{"title":"妇女解放卡西姆·阿明:对希贾布的思想进行了批判研究","authors":"R. Bachtiar","doi":"10.21111/jios.v1i1.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diskursus mengenai perempuan di Barat selalu menjadi topik hangat. Hal tersebut dikarenakan mereka kerap mengalami kekerasan dan pelecehan. Di sisi lain, institusi agama dan pandangan masyarakat dianggap turut mendukung terjadinya sikap tersebut. Hal itulah yang mendorong perempuan Barat untuk bergerak menuntut hak dan kesetaraan dengan laki-laki, yang kemudian mereka sebut sebagai gerakan pembebasan perempuan. Karena itu, berbagai pandangan, gagasan dan konsep, hingga sebuah konvensi internasional dicetuskan, demi memberikan perlindungan dan keadilan. \n Ternyata, pandangan dan gerakan serupa juga terjadi di dunia Islam. Pandangan tersebut diperkenalkan oleh beberapa cendikiawan muslim sendiri, diantaranya Ali Asghar Engineer, Fatima Mernissi, Amina Wadud dan sebagainya. Secara umum, para pembela perempuan ini berpandangan bahwa kaum perempuan Islam juga mengalami perlakuan diskriminatif, pembatasan, dan ketidakadilan, bahkan dianggap sebagai makhluk lemah. Akibat pandangan tersebut, muncul-lah gerakan emansipasi perempuan yang menuntut kesetaraan di bidang yang diminati laki-laki, dan juga (terkadang) ada upaya penafsiran ulang atas nash yang dianggap bias gender. \n \n","PeriodicalId":350593,"journal":{"name":"Journal of Islamic and Occidental Studies","volume":"564 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pembebasan Perempuan Qasim Amin: Telaah Kritis Pemikirannya Terhadap Hijab\",\"authors\":\"R. Bachtiar\",\"doi\":\"10.21111/jios.v1i1.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Diskursus mengenai perempuan di Barat selalu menjadi topik hangat. Hal tersebut dikarenakan mereka kerap mengalami kekerasan dan pelecehan. Di sisi lain, institusi agama dan pandangan masyarakat dianggap turut mendukung terjadinya sikap tersebut. Hal itulah yang mendorong perempuan Barat untuk bergerak menuntut hak dan kesetaraan dengan laki-laki, yang kemudian mereka sebut sebagai gerakan pembebasan perempuan. Karena itu, berbagai pandangan, gagasan dan konsep, hingga sebuah konvensi internasional dicetuskan, demi memberikan perlindungan dan keadilan. \\n Ternyata, pandangan dan gerakan serupa juga terjadi di dunia Islam. Pandangan tersebut diperkenalkan oleh beberapa cendikiawan muslim sendiri, diantaranya Ali Asghar Engineer, Fatima Mernissi, Amina Wadud dan sebagainya. Secara umum, para pembela perempuan ini berpandangan bahwa kaum perempuan Islam juga mengalami perlakuan diskriminatif, pembatasan, dan ketidakadilan, bahkan dianggap sebagai makhluk lemah. Akibat pandangan tersebut, muncul-lah gerakan emansipasi perempuan yang menuntut kesetaraan di bidang yang diminati laki-laki, dan juga (terkadang) ada upaya penafsiran ulang atas nash yang dianggap bias gender. \\n \\n\",\"PeriodicalId\":350593,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Islamic and Occidental Studies\",\"volume\":\"564 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Islamic and Occidental Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21111/jios.v1i1.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islamic and Occidental Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/jios.v1i1.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembebasan Perempuan Qasim Amin: Telaah Kritis Pemikirannya Terhadap Hijab
Diskursus mengenai perempuan di Barat selalu menjadi topik hangat. Hal tersebut dikarenakan mereka kerap mengalami kekerasan dan pelecehan. Di sisi lain, institusi agama dan pandangan masyarakat dianggap turut mendukung terjadinya sikap tersebut. Hal itulah yang mendorong perempuan Barat untuk bergerak menuntut hak dan kesetaraan dengan laki-laki, yang kemudian mereka sebut sebagai gerakan pembebasan perempuan. Karena itu, berbagai pandangan, gagasan dan konsep, hingga sebuah konvensi internasional dicetuskan, demi memberikan perlindungan dan keadilan.
Ternyata, pandangan dan gerakan serupa juga terjadi di dunia Islam. Pandangan tersebut diperkenalkan oleh beberapa cendikiawan muslim sendiri, diantaranya Ali Asghar Engineer, Fatima Mernissi, Amina Wadud dan sebagainya. Secara umum, para pembela perempuan ini berpandangan bahwa kaum perempuan Islam juga mengalami perlakuan diskriminatif, pembatasan, dan ketidakadilan, bahkan dianggap sebagai makhluk lemah. Akibat pandangan tersebut, muncul-lah gerakan emansipasi perempuan yang menuntut kesetaraan di bidang yang diminati laki-laki, dan juga (terkadang) ada upaya penafsiran ulang atas nash yang dianggap bias gender.