女性家庭暴力受害者的绝望程度

Lia Hervika, Monty P. Satiadarma, Naomi Soetikno
{"title":"女性家庭暴力受害者的绝望程度","authors":"Lia Hervika, Monty P. Satiadarma, Naomi Soetikno","doi":"10.24912/jmmpk.v1i1.12056","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mendominasi kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan korban KDRT mengalami dampak psikologis, seperti depresi dan ide bunuh diri. Meskipun memberikan dampak yang negatif, masih terdapat wanita yang menerima dan membenarkan KDRT yang dilakukan oleh suami. Selain itu, banyak juga korban yang memilih untuk keluar dari siklus KDRT. Temuan tersebut menunjukkan respon wanita tampak berbeda terhadap pengalaman KDRT. Keputusasaan merupakan salah satu faktor yang diteliti pada wanita korban KDRT. Wanita korban KDRT yang putus asa cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, terutama keputusan untuk berpisah dari pelaku kekerasan dan keluar dari siklus kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat keputusasaan pada 52 wanita yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia. Metode penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner Beck Hopelessness Scale (BHS). Hasil menunjukkan 68% partisipan penelitian memiliki keputusasaan pada kategori sedang. Partisipan yang tidak bekerja, berlatar pendidikan SMA/SMK, tidak atau belum memiliki anak, tidak melaporkan, dan tidak memiliki dukungan sosial cenderung memiliki skor keputusasaan yang lebih tinggi. Keterbatasan jumlah partisipan menyebabkan generalisasi hasil penelitian terbatas. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji partisipan dengan cakupan wilayah dan latar belakang budaya yang lebih luas. Latar belakang budaya tentu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusasaan serta keputusan wanita yang mengalami KDRT untuk berpisah atau tetap berada pada siklus KDRT yang dialami. Violence against women in Indonesia is dominated by domestic violence. During the pandemic situation, the victim may become hampered in reporting the case. Previous studies show that domestic violence might bring psychological impacts to the victim, like depression and suicidal ideation. Hopelessness might affect the response among victims. Previous studies reported that women who experienced domestic violence had moderate to high levels of hopelessness. They tend to show poor decision-making and hard to break the violence cycle. This study aims to describe the level of hopelessness in 51 women who have experienced domestic violence in Indonesia. The research method is descriptive quantitative. Data were collected using Beck Hopelessness Scale (BHS). Results showed 68% of participants have moderate level of hopelessness. Participants with no occupation, high school educational background, not reporting the case, and do not have social support tend to have higher score of hopelessness. This study provides information about levels of hopelessness but the generalization of the result is limited due to the limited participants and cultural background. Further research should describe more number of participants with wider cultural background.","PeriodicalId":229614,"journal":{"name":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","volume":"340 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"GAMBARAN TINGKAT KEPUTUSASAAN PADA WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA\",\"authors\":\"Lia Hervika, Monty P. Satiadarma, Naomi Soetikno\",\"doi\":\"10.24912/jmmpk.v1i1.12056\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mendominasi kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan korban KDRT mengalami dampak psikologis, seperti depresi dan ide bunuh diri. Meskipun memberikan dampak yang negatif, masih terdapat wanita yang menerima dan membenarkan KDRT yang dilakukan oleh suami. Selain itu, banyak juga korban yang memilih untuk keluar dari siklus KDRT. Temuan tersebut menunjukkan respon wanita tampak berbeda terhadap pengalaman KDRT. Keputusasaan merupakan salah satu faktor yang diteliti pada wanita korban KDRT. Wanita korban KDRT yang putus asa cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, terutama keputusan untuk berpisah dari pelaku kekerasan dan keluar dari siklus kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat keputusasaan pada 52 wanita yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia. Metode penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner Beck Hopelessness Scale (BHS). Hasil menunjukkan 68% partisipan penelitian memiliki keputusasaan pada kategori sedang. Partisipan yang tidak bekerja, berlatar pendidikan SMA/SMK, tidak atau belum memiliki anak, tidak melaporkan, dan tidak memiliki dukungan sosial cenderung memiliki skor keputusasaan yang lebih tinggi. Keterbatasan jumlah partisipan menyebabkan generalisasi hasil penelitian terbatas. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji partisipan dengan cakupan wilayah dan latar belakang budaya yang lebih luas. Latar belakang budaya tentu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusasaan serta keputusan wanita yang mengalami KDRT untuk berpisah atau tetap berada pada siklus KDRT yang dialami. Violence against women in Indonesia is dominated by domestic violence. During the pandemic situation, the victim may become hampered in reporting the case. Previous studies show that domestic violence might bring psychological impacts to the victim, like depression and suicidal ideation. Hopelessness might affect the response among victims. Previous studies reported that women who experienced domestic violence had moderate to high levels of hopelessness. They tend to show poor decision-making and hard to break the violence cycle. This study aims to describe the level of hopelessness in 51 women who have experienced domestic violence in Indonesia. The research method is descriptive quantitative. Data were collected using Beck Hopelessness Scale (BHS). Results showed 68% of participants have moderate level of hopelessness. Participants with no occupation, high school educational background, not reporting the case, and do not have social support tend to have higher score of hopelessness. This study provides information about levels of hopelessness but the generalization of the result is limited due to the limited participants and cultural background. Further research should describe more number of participants with wider cultural background.\",\"PeriodicalId\":229614,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis\",\"volume\":\"340 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-05-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/jmmpk.v1i1.12056\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jmmpk.v1i1.12056","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

家庭暴力在印尼妇女家庭暴力案件中占主导地位。一些研究表明,家庭暴力受害者有心理影响,如抑郁和自杀念头。尽管有负面影响,一些妇女接受并为丈夫的家庭暴力辩护。此外,许多受害者选择退出家庭暴力循环。研究结果显示,女性对家庭暴力经历的反应似乎有所不同。绝望是家庭暴力受害者中研究女性的一个因素。绝望的家庭主妇往往很难做出决定,尤其是那些脱离暴力和暴力循环的决定。这项研究的目的是了解在印度尼西亚有52名遭受家庭暴力的妇女的绝望程度。研究方法是用Beck Hopelessness Scale (BHS)的问卷收集的定量描述性和数据。结果显示,68%的研究参与者对中级持悲观态度。无工作、高中/SMK教育背景、没有孩子、没有报告、没有社会支持的参与者往往表现出更大的绝望。参与者数量的限制导致研究结果的概括是有限的。进一步的研究可以对参与者进行更广泛的利害关系和文化背景审查。毫无疑问,文化背景是影响妇女选择分居或留在家庭暴力循环的绝望和决定的因素之一。印尼对妇女的暴力是由家庭暴力控制的。在大流行的情况下,受害者可能会受到报道。前暴力研究表明,家庭暴力可能会给受害者带来心理上的冲击,比如抑郁和自杀理想。绝望可能会影响受害者的反应。据报道,经历家庭暴力的妇女在贫困中处于中等水平。他们不愿意表现出低决策和硬破坏暴力循环。这项研究可以描述51名在印度尼西亚经历了家庭暴力的妇女的绝望程度。研究方法就是量化。数据被收集使用Beck Hopelessness Scale (BHS)。结果表明,68%的参与者有适度的期望水平。没有挑衅,没有高中教育背景的参与,没有报道案件,也没有社会支持,没有更高的期望分数。这项研究提供了关于低希望水平的信息,但结果的基础是有限的参与和文化背景。更远的研究应该描述更多的参与背景。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
GAMBARAN TINGKAT KEPUTUSASAAN PADA WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mendominasi kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan korban KDRT mengalami dampak psikologis, seperti depresi dan ide bunuh diri. Meskipun memberikan dampak yang negatif, masih terdapat wanita yang menerima dan membenarkan KDRT yang dilakukan oleh suami. Selain itu, banyak juga korban yang memilih untuk keluar dari siklus KDRT. Temuan tersebut menunjukkan respon wanita tampak berbeda terhadap pengalaman KDRT. Keputusasaan merupakan salah satu faktor yang diteliti pada wanita korban KDRT. Wanita korban KDRT yang putus asa cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, terutama keputusan untuk berpisah dari pelaku kekerasan dan keluar dari siklus kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat keputusasaan pada 52 wanita yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia. Metode penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner Beck Hopelessness Scale (BHS). Hasil menunjukkan 68% partisipan penelitian memiliki keputusasaan pada kategori sedang. Partisipan yang tidak bekerja, berlatar pendidikan SMA/SMK, tidak atau belum memiliki anak, tidak melaporkan, dan tidak memiliki dukungan sosial cenderung memiliki skor keputusasaan yang lebih tinggi. Keterbatasan jumlah partisipan menyebabkan generalisasi hasil penelitian terbatas. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji partisipan dengan cakupan wilayah dan latar belakang budaya yang lebih luas. Latar belakang budaya tentu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusasaan serta keputusan wanita yang mengalami KDRT untuk berpisah atau tetap berada pada siklus KDRT yang dialami. Violence against women in Indonesia is dominated by domestic violence. During the pandemic situation, the victim may become hampered in reporting the case. Previous studies show that domestic violence might bring psychological impacts to the victim, like depression and suicidal ideation. Hopelessness might affect the response among victims. Previous studies reported that women who experienced domestic violence had moderate to high levels of hopelessness. They tend to show poor decision-making and hard to break the violence cycle. This study aims to describe the level of hopelessness in 51 women who have experienced domestic violence in Indonesia. The research method is descriptive quantitative. Data were collected using Beck Hopelessness Scale (BHS). Results showed 68% of participants have moderate level of hopelessness. Participants with no occupation, high school educational background, not reporting the case, and do not have social support tend to have higher score of hopelessness. This study provides information about levels of hopelessness but the generalization of the result is limited due to the limited participants and cultural background. Further research should describe more number of participants with wider cultural background.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信