H. Hendrival, Juhaimi Juhaimi, Y. Sari, Usnawiyah Usnawiyah, Khaidir Khaidir
{"title":"人口密度和贮存期对oryzae (L)细胞组织生长的影响。高粱故障","authors":"H. Hendrival, Juhaimi Juhaimi, Y. Sari, Usnawiyah Usnawiyah, Khaidir Khaidir","doi":"10.29103/agrium.v19i3.8753","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sorgum merupakan sumber pangan alternatif setelah beras karena memiliki keunggulan komparatif terhadap serealia lainnya. Sorgum mempunyai kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi dibandingkan dengan beras. Kerusakan pascapanen sorgum yang paling banyak terjadi selama proses penyimpanan terjadi karena adanya serangan hama Sitophilus oryzae. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kerusakan sorgum berdasarkan perbedaan kepadatan populasi S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum. Parameter pengujian meliputi periode penyimpanan selama 40, 60, 80, 100, dan 120 hari serta kepadatan populasi S. oryzae yang yaitu 5, 10, 15,20, dan 25 pasang imago/150 g sorgum. Setiap perlakuan dengan empat ulangan sehingga terdapat 20 satuan unit percobaan. Parameter pengamatan meliputi populasi, kerusakan, dan peningkatan kadar air sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi awal S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum mempengaruhi populasi, susut berat, dan peningkatan kadar air sorgum. Kepadatan populasi 25 pasang imago per 150 g sorgum dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum. Periode penyimpanan sorgum selama 120 hari dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum.","PeriodicalId":243796,"journal":{"name":"Jurnal Agrium","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Kepadatan Populasi Dan Periode Penyimpanan Terhadap Pertumbuhan Populasi Sitophilus oryzae (L.) Dan Kerusakan Sorgum\",\"authors\":\"H. Hendrival, Juhaimi Juhaimi, Y. Sari, Usnawiyah Usnawiyah, Khaidir Khaidir\",\"doi\":\"10.29103/agrium.v19i3.8753\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sorgum merupakan sumber pangan alternatif setelah beras karena memiliki keunggulan komparatif terhadap serealia lainnya. Sorgum mempunyai kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi dibandingkan dengan beras. Kerusakan pascapanen sorgum yang paling banyak terjadi selama proses penyimpanan terjadi karena adanya serangan hama Sitophilus oryzae. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kerusakan sorgum berdasarkan perbedaan kepadatan populasi S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum. Parameter pengujian meliputi periode penyimpanan selama 40, 60, 80, 100, dan 120 hari serta kepadatan populasi S. oryzae yang yaitu 5, 10, 15,20, dan 25 pasang imago/150 g sorgum. Setiap perlakuan dengan empat ulangan sehingga terdapat 20 satuan unit percobaan. Parameter pengamatan meliputi populasi, kerusakan, dan peningkatan kadar air sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi awal S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum mempengaruhi populasi, susut berat, dan peningkatan kadar air sorgum. Kepadatan populasi 25 pasang imago per 150 g sorgum dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum. Periode penyimpanan sorgum selama 120 hari dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum.\",\"PeriodicalId\":243796,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Agrium\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Agrium\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29103/agrium.v19i3.8753\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agrium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29103/agrium.v19i3.8753","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
高粱是大米之后的替代食物来源,因为它对其他谷类食品具有比较优势。与大米相比,高蛋白和碳水化合物含量很高。国产体高粱的最终损失是由于其细胞分裂的oryzae攻击而发生在储存过程中最严重的。该研究的目的是研究高粱在其骨密度和高粱储存期之间的破坏。测试参数包括40、60、80、100、120天的储存时间,以及120天的平均人口密度,即5、10、15、20和25对imago/150 g sorgum。每一次治疗四次,实验单位有20个单位。监测参数包括高粱含水率的增加。研究结果表明,oryzae的早期人口密度和高粱的储存期会影响高粱的含水率和高粱的含水率。人口密度为每150克的imago 25对imago,可以增加人口、较低的含水率和高粱的含水率。高粱储存期为120天,它可以增加总体、较低的含水率和高粱含水率。
Pengaruh Kepadatan Populasi Dan Periode Penyimpanan Terhadap Pertumbuhan Populasi Sitophilus oryzae (L.) Dan Kerusakan Sorgum
Sorgum merupakan sumber pangan alternatif setelah beras karena memiliki keunggulan komparatif terhadap serealia lainnya. Sorgum mempunyai kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi dibandingkan dengan beras. Kerusakan pascapanen sorgum yang paling banyak terjadi selama proses penyimpanan terjadi karena adanya serangan hama Sitophilus oryzae. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kerusakan sorgum berdasarkan perbedaan kepadatan populasi S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum. Parameter pengujian meliputi periode penyimpanan selama 40, 60, 80, 100, dan 120 hari serta kepadatan populasi S. oryzae yang yaitu 5, 10, 15,20, dan 25 pasang imago/150 g sorgum. Setiap perlakuan dengan empat ulangan sehingga terdapat 20 satuan unit percobaan. Parameter pengamatan meliputi populasi, kerusakan, dan peningkatan kadar air sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi awal S. oryzae dan periode penyimpanan sorgum mempengaruhi populasi, susut berat, dan peningkatan kadar air sorgum. Kepadatan populasi 25 pasang imago per 150 g sorgum dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum. Periode penyimpanan sorgum selama 120 hari dapat meningkatkan populasi, persentase susut berat, dan kadar air sorgum.