Muhammad Yusuf, Rugayyah Alyidrus, Wahyuni Irianti, Nurfiddin Farid
{"title":"菠萝皮乙醇(菠萝皮乙醇,L)的抗真菌活性试验。对于Pityrosporum ovale和Candida albicombe的生长","authors":"Muhammad Yusuf, Rugayyah Alyidrus, Wahyuni Irianti, Nurfiddin Farid","doi":"10.32382/medkes.v15i2.1762","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe\",\"authors\":\"Muhammad Yusuf, Rugayyah Alyidrus, Wahyuni Irianti, Nurfiddin Farid\",\"doi\":\"10.32382/medkes.v15i2.1762\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.\",\"PeriodicalId\":369205,\"journal\":{\"name\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"volume\":\"5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32382/medkes.v15i2.1762\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/medkes.v15i2.1762","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans Penyebab Ketombe
Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala, hal ini dapat disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale dan Candida albicans. Kulit Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu bahan alam yang mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antijamur seperti flavonoid, alkaloid, tannin dan enzim bromelain. Selain itu, kandungan enzim bromelain yang terdapat pada kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram terhadap lima konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, kontrol positif ketokonazol 2% dan kontrol negatif DMSO 10%, ditanam pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang sebelumnya telah ditanamkan biakan jamur uji dengan menggunakan metode swab kemudian diinkubasi pada temperatur 37oC selama 3-5 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Pityrosporum ovale sebesar 7,77 mm, 10,33 mm, 11,99 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Sedangkan terhadap Candida albicans sebesar 7,99 mm, 10,14 mm, 11,55 mm dan kontrol positif ketokonazol 2% sebesar 23 mm. Dimana, pada setiap konsentrasi terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan Pityrosporum ovale dan Candida albicans penyebab ketombe.