah, dan hanya mengingat Allah ketika mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti tertimpa musibah. Dari realitas di atas, untuk mengetahui perilaku manusia, perlu dikaji tentang sifat-sifat negatif manusia yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia memang bertabiat dekat kepada Allah dengan hati yang ikhlas pada waku yang ditimpa musibah, tetapi setelah Allah menyelamatkan mereka dari musibah yang dihadapi, mereka kembali melakukan kezaliman dan kesalahan, tidak bersyukur kepada Allah, tetapi melakukan tipu daya dengan menentang dan mendustakan Allah swt. \",\"PeriodicalId\":410919,\"journal\":{\"name\":\"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies\",\"volume\":\"91 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/tafse.v3i2.13274\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v3i2.13274","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
人类是最完美的生物,因为他们准备接受负担和责任,成为具有积极态度,坚强个性,身体和精神潜力以及智力最佳发展的人。但在现实中,并不是所有的人类都表现得很好,许多人变得傲慢自大,他忘记了安拉的教诲,只有在遇到灾难等不愉快的情况时才会想起安拉。从上述现实出发,要认识人的行为,就必须研究《古兰经》中提到的人的消极特征。结果表明,人类在灾难降临的时候,确实是怀着真诚的心亲近真主的,但在真主拯救了他们之后,他们又回到了不义和错误的行为中,不感谢真主,而是通过反对和否认真主的SWT来进行欺骗。马丘比奥·马丘比奥(manuia merupakan makhluk yang memiliki kesempurnaan tertinggi karena diperapkan untuk menerima beban dan tanggung jawab),马丘比奥·马丘比奥(menjadi Manusia yang memiliki sikap positive),马丘比奥·马丘比奥(potensi jasmani dan rohani serta),知识分子杨伯比比奥(berkembang secara optimal)。在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚,在肯尼亚。在《古兰经》中,我们可以看到,在《古兰经》中,我们可以看到,在《古兰经》中,我们可以看到,在《古兰经》中,我们可以看到。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa manchia manmanbertabiya dekat kepada Allah dengan hati yang ditimpa musibah, tekhlas padaku yang dihadapi, mereka kembali melakukan kezaliman dan kesalahan, titapi melakukan tipu daya dengan menentang dan mendusakan Allah swt。
Humans are creatures who have the highest perfection because they are prepared to accept burdens and responsibilities, become humans who have a positive attitude, strong personality, physical and spiritual potential as well as intellectually develop optimally. But in reality, not all humans behave well, many become arrogant and arrogant, he forgets the teachings of Allah, and only remember Allah when experiencing unpleasant conditions such as being hit by a disaster. From the above reality, to know human behavior, it is necessary to study the negative human traits mentioned in the Qur'an. The results show that humans are indeed close to Allah with a sincere heart at times when calamity befalls them, but after Allah saves them from the calamities they face, they return to doing injustice and mistakes, not being grateful to Allah, but committing deception by opposing and denying Allah SWT. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kesempurnaan tertinggi karena dipersiapkan untuk menerima beban dan tanggung jawab, menjadi manusia yang memiliki sikap positif, berkepribadian kuat, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua manusia berperilaku baik, banyak yang menjadi sombong dan angkuh, dia lupa akan ajaran Allah, dan hanya mengingat Allah ketika mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti tertimpa musibah. Dari realitas di atas, untuk mengetahui perilaku manusia, perlu dikaji tentang sifat-sifat negatif manusia yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia memang bertabiat dekat kepada Allah dengan hati yang ikhlas pada waku yang ditimpa musibah, tetapi setelah Allah menyelamatkan mereka dari musibah yang dihadapi, mereka kembali melakukan kezaliman dan kesalahan, tidak bersyukur kepada Allah, tetapi melakukan tipu daya dengan menentang dan mendustakan Allah swt.